Jumat, Mei 23, 2025
BerandaBerita CiamisKisah Penerima BPUM di Ciamis, Rela Antri dari Pukul 2 Dini Hari

Kisah Penerima BPUM di Ciamis, Rela Antri dari Pukul 2 Dini Hari

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),– Penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) atau BLT UMKM tahun 2021 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat awalnya sumringah saat mendapatkan kembali bantuan modal sebesar Rp 1,2 juta.

Namun kegembiraan tersebut harus dibarengi dengan perjuangan yang melelahkan. Mereka rela antri dari jam 2 pagi untuk mendapat nomor antrian.

Jika datang siang maka siap-siap harus kecewa lantaran tidak bakal kebagian antrian. Itupun, setelah dapat nomor antrian dan mengantri sampai bank dibuka, belum tentu penerima BPUM di Ciamis langsung menerima dana Rp 1,2 juta.

Mereka harus kembali menunggu satu minggu kemudian sampai dana Rp 1,2 juta masuk ke rekening mereka dan bisa dicairkan.  

Liem (33) salah seorang penerima BPUM di Ciamis menuturkan, awalnya ia mengetahui dirinya kembali menerima BLT UMKM Rp 1,2 juta setelah mengeceknya lewat situs e-form BRI.

Warga jalan Ir H Djuanda, Kecamatan Ciamis tersebut lantas datang ke bank untuk mengecek apakah benar dirinya menerima bantuan.

“Dari satpam saya disarankan datang ke bank jam 2 pagi agar dapat antrian nomor 1, jadi bisa pagi-pagi dilayani. Karena yang dilayani juga terbatas, hanya 200 orang per hari,” katanya, Selasa (20/4/2021).

Pada Senin (19/4/2021), Liem sudah bersiap sejak pukul 01.00 WIB. Tepat pukul 02.00 WIB, ia langsung bergegas menuju ke bank.

“Ternyata kalau datangnya jam 2 pagi, benar belum ada siapa-siapa. Tapi jam setengah tiga, datang bapak-bapak yang sama ngantri dengan saya,” ungkapnya.

Antrian Penerima BPUM di Ciamis Sudah Mengular Sejak Subuh

Menurut Liem, sebelum adzan Subuh, sudah banyak yang datang. Setelah Subuh antrian sudah mengular.

“Jam setengah lima itu bank sudah mulai berbenah. Saya dapat antrian nomor 1. Itu saya nunggu lagi sampai dilayani jam 6 pagi,” katanya.

Setelah menunggu dari pukul 02.00 WIB, akhirnya Liem dilayani oleh satpam. Satpam di sana bertugas menginput nama dan NIK KTP Liem dan penerima BPUM lainnya.

“Sebelumnya saya juga sudah mengisi formulir surat pernyataan bermaterai, ke bank juga sambil bawa fotocopy KTP dan fotocopy rekening tabungan,” katanya.

Selanjutnya, setelah proses input selesai, Liem difoto sambil memegang surat pernyataan tersebut. 

“Setelah difoto baru bisa pulang, pencairannya katanya nunggu satu minggu baru bisa cair dananya masuk ke rekening kita,” jelasnya.

Liem menambahkan, bukan hanya antri dari pukul 02.00 pagi, penerima BPUM lainnya ada juga yang sampai menginap agar dapat nomor antrian.

Dibatasi 200 Orang Per Hari

Sementara itu, penerima BPUM lainnya Niah Maryati, salah seorang warga Baregbeg mengatakan, awalnya ia tidak mengetahui bisa mendapatkan bantuan tambahan, karena bantuan Rp 2,4 juta sudah ia terima sebelumnya.

“Ketika ada teman yang memberitahukan bahwa penerima BPUM kembali mendapatkan bantuan saya langsung cek melalui e-form BRI dan ternyata namanya kembali terdaftar menerima bantuan Rp 1,2 juta,” ungkapnya.

Lanjut Niah, meski sudah dipastikan mendapatkan kembali bantuan, dirinya langsung mendatangi bank BRI terdekat, akan tetapi meski sudah mengantri bantuan tersebut tidak langsung cair dan harus menunggu hingga satu minggu.

