Berita Tasikmalaya, (harapanrakyat.com),- Pasangan muda di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Firda Khaerunisa dan Gilang Gumilar sukses merintis usaha keripik kaca.
Keduanya sangat menginspirasi lantaran sukses menjadi pebisnis jajanan lokal dengan menjual makanan ringan di masa pandemi Covid-19.
90 persen produknya dijual secara online menggunakan media sosial.
Lantaran usaha keripik kacanya maju, kini banyak warga yang terbantu menjadi karyawannya.
Berdasarkan informasi yang HR Online himpun, dalam setahun beroperasi kini omzet penjualan keripik kaca pasangan muda ini sudah mencapai 300 juta rupiah.
Firda Khaerunisa merupakan lulusan mahasiswa Jurusan Manajemen Pariwisata Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Sementara Gilang Gumilar adalah seorang guru honorer di Sekolah Dasar (SD).
Saat diwawancarai, Firda Khaerunisa menyebut dirinya membuka peluang usaha dengan memanfaatkan banyaknya potensi sumber daya alam di tempat tinggalnya.
Ia pun memilih membuat produk keripik kaca dengan inovasi berbagai aneka rasa.
Firda mengungkapkan, saat ini hasil produksinya di pesan dari seluruh pelosok Indonesia bahkan hingga ke luar negeri.
“Setelah dapat dana suntikan dari Kementerian Pendidikan untuk permodalan dan barang barang operasional kini penjualan lebih meningkat,” ujar Firda Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Capaian Vaksinasi Rendah, Kota Tasikmalaya Masih PPKM Level 3
Setelah melakukan penjualan menggunakan media sosial dan banyak pesanan, kini ia menjual makanan tidak satu jenis saja.
“Sekarang sudah menambah dua jenis makanan yakni keju aroma dan seblak alhamdulillah, omzet dalam setahun sudah mencapai 300 juta rupiah,” ucapnya.
Berkat usahanya tersebut Firda tidak hanya mendapatkan penghasilan, namun sudah bisa merekrut sedikitnya 30 pekerja.
“Alhamdulillah bisa memberdayakan warga satu kampung untuk mengolah singkong menjadi keripik kaca, yang nantinya ditampung untuk kita beli,” katanya.
Keripik kaca olahannya dikemas dengan menarik dan diberi nama sajodo snack.
“Kini banyak warga yang ikut berjualan baik lokal ataupun online menjadi reseller karena banyak pelanggan yang memesan dari berbagai tempat, karena rasanya yang bisa memanjakan lidah konsumen,” jelasnya. (Apip/R8/HR Online/Editor Jujang)