Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBerita BanjarNira Jadi Tuak, Pengepul Gula Turun Omzet 50%

Nira Jadi Tuak, Pengepul Gula Turun Omzet 50%

Banjar, (harapanrakyat.com),- Para pengusaha atau pengepul gula merah di Kota Banjar Jawa Barat mengeluhkan maraknya penjualan nira yang dilakukan para penyadap kepada pembuat tuak. Karena, hal itu berimbas terhadap menurunnya omzet pendapatan dari hasil penjualan gula hingga 50%.

Seperti diungkapkan Sadiman (55), salah seorang pengepul gula, warga Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari. Menurutnya, sejak marak penjualan nira ke pembuat tuak, omzet dari penjualan gulanya menurun drastis.

“Biasanya saya mampu mengirim gula ke daerah Surabaya, Jakarta dan Bandung sebanyak empat kali dalam seminggu. Tapi sekarang ini tidak lagi, sehingga pendapatan jadi menurun,” katanya Senin (4/4).

Sadiman mengaku, dari pengiriman gula sebanyak empat kali dalam seminggu, ia memperoleh keuntungan kurang lebih Rp.2 juta sampai Rp.3 juta setiap minggunya.

Keuntungan yang didapat saat ini tentu sangat jauh berbeda dengan biasanya. Sekarang, jika Sadiman mendapat keuntungan bersih per minggu sekitar Rp1 juta saja, itu sudah terhitung bagus.

Menurut Sadiman, pendapatan sebesar itu karena dirinya tertolong oleh pengepul gula yang ada di luar daerah, seperti Langkaplancar, Banjarsari dan Baregbeg. Di tempat tersebut stok gula masih terhitung stabil.

“Untung saja masih memiliki ranting pengepul, jika tidak, mungkin usaha saya sudah gulung tikar. Fenomena nira dijadikan bahan baku tuak hanya terjadi di Kota Banjar saja,” ujarnya.

Lanjut dia, sebelum merebaknya nira dijadikan bahan baku tuak, dirinya memiliki 100 pengrajin gula yang rutin mensuplai gula sebanyak 30 kilogram perhari dari setiap pengrajin. Dengan demikian, Sadiman mampu mengumpulkan gula hingga 2 – 3 kwintal perhari.

Dikatakan Sadiman, untuk saat ini pengrajin gula di wilayah Waringinsari yang masih bertahan memproduksi gula hanya tersisa 30 orang. Sedangkan sisanya telah beralih menjadi penjual niranya saja.

“Jika pemerintah tidak secepatnya memberikan solusi, tentunya usaha gula akan gulung tikar,” keluhnya.

Sadiman juga membantah, jika dirinya sebagai pengepul gula berlaku semena-mena menentukan harga gula kepada para pengrajin, yang akhirnya menyebabkan para pengrajin enggan memproduksi gula dan lebih memilih menjual niranya.

“Kami tidak merasa seperti itu, memang pembelian bisa dihitung murah, namun para pengrajin tidak memiliki resiko barang diapkir oleh pembeli, atau resiko barang rusak di perjalanan saat dikirim ke tempat pembeli,” tuturnya.

Dirinya mengaku telah merintis usaha tersebut selama 20 tahun, sehingga  tidak mungkin usaha yang telah dirintisnya akan dihancurkan sendiri, jika dirinya bersikap tidak baik kepada pengrajin.

“Saya sangat menyadari bahwa kelangsungan usaha ini tergantung kepada para pengrajin gula atau penyadap nira, jadi tidak mungkin merusak lahan usaha atau mata pencaharian saya sendiri,” pungkasnya. (pjr)

Kuasa Hukum Keluarga Korban Tidak Puas dengan Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Ciamis

Kuasa Hukum Keluarga Korban Tidak Puas dengan Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Ciamis

harapanrakyat.com,- Kuasa hukum keluarga korban pembunuhan wanita muda di kamar kosan daerah Ciamis, Jawa Barat, Galih Hidayat, mengaku tidak puas dengan hasil rekonstruksi. Satreskrim...
Juara Pertama Liga 1

Raih Juara Pertama Liga 1 2024/2025, Bojan Hodak Berikan Tambahan Libur untuk Persib

Persib Bandung resmi menjadi juara pertama Liga 1 2024/2025. Kemenangan tersebut disambut bahagia oleh semua pihak, baik pemain, pelatih, pihak manajemen, hingga Bobotoh. Euforia tersebut...
Jeda Coffee and Eatery, Tempat nongkrong yang lagi hits di Cisayong Tasikmalaya

Tempat Nongkrong yang Lagi Hits di Cisayong Tasikmalaya, Punya View Pegunungan Hijau

harapanrakyat.com,- Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, punya tempat nongkrong baru lagi yang sedang hits nih, terletak di Jalan Sukasetia, Kecamatan Cisayong, cafe ini menyuguhkan pemandangan...
Pedagang pasar wisata Pangandaran

Pedagang Pasar Wisata Pangandaran Diminta Kosongkan Lahan Paling Lambat 15 Mei

harapanrakyat.com,- Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menetapkan batas waktu bagi penghuni dan pedagang Pasar Wisata untuk mengosongkan lahan paling lambat 15 Mei 2025. Hal...
Berjalan Kaki ke Sekolah

Siswa SD dan SMP di Pangandaran Mulai Berjalan Kaki ke Sekolah

harapanrakyat.com,- Para siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP), mulai uji coba berjalan kaki ke sekolah, Rabu (7/5/2025). Hal tersebut sebagaimana Surat Edaran...
wisuda kelulusan

Meski Gubernur Melarang, Disdik Kota Cimahi Masih Izinkan Wisuda Kelulusan di Sekolah

harapanrakyat.com – Meski Gubernur Jawa Barat melarang pelaksanaan wisuda kelulusan, namun Dinas Pendidikan Cimahi tetap mengizinkan sekolah jika hendak melaksanakan wisuda. Sekolah yang dimaksud...