Senin, Mei 12, 2025
BerandaBerita CiamisBerita BanjarsariWarga Keluhkan Buruknya Pelayanan PKM Banjarsari Ciamis

Warga Keluhkan Buruknya Pelayanan PKM Banjarsari Ciamis

Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Warga Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, keluhkan buruknya pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) atau Puskesmas Banjarsari saat menangani pasien.

Dimana, pihak puskesmas terkesan semena-mena langsung begitu saja memasukan pasien ke ruang isolasi Covid-19, tanpa terlebih dahulu melakukan pengecekan tes  antigen ataupun swab.

Seperti Tike Setiawati, warga Dusun Neglasari, Desa Banjarsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, keluhkan akan buruknya pelayanan PKM Banjarsari.

Sebab, ia langsung begitu saja dimasukan ke ruang isolasi PKM Banjarsari. Padahal, Tike yang diantar oleh suaminya itu datang hanya untuk berobat saja.

Kronologis Warga Banjarsari Ciamis Keluhkan Pelayanan PKM

Nana Heryadi, suami Tike mengungkapkan, tujuan ia membawa istrinya ke Puskesmas Banjarsari, yaitu agar istrinya tersebut bisa mendapatkan infusan. Karena selama ini, istrinya mengidap penyakit lambung.

“Ketika istri sedang diperiksa di puskesmas, saya saat itu pulang dulu ke rumah. Namun saat kembali ke puskesmas, saya kaget. Kenapa istri saya dimasukan ke ruang isolasi?,” ungkapnya kepada HR Online, Sabtu (24/7/2021).

“Apalagi, saat saya hendak menghampiri istri tidak bisa. Karena ruangan isolasi tersebut kondisi pintunya sudah terkunci,” imbuhnya.

Lebih lanjut Nana mengatakan, yang menjadi kekhawatiran saat istrinya berada di ruang isolasi Covid-19 adalah takut terpapar oleh pasien.

“Sebab, itu kan ada pasien yang terpapar Covid-19. Bagaimana kalau istri saya jadi malah tertular Covid-19 dari pasien lain,” tukasnya.

Lebih-lebih yang membuatnya aneh, kenapa pihak puskesmas langsung memasukan istrinya ke ruang isolasi? Padahal hasil swab PCR atau antigennya belum keluar.

“Apakah istri saya ini positif atau tidak?” ujarnya.

Harus Bayar Biaya Isolasi

Karena takut istrinya terpapar Covid-19, maka ia pun langsung mengajak istrinya untuk pulang, setelah dua hari berada di ruang isolasi.

Akan tetapi, ketika akan membawa istrinya pulang, Nana terlebih dulu harus membayar uang perawatan sebesar Rp 540.000 oleh petugas pelayanan PKM. “Katanya sih buat biaya isolasi,” ucapnya.

Padahal, saat itu kondisi Nana juga sedang tidak ada uang. Namun ia tetap mengusahakan dengan cara pinjam ke teman, untuk membayar administrasi ke Puskesmas Banjarsari.

“Sementara untuk bukti kuitansi pembayaran perawatan sebesar Rp 540.000 masih ada di rumah,” katanya.

Lebih lanjut Nana menuturkan, setelah beberapa hari membawa pulang istrinya, ternyata hasil pemeriksaan swab baru keluar. Dan hasilnya menyatakan bahwa istrinya negatif Covid-19.

Dengan hasil tersebut, ia pun menyayangkan pelayanan kenapa pihak PKM atau puskesmas langsung memasukan pasien ke ruang isolasi sembarangan, tanpa mengecek kondisi sebenarnya dahulu.

“Terus terang saja, saya takutnya nanti pasien yang gejala awalnya tidak menunjukkan Covid-19, malah jadi terserang. Karena berada dalam satu ruangan dengan pasien bergelaja Corona. Dan ini pun harus menjadi catatan Pemkab Ciamis atas apa tindakan atau pelayanan yang PKM Banjarsari lakukan,” ucapnya.

