Penjabat Bupati Pangandaran, Dr. Drs. Endjang Naffandy, M.Si
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Bendahara Presidium Pembentukan Kabupaten Pangandaran, H. Yos Rosbi, mengatakan, surat permohonan yang dilayangkan Presidium ke sejumlah pihak terkait permintaan evaluasi dan permohonan tidak diperpanjang masa jabatan Penjabat Bupati Pangandaran, Dr. Drs. Endjang Naffandy, M.Si, merupakan kesepakatan bersama anggota Presidium.
“Memang surat itu merupakan kesepakatan bersama seluruh anggota Presidium. Dan wajar apabila kami sebagai penggagas pemekaran Pangandaran menyatakan sikap. Tentunya sikap itu sudah berdasarkan pertimbangan dan penilaian yang matang,” katanya, kepada HR, Senin (24/03/2014).
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Cijulang, H. Abdul Goffar, mengatakan, semua pihak baiknya tidak perlu pusing memikirkan evaluasi dan perpanjangan masa kerja Penjabat Bupati, karena hal itu merupakan kebijakan Gubernur. “Kalau menurut saya, serahkan saja kepada Gubernur. Kita tidak perlu berpolemik mengenai urusan tersebut,” katanya, kepada HR, Selasa (25/03/2014).
Hanya, lanjut Opang—sapaan akrab H. Abdul Goffar—memang ada beberapa kinerja Pj. Bupati yang harus dikritisi. “ Seperti masih kosongnya jabatan Asda II dan Kadisdikpora, itu harus dikritisi. Kita minta Pj. Bupati jangan banyak keluyuran atau blusukan ke daerah-daerah. Baiknya fokus terhadap tugas dan fungsinya sebagai penjabat bupati,” ujarnya.
Menurut Opang, jika Pj. Bupati banyak menghadiri kegiatan di luar kantor, tentunya akan menyita waktu dalam menyelesaikan tugasnya di birokrasi.
“Kalau memang kegiatan di luar ada yang penting, baiknya ada pembagian tugas dengan seluruh staf Pj. Bupati, seperti Sekda, Asda dan kepala OPD. Intinya, jangan sampai ada program yang terbengkalai. Karena kita khawatir pemerintahan di Pangandaran nantinya menjadi lemah, “ tegasnya.
Sementara itu, pendapat berbeda datang dari Anggota DPRD Prov. Jabar, asal Pangandaran, H. Engkus Kusnadi. Dia mengatakan, gaya blusukan yang kerap dilakukan oleh Pj. Bupati Endjang Naffandy, yang sering turun ke daerah-daerah, merupakan hal yang positif.
“Saya menilai itu kejelian dan kepintaran Pj. Bupati yang bisa masuk ke berbagai lapisan masyarakat. Kalau menurut saya gaya blusukan itu tidak masalah. Justru pola kepemimpinan seperti itu yang banyak dilakukan oleh pimpinan daerah saat ini, “ ujarnya, kepada HR, Senin (24/03/2014).
Kusnadi menambahkan, gaya blusukan yang kerap dilakukan Pj. Bupati selama ini, justru merubah pandangan masyarakat Pangandaran terhadap imej pimpinan daerah yang biasanya selalu protokoler dan sulit ditemui rakyatnya.
“Fakta di lapangan, masyarakat merasa nyaman dengan pelayanan pimpinan daerah seperti itu. Karena keinginan masyarakat sebenarnya tidak muluk-muluk. Kalau ada yang sakit segera ditengok. Kalau ada yang mengundang, dia menghadiri,” katanya.
Menurut Kusnadi, dengan gaya blusukan Pj. Bupati yang sering turun ke daerah-daerah dan bersalaman langsung dengan masyarakat, justru ditanggapi positif oleh kalangan bawah. “Memang seperti itu faktanya. Mereka yang ditemui merasa bangga karena bisa bersalaman dengan bupati-nya. Jujur saja, masyarakat Pangandaran baru memiliki bupati seperti itu,” ucapnya. (Madlani/Koran-HR)