“Saat datang ke Bank BRI saya hanya diberi formulir untuk diisi sebagai penerima bantuan. Lalu oleh satpam bank disuruh pulang dan bisa datang satu minggu berikutnya untuk pencairan,” jelasnya.

Menurut Niah banyak warga yang datang ke Bank untuk mencairkan bantuan tersebut. Sehingga harus pagi-pagi sekali mengambil nomor antrian.

Selain sudah ada yang mencairkan ada juga warga yang hanya menerima formulir pemberitahuan pencairan, hal tersebut untuk menyamakan antara rekening penerima oleh pihak bank.

Bank juga tetap berusaha menjaga protokol kesehatan meski kerumunan tidak bisa dihindari. Namun, banyak warga yang sudah mengerti kalau tidak langsung cair mereka langsung pulang dan datang lagi besok harinya.

“Dengan adanya bantuan ini saya sebagai pelaku usaha kecil sangat terbantu sekali terlebih di masa pandemi. Sehingga ada beban yang bisa berkurang karena menerima bantuan,” katanya.

Sementara menurut Satpam Bank BRI di Ciamis yang namanya enggan disebutkan, pihak bank hanya membatasi sekitar 200 warga penerima BPUM setiap harinya. Hal tersebut untuk menghindarkan kerumunan di masa pandemi Covid-19. (ES/R7/HR-Online)

Editor: Ndu

Kiper Timnas Indonesia

Adu Harga Tiga Kiper Timnas Indonesia, Siapa yang Paling Mahal?

PSSI sudah mengumumkan daftar 32 pemain yang nantinya akan melakoni dua laga tersisa di Grup C putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia....
Pergerakan Tanah Ancam 14 Rumah Warga Tasikmalaya, Masyarakat Diimbau Meningkatkan Kewaspadaan

Pergerakan Tanah Ancam 14 Rumah Warga Tasikmalaya, Masyarakat Diimbau Meningkatkan Kewaspadaan

harapanrakyat.com,- Belasan rumah rusak dan dapur warga Tasikmalaya ambruk. Peristiwa yang terjadi di Kampung Anggaraja, Desa Cikunir, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya ini akibat curah...
Perbaikan Pelayanan Sampah

DLH Kota Banjar Ungkap Poin-Poin Perbaikan Pelayanan Sampah di TPS Kamisama

harapanrakyat.com,- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan sejumlah poin untuk perbaikan pelayanan sampah yang dikelola oleh pihak swasta, yaitu TPS Kawasan...
5 Rumah Warga di Tasikmalaya Terdampak Pergerakan Tanah, Penghuni Terpaksa Mengungsi Demi Keselamatan.

5 Rumah Warga di Tasikmalaya Terdampak Pergerakan Tanah, Penghuni Terpaksa Mengungsi Demi Keselamatan

harapanrakyat.com,- Akibat hujan deras, sejumlah rumah di Kampung Babakan Mekar, Kelurahan Sirnajaya, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya terdampak pergerakan tanah. Akibatnya, beberapa rumah warga mengalami...
Jadi Rumah Sakit Rujukan KJSU, RSUD Pandega Pangandaran Siapkan Dokter Spesialis dan Peralatan Penunjang

Jadi Rumah Sakit Rujukan KJSU, RSUD Pandega Pangandaran Siapkan Dokter Spesialis dan Peralatan Penunjang

harapanrakyat.com,- RSUD Pandega Pangandaran tengah mempersiapkan menjadi rumah sakit rujukan KJSU atau Kanker, Jantung, Stroke dan Uronefrologi Jawa Barat selatan. Untuk itu, RSUD Pandega...
Sungai Kaliwera di Sidamulih Pangandaran Meluap, Rumah Warga Kebanjiran

Sungai Kaliwera di Sidamulih Pangandaran Meluap, Rumah Warga Kebanjiran

harapanrakyat.com,- Hujan yang mengguyur Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sejak hari Kamis (22/5/2025), menyebabkan Sungai Kaliwera di Kecamatan Sidamulih meluap. Alhasil, sekitar pukul 18.30 WIB,...