Ratusan Anggota KTSI Pangandaran saat berada di Aula Setda pangandaran, Senin (10/3/2014). Photo: Madlani/ HR
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Sekitar 150 orang anggota Komunitas Tenaga Sukwan Indonesia (KTSI) Kabupaten Pangandaran, mempertanyakan nasib honorer yang tidak lulus dalam tes CPNS kategori 2 pada tahun 2013 lalu. Mereka kemudian mendatangi Sekretariat Daerah Kabupaten Pangandaran, Senin (10/3/2014).
Ketua KTSI Pangandaran, Nurhidayat, mengatakan, pihaknya sengaja menggelar pertemuan dengan pemerintah. Pertemuan itu sebagai ajang silaturahmi, sekaligus menyampaikan aspirasi KTSI, memperjuangkan nasib honorer yang tidak lulus tes CPNS K2.
“Kami berharap, pemerintah daerah dapat mengakomodir aspirasi anggota KTSI, terutama mereka yang tidak lolos pada tes CPNS,” jelasnya.
Nurhidayat menuturkan, pihaknya mewakili 452 orang tenaga honorer yang tidak lulus, meminta kejelasan tentang nasib kedepan. Dia berharap, Pemerintah Pangandaran memprioritaskan pengangkatan PNS bagi Kategori II yang tidak lulus itu.
“Bila ada pengangkatan CPNS, kami meminta Pemerintah Daerah memprioritaskan mereka, mengingat faktor usia dan masa bakti. Bahkan kalau tidak bertabrakan dengan aturan, tidak usah lagi testing,” tegasnya.
Dia juga berharap, perjuangan anggota KTSI yang sudah masuk data kategori 2 patut diberi penghargaan. Soalnya, mereka rela mengabdikan dirinya untuk membangun bangsa. Paling tidak, mereka diberi honor sesuai dengan Upah Minimun Regional (UMR).
Asisten Daerah (Asda) I Pemerintah Kabupaten Pangandaran, H. Tatang Mulyana, mengatakan, pengangkatan pegawai di Pangandaran merupakan kewenangan Pemerintah Pusat.
Informasi yang diterima Tatang menyebutkan, untuk Kategori 2 yang belum lulus, akan diangkat secara bertahap. Namun memang, sampai saat ini belum ada surat resmi dan petunjuka pelaksanaanya (juklak).
“Semua yang saya sampaikan berdasarkan informasi dari media massa. Informasi lain, Menpan juga akan mengangkat 100.000 orang CPNS untuk tahun mendatang. Kita berharap formasi CPNS untuk Pangandaran mendapatkan porsi yang memadai, agar seluruhnya dapat terakomodir,” pungkasnya.
Inspektur Inspektorat Pangandaran, Apip Winayadi, meminta KTSI tetap menjaga kondisifitas di Pangandaran. Dia mengakui, peserta seleksi PNS yang tidak lulus di Pangandaran cukup banyak, mencapai 452 orang.
“Saya merasakan kepedihan KTSI, terutama tenaga Kategori II yang tidak lulus pada tes CPNS. Sebagai wujud kepedulian, mari bersama-sama berjuang menyampaikan aspirasi kita ke Menpan,” pungkas Apip. (Mad/Koran-HR)