Foto Ilustrasi. Foto: Istimewa/Net
Cijulang, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kelautan Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Pangandaran melaksanakan program unggulan Jaminan Persalinan (Jampersal) bagi sapi. Hal itu dsiampaikan Kepala DKPK Kabupaten Pangandaran, Adi Nugraha, di ruang kerjanya, Senin (1/10).
Adi mengatakan, Jampersal sapi merupakan program pemerintah pusat untuk Kabupaten atau kota yang diajukan oleh para kelompok ternak sapi penerima bantuan sapi pemerintah. “Supaya sapi betina jenis PO lokal Indonesia lahir selamat dan sehat, diperlukan penanganan intens, sehingga cepat berkembangbiak,” ungkapnya.
Saat ini, kata Adi, Dinas menganggarkan Rp 180 juta perkelompok yang mengelola 200 ekor sapi. Jumlah sasarannya, 800 ekor sapi, yang tersebar di 4 kelompok, diantaranya Desa Kondangjajar dan Ciakar Kecamatan Cijulang, Desa Karangjaladri Kecamatn Parigi, dan Desa Sidamulih Kecamatan Sidamulih.
“Dana sebesar itu kita alokasikan untuk biaya kebutuhan pakan, obat-obatan, perawatan, dan pembuatan kandang jepit,” kata Adi.
Lebih lanjut, Adi menuturkan, program Jampersal sapi yang sekarang sedang dilaksanakan sudah berjalan sekitar 60 persen. Bahkan tingkat keberhasilannya pun sangat memuaskan. Adapun Kelompok yang terakomodir dan mendapatkan bantuan tersebut adalah sapi kelompok masyarakat yang pernah menerima bantuan pemerintah.
“Mekanismenya, dana itu ditransfer dari pusat ke rekening kelompok, supaya menghindari kebocoran dan perkeliruan dalam penggunaan anggaran,” ujarnya.
Adi mengungkapkan, dari keempat kelompok yang sudah masuk binaan DKPK , dari 800 ekor sapi, bisa melahirkan 260 ekor sapi, dengan kelahiran secara baik, benar dan selamat. Maka untuk itu, DKPK berkomitmen untuk bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan program Jampersal sapi tersebut.
Dalam kesempatan itu, Adi menambahkan, bahwa trend sapi lokal saat ini perlu dikembangkan, mengingat makin banyaknya kebutuhan sapi. Maka dari itu, DKPK merasa bertanggung jawab atas suksesnya program itu. (Syam/Koran-HR)