Foto: Ilustrasi
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Sebanyak 13 Calon Anggota Legislatif (Caleg) yang gagal menang pada Pemilu 9 April lalu, mengaku mengalami depresi dan mendatangi Klinik Hipnoterapy Shot-Indonesia yang berlokasi di Dusun Panoongan, Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.
Dari 13 Caleg stres tersebut, 6 diantaranya tercatat sebagai Caleg DPRD Kabupaten Ciamis dan 1 Caleg DPRD Kota Banjar. Sementara sisanya merupakan Caleg dari Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Owner Klinik Hipnoterapy Shot-Indonesia Cabang Panumbangan Kabupaten Ciamis, Dr. Gumilar, S.Pd.,MM., CH., CHt., pNNLP, mengatakan, dari 13 pasien yang berlatarbelakang Caleg tersebut, mayoritas mengalami depresi ringan hingga sedang. Sejauh ini, belum ada Caleg yang datang ke kliniknya hingga mengalami depresi berat.
“Dari 13 Caleg tersebut, 9 diantaranya sudah pulih setelah mendapat therapy di klinik kami. Sementara 4 orang lagi masih perlu dilakukan therapy lanjutan, mengingat tingkat depresinya masuk kategori sedang,” ujarnya, kepada HR, Minggu (20/04/2014).
Menurut Gumilar, dari 13 Caleg gagal tersebut, rata-rata mengalami depresi akibat belum siap mental menerima kekalahan. Mereka pun mengaku sudah mengeluarkan banyak uang untuk biaya politik, namun perolehan suaranya jeblog hingga menderita kekalahan.
“Mereka kecewa berat, merasa dikhianti oleh orang lain hingga memiliki rasa dendam. Ada juga yang merasa hilang harga diri setelah menderita kekalahan. Diantara mereka pun mayoritas mengaku sudah mengeluarkan banyak uang hingga harus berutang, tapi tetap saja gagal menang pada Pemilu kemarin,” terangnya.
Akibat dari peristiwa itu, lanjut Gumilar, kemudian terakumulasi hingga membuat mental mereka tertekan. Ke 13 Caleg ini mengaku sulit melupakan pengalaman pahit tersebut, hingga akhirnya mengalami depresi.
“Kalau dilihat dari latarbelakang ke 13 Caleg tersebut, mereka adalah politisi pemula yang baru turjun ke dunia politik. Rata-rata usia mereka pun dikisaran 35 sampai 45 tahun. Obsesi sukses di usia produktif seperti itu memang tengah puncak-puncaknya. Ketika obsesinya tidak tercapai, kemudian ada faktor lain yang mempengaruhi, akhirnya mereka tidak sanggup menerima takdir kalah,” ujarnnya.
Gumilar mengungkapkan, pihaknya tidak bisa membuka identitas ke 13 Caleg tersebut. Selain aturan kode etik yang tidak boleh dipublikasikan, juga alasan pertimbangan kemanusiaan. “Yang pasti, 6 pasien dari Ciamis dan 1 dari Banjar mereka adalah Caleg Kabupaten. Dan 6 pasien dari Tasik, 5 diantaranya Caleg Kabupaten dan 1 Caleg Provinsi. Dari 13 pasein tersebut, 3 diantaranya perempuan, “ jelasnya.
Menurut Gumilar, therapy yang diberikan di klinik-nya, yakni pengobatan Hipnoterapy guna memulihkan pysokologis si pasein. Metoda pengobatan ini bersifat medis yang berdasar pada ilmu pengetahuan. ” Jadi, meski ada istilah Hipnotis, tapi dalam metoda pengobatan ini bukan klenik supranatural yang memakai peranta mahluk gaib. Tetapi ini murni pengobatan medis psikologis yang diakui oleh ahli kedokteran,” terangnya.
Gumilar mengatakan, metoda pengobatan yang dilakukan, lebih ditekankan pada pemberian motivator kepada pasien agar tidak larut terhadap permasalahan yang terjadi. ” Metodanya dengan cara komunikasi, ketika si pasien tengah berada di alam bawah sadar,” ujarnya.
Cara pengobatan ini, lanjut Gumilar, sudah terbukti mampu menyembuhkan jutaan pasien di dunia yang mengalami permasalahan gangguan pysikologis atau kejiwaan. ” Pasien yang datang ke sini pun hampir semua dapat tertolong dan mereka kini sudah bisa bersosialisasi kembali dengan masyarakat sekitarnya,” pungkasnya. (Bgj/R2/HR-Online)