Berita Pangandaran, (harapanrakyat.com),- Pandemi Covid-19 menghantam berbagai sektor terutama perekonomian. Salah satunya adalah para petani penyadap gula merah di daerah perdesaan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Hasil penjualan gula merah turun tajam hingga 70 persen, apalagi ditambah cuaca yang tidak menentu membuat penyadap makin terpuruk.
Salah seorang penyadap gula merah asal Desa Sidomulyo, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran Sugiman mengatakan, saat ini harga gula merah turun drastis.
“Harga gula merah di tengah pandemi saat ini turun drastis bahkan terburuk sejak saya puluhan tahun menjadi petani penyadap gula merah,” kata Sugiman kepada HR Online, Rabu (4/8/2021).
Lebih lanjut Sugiman menambahkan, biasanya harga gula merah normal satu kilogramnya Rp. 15.000,- tapi saat ini di pasaran hanya Rp.5.000 sampai Rp. 7.000,- lebih rendah dari harga bahan pokok seperti beras.
“Ditambah akhir-akhir ini cuaca tidak menentu, jelas sangat berpengaruh terhadap hasil sadapan. Biasa tiap hari hasilnya, saat ini 2 atau 3 hari sekali baru dapat hasil itupun tidak seberapa,” jelas Sugiman.
Sugiman dan petani penyadap gula merah lainnya berharap Pemerintah hadir di tengah-tengah kesulitan tersebut.
“Pemerintah harus mencari solusi serta jalan keluarnya agar kami para penyadap gula merah tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19 ini. Saya yakin Pemerintah Daerah mampu mencarikan solusi terhadap persoalan ini, karena Bupati Pangandaran selama ini sangat peduli terhadap para petani gula merah,” katanya. (Madlani/R7/HR-Online)
Editor: Ndu