Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, S.IP, M.Si. Foto: Dokumentasi HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Belum genap sepekan bekerja, Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, S.IP, M.Si., mengaku telah merampungkan empat agenda penting diawal masa pemerintahannya di Pemerintah Kota Banjar. Terhitung sejak dilantik 4 Desember 2013 lalu, Bu Wali (sapaan akrab.red) mengaku ke empat agenda kerjanya tersebut merupakan langkah penting bagi Pemkot dan masyarakat kota Banjar.
Sehari setelah pelantikan, diakui Bu Wali seabreg aktifitas telah menantinya. Langkah pertama yang diambil adalah melakukan konsolidasi internal kepada seluruh jajaran pemerintahan, mulai dari Setda Kota Banjar hingga ke tingkat kecamatan.
Hal itu dilakukan karena Bu Wali sangatlah faham, bahwa dikepemimpinan sebelumnya telah sangat pesat dalam melakukan pembangunan di segala bidang, dengan memaksimalkan kinerja seluruh aparatur pemerintahan yang ada.
“Walikota sebelumnya kan larinya kenceng, jadi bila konsolidasi internal tidak dilakukan, dikhawatirkan tidak bisa lebih kenceng dari sebelumnya. Untuk itu, saya harus lebih kenceng dan lebih pesat lagi,” ungkapnya saat ditemui seusai memimpin rapat koordinasi (Rakor), Senin, 9/12.
Meski sempat mengaku masih Bararuten (baru mau membiasakan.red), Bu Wali dalam 100 hari kerja telah mentarget untuk realisasi Kartu Asih, sebagai janji kampanye beberapa waktu lalu. “Saat ini anggaran untuk kartu Asih sudah masuk dalam APBD 2014, tinggal menunggu pengesahan. Dan pihak Pemkot akan kembali melakukan verifikasi bagi calon penerima kartu Asih,” jelasnya.
Bu Wali juga meminta pihak intansi terkait melakukan sosialisasi mengenai enam program yang ada di kartu Asih. Sebab, dikhawatirkan masyarakat calon penerima kartu Asih mengganggap keenam program dalam kartu tersebut bisa mereka dapat.
“Nah disini peran media juga harus bantu yaa. Di kartu Asih itu ada enam program, mulai dari kesehatan, bantuan pangan, bantuan permodalan, perbaikan rumah, beasiswa untuk mahasiswa hingga asuransi kecelakaan bagi pekerja non formal. Setiap penerima kartu Asih tidak bisa mengambil semua program yang ada, mereka harus memilih salah satunya. Biar semua warga bisa kebagian,” tuturnya kepada HR.
Pekerjaan ketiga yang sudah dilakukannya yaitu pengelolaan keuangan pemerintah. Menurutnya, pengelolaan keuangan yang baik dan benar sangat penting bagi laju pembangunan di kota Banjar. “Tidak hanya itu, kota Banjar telah mendapat dua kali penghargaan pengelolaan keuangan terbaik melalui WTP. Untuk itu, harus dipertahankan dan terus ditingkatkan,” tandasnya.
Dengan pengelolaan keuangan pemerintah yang bagus, maka Bu Wali kini tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk lima tahun kedepan, yang akan tercermin dalam setiap tahunnya pada APBD Kota Banjar.
Pada masa kepemimpinannya untuk lima tahun kedepan, Bu Wali harus mampu membawa masyarakat kota Banjar lebih maju dengan pembangunan disegala bidang. Dengan motto kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas, diharapkan kota Banjar menjadi kota terdepan dan termaju di Jawa Barat. Serta mampu berprestasi ditingkat nasional, seperti dimassa kepemimpinan Dr. dr. H. Herman Sutrisno MM.
Mengenai gaya kepemimpinan, Bu Wali mengaku berbeda dengan suaminya. Menurutnya, ia lebih detail untuk mengetahui sesuatu persoalan atau sebuah program. “Pasti ada bedanya, kalau saya harus detail secara terperinci. Agar setiap langkah program bisa terukur dengan baik dan benar. Itu semua untuk kepentingan bersama, antara pemerintah dan masyarakatnya,” ungkapnya menutup perbincangan santai seusai memimpin Rakor pertamanya. (SBH/Koran-HR)