Objek wisata hutan mangrove di Bali. Foto: Istimewa//Net
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Kepala Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Dedi Kurniadi S.Hut, mengatakan, pihaknya menyambut baik terhadap inisiatif mahasiswa Universitas Pasundan (Unpas) Bandung yang melakukan rintisan dalam pengembangan objek wisata hutan mangrove di daerahnya.
“Kebetulan pengembangan objek wisata mangrove ini sudah menjadi rencana yang digagas masyarakat bersama Pemerintahan Desa Karangjaladri dalam mengembangkan potensi wisata daerah,” ujarnya, Minggu (02/03/2014).
Menurut Dedi, hamparan hutan mangrove tidak hanya sebagai tempat rekreasi semata, tetapi bermanfaat juga untuk filter alam dalam mengurangi dampak pencemaran yang diakibatkan oleh aktifitas manusia.
“Apabila wisata mangrove ini dikembangkan dari mulai muara sungai Cijalu Kecamatan Parigi sampai ke muara Nusawiru Kecamatan Cijulang, nantinya bisa meminimalisir kemacetan kendaraan dari arah Pangandaran menunju Cijulang di saat musim liburan panjang,” katanya.
Pasalnya, lanjut Dedi, sebelum berkunjung ke objek wisata Green Canyon Cijulang, wisatawan bisa singgah terlebih dahulu ke Desa Karangjaladri untuk menikmati wisata mangrove dengan menggunakan akses jalan melalui jalur muara Nusawiru.
“Pengunjung juga akan dimanjakan dengan pemandangan satwa laut, burung yang bermain di atas pohon mangrove, ular yang bermain di bawah akar mangrove serta bisa melihat ikan yang bergerombol di akar pohon mangrove,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah Mahasiswa Universitas Pasundan (UNPAS) Bandung, melakukan kegiatan penanaman pohon mangrove, di muara Bojongsalawe atau tepatnya di Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Minggu (02/03/2014).
Selain upaya pelestarian lingkungan, kegiatan penanaman 600 pohon mangrove ini pun dilakukan sebagai rintisan pengembangan objek wisata mangrove yang akan dikembangkan di daerah tersebut. (Ntang/Red/R2/HR-Online)