Puluhan warga Dusun Sukapura RT 29 RW 5, Desa Cikaso, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, mencari sumber air di wilayah lereng gunung. Meski lokasinya cukup jauh, warga tetap berangkat untuk mendapatkan air. Foto: Entang Saeful Rachman/HR
Banjarsari, (harapanrakyat.com),-
Musim kemarau yang berkempanjangan di wilayah Ciamis sebelah selatan, membuat sejumlah warga harus mencari sumber mata air untuk kelangsungan kebutuhan hidup. Di Dusun Sukapura, RT 29 RW 5, Desa Cikaso, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, satu desa mengalami krsis air alias kekeringan.
Puluhan warga Dusun Sukapura RT 29 RW 5, terpaksa berjalan kaki menuju sumber mata air yang berada di lereng gunung. Meskipun jarak tempuhnya mencapai dua kilo meter, warga tetap melakukannya.
Yani Sri Astuti, warga Sukapura, Selasa (8/10), mengatakan, dia dan warga lainnya terpaksa mencari sumber air di lereng gunung, yang lokasinya cukup jauh dari pemukiman penduduk. Selain itu, sumber air di wilayah itu yang masih bertahan dan menjadi andalan warga ternyata hanya ada satu.
“Antrian warga mengambil air seperti ini, sudah terjadi sejak tiga bulan kebelakang, atau semenjak memasuki musim kemarau. Dan sampai saat ini, warga selalu antri pada saat mengambil air,” ungkap Yani.
Menurut Yani, tidak jarang warga harus mengantri untuk mendapatkan air hingga larut malam. Meskipun air yang ada kotor, namun karena alasan kebutuhan, warga tetap saja mengambilnya untuk dikomsumsi.
“Sebelum dikonsumsi, air tersebut terpaksa diendapkan terlebih dulu. Setelah kotorannya terpisah dan mengendap, baru warga menggunakannya untuk kebutuhan minum dam MCK,” ujarnya.
Kini, warga Dusun Sukapura berharap Pemerintah Kabupaten Ciamis, agar sudi memberikan bantuan air bersih untuk kebutuhan minum dan MCK. Warga juga mengaku, sampai saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah, baik dari Kabupaten Ciamis atau pun pihak Pemerintahan kecamatan dan desa.
“Tak satupun pejabat pemerintahan datang dan melihat kondisi warga yang mengalami kekeringan,” pungkas Yani. (Ntang/Koran-HR)