Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Pemprov Jabar terus mematangkan untuk membentuk Pusat Komando Ketahanan Pangan. Nantinya komando ini berbentuk unit teknis atau UPTD pada Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menuturkan landasan pembentukan pusat komando ini adanya kebutuhan digitalisasi data mengenai gizi dan pangan.
“Proses harus tetap jalan terus sambil menunggu UPTD. Melakukan langkah kontrak kerja terhadap personil yang akan membangunnya,” kata Ridwan kamil saat memberi arahan ke Tim Penyusun Pembentukan Pusat Komando Ketahanan Pangan, Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (23/12/2020).
Ridwan Kamil pun akan melengkapi pusat komando ini dengan teknologi informasi dan komunikasi. Fungsinya sebagai peringatan cepat dan kewaspadaan. Sehingga daerah rawan pangan atau yang berpotensi bencana pangan secara cepat terdeteksi.
“Dengan ini bisa mengetahui daerah mana saja yang rawan pangan melalui zonasi warga. Seperti zonasi kewaspadaan Covid-19. Tantangan besarnya itu yakni mengambil data pangan dari daerah harus online. Saya ingin sistemnya canggih, seperti Pikobar,” jelasnya.
Pusat Komando Ketahanan Pangan jabar ini memiliki fungsi mendata, distribusi dan kemampuan akses pangan, terutama dari komoditas pokok. Sistem informasi ini pun akan menunjukan data lokasi lahan yang bisa menjadi garapan petani milenial.
“Pusat komando ini juga dapat mendukung program Petani Milenial. Nantinya sistem akan merekomendasikan lahan yang cocok dengan Petani Milenial,” ungkapnya.
Pusat Komando Ketahanan Pangan ini, menurut Ridwan Kamil sesuai dengan visi Jabar yakni Juara Lahir Batin dengan inovasi dan kolaborasi. Ridwan Kamil pun menyebut pembangunan tak selalu menjadi domain pemerintah. (R9/HR-Online)
Editor : Dadang