Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Sudah hampir setahun anak-anak di Indonesia tidak bisa masuk sekolah lantaran pandemi Covid-19. Begitu juga yang terjadi pada anak-anak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Pandemi Covid-19 mengharuskan mereka belajar dari rumah secara daring. Selain permasalahan kuota data internet yang menjadi kendala, anak-anak kehilangan kebahagiaan sebagai anak sekolah.
Jika di sekolah terbiasa berinteraksi dengan teman-temannya, maka saat pandemi Covid-19 interaksi tersebut berkurang. Apalagi kesenangan saat bermain di istirahat jam sekolah sudah tak bisa lagi dirasakan oleh anak-anak.
Banyak anak-anak di Pangandaran yang mengeluh bosan harus belajar daring, dan ingin kembali masuk sekolah. Belajar normal seperti halnya sebelum ada pandemi Covid-19.
Farhan Ramadhan dan Fathan Ramadhan, merupakan bagian dari anak-anak di Pangandaran yang merasakan kebosanan akibat belajar daring.
“Sekolah libur terus, sudah kangen sama teman-teman, kapan masuk?” Tanya Farhan.
Sementara Fathan lain lagi, ia menginginkan belajar langsung dengan gurunya. “Pengennya belajar rame-rame sama temen di sekolah,” katanya.
Sementara itu pada masa pandemi Covid-19, Pemkab Pangandaran sebenarnya sudah pernah memberlakukan pembelajaran tatap muka melalui kebijakan Adaptasi Kebiasan Baru (AKB). Protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19 diberlakukan saat pembelajaran tatap muka di sejumlah sekolah.
Namun sayangnya, kasus Covid-19 di Pangandaran meningkat secara signifikan. Akhirnya pembelajaran tatap muka kembali ditiadakan. Anak-anak di Pangandaran masih bisa belajar, namun belajar dari rumah secara daring. (Ceng2/R7/HR-Online)
Editor: Ndu