Petir picu kehidupan awal di bumi, hal tersebut menurut penyampaian studi baru. Pada sambaran petir tersebut yang memiliki jumlah banyak, bahkan terdapat jutaan. Banyaknya jumlah sambaran petir yang terjadi saat Bumi masih berusia 4 milyar tahun.
Hal itu kemungkinan sudah berikan percikan kehidupan bagi awal Bumi, menurut peneliti dari Universitas Yale. Seiring berjalannya waktu pada studi baru mengungkapkan petir bisa membuka banyak fosfor. Hal itu yang diperlukan untuk menciptakan fondasi bagi kehidupan.
Sambaran Petir Picu Kehidupan Awal di Bumi
Adanya sambaran petir yang bisa membuka elemen fosfor yang Bumi perlukan. Untuk melakukan pembentukan atas biomolekul yang nantinya sebagai dasar pada kehidupan pada Bumi. Meskipun memerlukan fosfor tersebut dalam pembentukan kehidupan, fosfor tidak mudah diakses pada awal Bumi. Hal itu karena terkunci erat dalam mineral tak larut permukaan planet.
Melansir The Scientist, fosfor merupakan elemen penting untuk semua kehidupan. Selain itu, juga membentuk tulang punggung molekul DNA dan RNA. Sebenarnya jumlah elemen tersebut berlimpah pada Bumi, namun sebagian besar terkunci dalam mineral non reaktif.
Hal itu telah membuat para peneliti melakukan hipotesis dalam sebuah studi tahun 2005. Para peneliti melihat meteorit pada pertama kalinya. Dengan gagasan bahwa meteorit tersebut mengandung mineral fosfor schreiber site yang dapat larut dalam air. Selain itu, yang menabrak planet ini dengan frekuensi yang cukup. Hal itu untuk menghasilkan kondisi yang dibutuhkan untuk kehidupan biologis.
Baca Juga: Badai Petir di Jupiter Mengandung Amonia dan Percikan Tak Terduga
Awal Kehidupan Bumi
Petir picu kehidupan awal di bumi mulai antara 3,5 hingga 4,5 miliar tahun yang lalu. Pada saat itu lebih sedikit meteorit yang menabrak Bumi. Namun, terdapat kemungkinan yang lain. Schreiber Site juga bisa ditemukan pada gelas tertentu yang memiliki sebutan fulgurites.
Hal tersebut terbentuk ketika petir tersebut menyambar tanah. Saat menemukan fulgurite yang mengandung fosfor yang berasal dari batuan permukaan dan juga dapat larut. Pada mekanisme yang bisa menjadi penting untuk mempertimbangkan pembentukan kehidupan planet Bumi. Setelah tabrakan meteorit menjadi langka, yang telah dikatakan oleh Hess.
Petir yang berkaitan dengan penciptaan gas seperti halnya nitrogen oksida. Tentunya yang juga berperan dalam asal mula kehidupan.
Banyaknya Petir yang Picu Kehidupan Awal di Bumi
Menggunakan teknik pemodelan komputer yang canggih oleh Benjamin Hess. Seorang mahasiswa pascasarjana Departemen Ilmu Bumi dan Planet Yale. Tentunya dengan kolaborator Prof Sandra Piazolo dan Dr Jason Harvey dari Universitas Leeds.
Telah memperkirakan pada awal Bumi melihat antara satu hingga lima miliar kilatan petir setiap tahunnya. Pada zaman modern terdapat sekitar 560 juta kilatan untuk per tahunnya.
Kilatan awal tersebut antara 100 juta hingga satu miliar yang akan menghantam tanah pada tiap tahunnya. Tentu tidak akan merasa ragu lagi selama periode satu miliar tahun. Hal ini akan menghasilkan satu triliun kilatan. Sehingga, untuk menghasilkan sejumlah besarnya fosfor yang cukup dapat digunakan.
Baca Juga: Proses Munculnya Petir yang Menyambar Bumi
Penyebab Petir Picu Kehidupan Awal di Bumi
Petir lebih sering terjadi awal Bumi, hal itu karena terdapat lebih banyak karbon dioksida pada atmosfer. Karbon dioksida yang memiliki kontribusi terhadap suhu global. Selain itu, suhu global yang lebih tinggi bisa menyebabkan badai yang lebih sering dan juga intens.
Pada tingkat karbon dioksida yang meningkat pada awal Bumi. Setelah benda seukuran planet Mars menghantam Bumi untuk bisa menciptakan bulan 4,5 miliar tahun yang lalu. Kejadian tersebut juga melepaskan banyak gas dari dalam Bumi. Seperti, karbon dioksida yang akan terperangkap pada atmosfer Bumi. Sehingga, bisa menyebabkan lebih banyak terjadinya petir.
Para peneliti mengungkapkan jumlah petir picu kehidupan awal di Bumi. Jumlah sambaran petir tahunan yang terjadi akan tetap konstan. Hal itu tidak seperti jumlah tabrakan pada meteorit. Selain itu, hal yang nantinya paling biasa terjadi pada daratan daerah tropis. Tentu yang menyediakan daerah lebih banyak terkonsentrasi adanya fosfor yang bisa terpakai.
Hess mengungkapkan mengenai usulan sambaran petir merupakan mekanisme penting. Untuk menghasilkan elemen fosfor reaktif dan juga untuk pemahaman mengenai munculnya kehidupan. Hal itu karena sambaran dari petir yang relatif konstan.
Anda bisa mengetahui petir picu kehidupan awal di Bumi di atas. Jutaan sambaran petir berlangsung saat Bumi masih berusia 4 milyar tahun. Hal itu mungkin sudah ada percikan kehidupan untuk awal Bumi. (R10/HR Online)