Stiker bergambar Caleg tampak menempel pada bagian kaca jendela rumah milik Hj. Nety Yati Heryati, di Gang. Pemandangan, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar. Foto: Eva Latifah/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Hj. Nety Yati Heryati, salah seorang warga Kota Banjar yang kini tinggal di USA (Amerika), mengadukan kekesalannya dengan mengirim surat elektronik ke email redaksi Koran HR, terkait dengan ulah tim sukses seorang Calon Legislatif (Caleg) DPRD Kota Banjar, yang seenaknya menempelkan stiker bergambar caleg tersebut di rumah miliknya yang ada di Gang. Pemandangan, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar.
Dia kesal karena rumah yang baru saja selesai dibangun itu malah dipenuhi tempelan stiker bergambar Caleg, tanpa terlebih dahulu meminta ijin kepadanya sebagai pemilik rumah.
“Simkuring kesel ku kalakuan jalmi nu main tempel stiker caleg. Bumi teh nembe beres pisan, kenging ngecet, kenging ngabangun, kenging meresihan, eh ngadon der ditempelan gambar caleg dina kaca, dina tembok, bari teu ijin kanu gaduhna,” kata Hj. Nety dalam surat elektroniknya.
Dia pun mengaku makin kesal, karena stiker tersebut ditempel hingga di bagian pintu gerbang pagar rumahnya. Dia menyebutkan, menurut warga sekitar, pemasangan stiker tersebut dilakukan oleh tim sukses Caleg saat malam hari.
“Saurna tos diberesihan oge dipasangkeun deui. Kahoyong mah ukeun ijin atuh, teu kenging asal nempelkeun. Teu acan tangtos nu gaduh bumina resep, simkuring nyalira terus terang teu resep pisan ningali tampilan eta Caleg dina kaca, asa rungseb, bujeng-bujeng palay milih, nu aya mah kesel,” katanya.
Hj. Nety juga mengatakan, seharusnya ikuti aturan, jangan gegabah, apalagi sebagai calon pejabat negara. Hargai masyarakat dengan cara meminta ijin kepada pemilik rumah. Karena kalau sebelumnya minta ijin, dirinya tidak mungkin akan melarangnya.
“Ka tim sukses atanapi anak buahna, ikuti aturan, ijin ka masyarakan pami bade tumpal tempel, ajenan masyarakat, jagi kasopana, Simkuring yakin masyarakat oge sami palay di ajenan, ulah dugi kajantenan kieu teh diulangi teras, belajar hidup disiplin dan teratur supados masyarakat menilai, teu kedah pasang baliho stiker dimana-mana. Sosialisai, pedekatan yang bagus dan ridho, Insya Allah masyarakat akan ingat wajah dan kebaiknya. Sanes ku gambar, rungseb, barala. Punten saking kesel pisan gara-gara aya stiker caleg rapang dinan kaca,” tuturnya. (Eva/Koran-HR)