Ilustrasi. Foto: Istimewa/Net
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Tim sarjana pendamping Program Keluarga Harapan menemukan sekitar 16.000 siswa di Kabupaten Ciamis terancam drop out (DO). Angka itu diperoleh setelah tim melakukan pendataan di 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis.
“Dari 13.000 keluarga yang kami data, ditemukan 16.000 siswa rawan DO. Hal itu diakibatkan siswa tersebut tidak tersentuh Bantuan Siswa Miskin (BSM) atau instrumen bantuan lainnya,” kata koordinator sarjana pendamping PKH Kabupaten Ciamis, Indra Maulana, Sabtu (16/11).
Indra pun mengaku kaget melihat hasil pendataan tersebut. Dia berharap Dinsosnakertras dan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis melakukan upaya untuk menyelamatkan agar siswa tersebut bisa bertahan dan melanjutkan sekolah minimal hingga tingkat SMA.
Menurut Indra, tim PKH bersama Dinsosnakertrans Kabupaten Ciamis telah melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Ciamis, untuk membuat formulasi terkait penyelamatan siswa yang rawan DO tersebut. Namun, hingga saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis belum memberikan respons.
Indra mengatakan, seharusnya Dinas Pendidikan melakukan penyisiran siswa rawan DO sebagai bentuk evaluasi terhadap penyaluran dana bantuan BSM.
“Evaluasi itu harus dilakukan guna mengetahui apakah penyaluran BSM tahun ini sudah tepat sasaran atau belum. Hal itu tentunya harus dilakukan agar esensi dari bantuan BSM ini terwujud, yakni bisa menyelamatkan siswa miskin melanjutkan sekolah mininal hingga tamat SMA,” ungkapnya. (Bgj/R2/HR-Online)