Aliansi Mahasiswa Unigal Bersatu saat menggelar aksi di halaman Kantor YPG Ciamis. Photo : Dian Sholeh Wardiana/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Mahasiswa Universitas Galuh (Unigal) yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unigal Bersatu, meminta Yayasan Pendidikan Galuh (YPG) Ciamis memberhentikan Prof. DR. Suherli Kusmana dari jabatan Rektor. Mahasiswa menuding Rektor ‘biang keladi’ kekisruhan yang selama ini terjadi di lingkungan kampus.
Korlap Aliansi, Asep Nopi, sesuai menggelar aksi dan audiensi di halaman Kantor YPG, Senin (19/5/2014), mengatakan, semenjak YPG menetapkan Prof. Suherli sebagai Rektor, Unigal menjadi tidak kondusif.
Menurut Asep, menindaklanjuti kondisi tersebut, dia bersama para mahasiswa akhirnya menggelar aksi. Aksi itu sebagai sebuah bentuk kekecewaan mahasiswa terhadap kepemimpinan Rektor Unigal.
Meski baru dua tahun menjabat, kata Asep, Rektor sudah banyak membuat permasalahan di kampus. Semestinya YPG mengambil sikap tegas untuk menyelamatkan Unigal dari keterpurukan.
Selain itu, Asep menilai Rektor sudah melakukan kebohongan publik. Pasalnya, Rektor pernah mengeluaran pernyataan, bahwa setiap Fakultas dan Prodi yang ada di Unigal sudah terakreditasi B. Kedua, Rektor menghilangkan lembaga yang seharusnya ada di kampus Unigal, salah satunya yaitu Satuan Audit Internal.
”Kami lihat ada kebijakan-kebijakan rektor yang banyak melanggar aturan. Ini menandakan dia (Suherli) tidak pantas lagi menjabat sebagai Rektor di Unigal,” ujarnya.
Asep menegaskan, aksi mahasiswa akan terus berlanjut. Dan akan terus mengawal aspirasi yang sudah disampaikan kepada pihak YPG. Dia berharap, YPG memberikan sanksi tegas dengan memberhentikan Rektor Unigal.
Sementara itu, Ketua Umum YPG Ciamis, Otong Husni T. SIP, didampingi Wakil I, Yagus Triana, dan Sekretaris, DR Oyon, menyatakan, pihaknya akan segera mengambil sikap tegas. Namun demikian, pihaknya akan menempuh prosedur dan mekanisme yang berlaku.
”Kami ini sebagai penyelenggara Perguruan Tinggi bekerja pada aturan, dengan asas kolektif kolegial, dan tidak mungkin kami memberhentikan atas dasar suka tidak suka. Intinya, ami akan sesegera mungkin menggelar pertemuan untuk menindaklanjuti aksi mahasiswa,” tuturnya. (DSW/Koran-HR)