Senin, Mei 12, 2025
BerandaBerita PangandaranProdusen Tempe Tahu di Pangandaran Tak Mau Pakai Kedelai Lokal

Produsen Tempe Tahu di Pangandaran Tak Mau Pakai Kedelai Lokal

Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),– Sebagian besar produsen tempe tahu di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, tidak mau memakai kedelai lokal sebagai bahan baku.

Mereka lebih memilih kedelai impor dari Amerika. Akibatnya para petani kedelai kesulitan memasarkan hasil panennya di pasaran.

Sementara produktivitas kedelai di Kabupaten Pangandaran sendiri cukup baik. Selain itu juga tingkat kesuburannya maksimal.

Lantas apa alasan produsen tempe tahu di Pangandaran lebih suka menggunakan kedelai impor dibanding kedelai lokal?

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura di Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran, Aep Haris menjelaskan, para produsen tempe tahu menilai kedelai lokal memiliki beberapa kelemahan.

“Katanya, kedelai lokal itu ukurannya kecil atau tidak seragam,” kata Aep, Senin (31/5/2021).

Alasan Produsen Tempe Tahu Tak Menggunakan Kedelai Lokal

Selain itu, kelemahan lainnya dari kedelai lokal menurut para produsen tempe tahu adalah kedelai lokal kurang bersih. Sehingga pada saat proses pencucian kulit ari kacang sulit terkelupas. Akibatnya proses peragian pun memakan waktu lama.

“Kalau dilihat dari nilai gizi sebenarnya kedelai lokal ini lebih unggul daripada kedelai impor yang sudah melalui perlakuan rekayasa saat penanaman,” jelas Aep.

Harga kedelai impor juga lebih murah dibanding harga kedelai lokal. Hal inilah yang membuat produsen tempe tahu di Pangandaran lebih memilih kedelai impor.

Bukan hanya di Pangandaran, fenomena ini juga terjadi di tingkat nasional. Hal ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan impor kedelai ke Indonesia sepanjang semester 2020 mencapai 1,27 juta ton.

“Pernah Guru Besar Bidang Pangan, Gizi, dan Kesehatan IPB memberikan pernyataan produktivitas kedelai di Indonesia hanya setengahnya dari produktivitas kedelai di Amerika,” jelasnya.

Sementara data secara nasional menunjukkan tingkat produksi kedelai di Indonesia sekitar 2 ton per hektar. Jauh berbeda apabila dibandingkan dengan tingkat produksi di AS yang mencapai 4 ton per hektar.

“Impor kedelai dari Amerika 2 juta ton itu, 70 persen dialokasikan untuk produksi tempe. Sementara 25 persen untuk produksi tahu,” jelasnya.

Saat ini produksi kedelai lokal secara nasional menyusut drastis hingga di bawah 800.000 ton per tahun. Hal ini berbanding terbalik dengan kebutuhan nasional yang mencapai 2,5 juta ton.

“Ini juga yang menjadi kesulitan petani kedelai lokal di Pangandaran. Hasil produksinya belum bisa bersaing di pasaran,” tandas Aep. (Ceng2/R7/HR-Online)

Editor: Ndu

Asusila terhadap Anak

Ayah Tiri di Ciamis Lakukan Asusila terhadap Anak di Bawah Umur

harapanrakyat.com,- Seorang ayah tiri berinisial Y (39), warga Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak yang berusia 13 tahun....
Ayu Dewi buka suara soal candaan di pernikahan Luna Maya, tegaskan tak sindir Gisel. Foto: Istimewa

Ayu Dewi Buka Suara Usai Video Sindiran ke Gisel Viral, Tegaskan Hanya Bercanda

Nama Ayu Dewi buka suara kembali jadi perbincangan publik setelah video dirinya yang menyebut Gisella Anastasia dalam pidato pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier...
Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

Pohon Berukuran Besar Tumbang Tutup Jalur Cadas Pangeran Sumedang

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon mahoni berukuran besar, tumbang menutup Jalan Raya Nasional Bandung-Cirebon, di jalur kawasan Cadas Pangeran, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Jawa Barat,...
13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

13 Orang Jadi Korban Asusila di Ciamis, Pelaku Seorang Mahasiswa dan Motivator

harapanrakyat.com,- Miris, seorang pria berinisial F (27) mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Ciamis, Jawa Barat, melakukan perbuatan kekerasan, pelecehan dan asusila terhadap...
PDI Perjuangan Ciamis Dukung Penuh Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum

PDI Perjuangan Ciamis Dukung Penuh Megawati Soekarnoputri Jadi Ketua Umum

harapanrakyat.com,- DPC PDI Perjuangan Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, solid mendukung penuh Hj Megawati Soekarnoputri untuk kembali menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan periode 2025-2030. Hal...
Terkait Pembongkaran Tugu Perbatasan Desa di Tasikmalaya, Ini Jawaban PT UMI

Terkait Pembongkaran Tugu Perbatasan Desa di Tasikmalaya, Ini Jawaban PT UMI

harapanrakyat.com,- PT UMI angkat bicara terkait pembongkaran tugu perbatasan desa di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Tugu tersebut merupakan perbatasan antara Desa Sukaraharja...