Jawaban PKM Banjarsari

Sementara itu, Kepala Puskesmas Banjarsari, Emay Marlina, membantah tuduhan pelayanan PKM yang buruk, dengan sembarangan memasukan pasien ke ruang isolasi tanpa terlebih dulu mengecek pasien.

Ia menuturkan, dari catatannya, bahwa pasien tersebut sebelumnya sempat melakukan kontak erat dengan orang yang anosmia (hilang penciuman). 

“Kami terlebih dulu telah lakukan penanganan. Bahwa saat pengecekan, pasien mengalami gejala sesak nafas. Setelah cek menggunakan oximeter, ternyata saturasinya turun,” tuturnya kepada HR Online, Sabtu (24/7/2021).

Melihat gejala pasien alami yang mengarah ke Covid-19, maka pihaknya memasukkannya ke ruang isolasi. “Dan setelah kondisinya bagus pun pasien sudah kami pulangkan,” katanya.

Sementara terkait dengan biaya isolasi, ia juga membantah. Emay menegaskan, bahwa Puskesmas Banjarsari tidak pernah melakukan pungutan biaya apapun, terlebih dalam penanganan Covid-19.

Bahkan, Emay pun menantang keluarga pasien, untuk membuktikan jika memang ada pungutan biaya perawatan selama berada di ruang isolasi.

“Jika memang ada pungutan biaya, coba mana ada tidak kuitansinya. Mana! Silahkan  bawa ke sini. Saya ingin melihatnya secara langsung. Karena saya selalu menekankan kepada seluruh staf pegawai di sini untuk tidak meminta uang kepada pasien,” tegasnya.

Bahkan, lanjutnya, jikapun benar ada pungutan biaya kepada pasien tersebut, hal itu semata-mata untuk mengantisipasi jika pasien negatif Covid-19.

“Kalau memang terbukti pasien positif, nanti uangnya kita kembalikan juga ke pasien,” pungkasnya. (Suherman/R5/HR-Online)

Editor : Adi Karyanto

DPC PDI Perjuangan

DPC PDI Perjuangan Kota Banjar Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali Jadi Ketum Partai

harapanrakyat.com,- DPC PDI Perjuangan Kota Banjar, Jawa Barat, menyatakan tegak lurus dan mendukung penuh Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan 2025-2030. Hal itu disampaikan...
13 Orang Tewas Terkena Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa di Garut, Ini Pengakuan Korban Selamat

13 Orang Tewas Terkena Ledakan Saat Pemusnahan Amunisi Kadaluarsa di Garut, Ini Pengakuan Korban Selamat

harapanrakyat.com,- Sebanyak 13 orang dikabarkan tewas terkena ledakan saat kemusnahan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/5/2025). 13...
Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan

Disiplin Meningkat, Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan di Sumedang Tuai Apresiasi

harapanrakyat.com,- Program Pembinaan Karakter dan Wawasan Kebangsaan yang digelar di Markas Kodim 0610 Sumedang, Jawa Barat, mendapat sambutan positif dari berbagai pihak. Bupati Sumedang, Dony...
Calon Jamaah Haji Termuda

Cerita Calon Jamaah Haji Termuda di Kota Banjar yang Masih Berusia 18 Tahun

harapanrakyat.com,- Muhammad Bariq Al Faiz (18), warga Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, menjadi calon jamaah haji termuda asal Kota Banjar, Jawa Barat, dan tergabung dalam...
Asusila terhadap Anak

Ayah Tiri di Ciamis Lakukan Asusila terhadap Anak di Bawah Umur

harapanrakyat.com,- Seorang ayah tiri berinisial Y (39), warga Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, tega melakukan perbuatan asusila terhadap anak yang berusia 13 tahun....
Ayu Dewi buka suara soal candaan di pernikahan Luna Maya, tegaskan tak sindir Gisel. Foto: Istimewa

Ayu Dewi Buka Suara Usai Video Sindiran ke Gisel Viral, Tegaskan Hanya Bercanda

Nama Ayu Dewi buka suara kembali jadi perbincangan publik setelah video dirinya yang menyebut Gisella Anastasia dalam pidato pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier...