Rabu, Mei 21, 2025
BerandaBerita CiamisKNPI Jabar Desak Polda Usut Misteri Kematian Henhen

KNPI Jabar Desak Polda Usut Misteri Kematian Henhen

Foto: Ilustrasi

Ciamis, (harapanrakyat.com),-

Kasus kematian Wakil Ketua KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kabupaten Ciamis, Henhen Hendryana, S.Pd, M.Pd, tampaknya tidak hanya menjadi perhatian pengurus DPD KNPI Ciamis saja, namun DPD KNPI Provinisi Jawa Barat pun ikut bersikap.

Bentuk solidaritas terhadap rekannya yang diduga meninggal secara misterius, DPD KNPI Jabar sudah melakukan koordinasi dengan Kepolisian Daerah (Polda) Jabar. “ Minggu kemarin teman-teman kami dari pengurus DPD KNPI Jabar turut mendesak Polda agar ikut mengungkap kasus kematian Henhen,“ kata Ketua KNPI Kabupaten Ciamis, Budi Kurnia, kepada HR, Selasa (27/05/2014).

Menurut Budi, kasus kematian Henhen yang misterius ini sudah mengundang solidaritas seluruh pengurus KNPI se- Jawa Barat. Pihaknya, tetap akan mendesak pihak kepolisian agar mengungkup kasus kematian Henhen ini secara terang benerang. “ Karena kami menilai ada hal yang janggal saat meninggalnya teman kami ini,” ujarnya.

Budi juga mengatakan, meski hasil visum yang dilakukan RSUD Banjar menyatakan tidak ada bekas penganiayaan di tubuh Henhen, namun polisi harus mengusut dugaan lain yang mengakibatkan Henhen meninggal.

“Secara fisik memang tidak ada bekas penganiayaan, namun secara fisikis atau mental bisa jadi ada intimidasi yang menyebabkan Henhen meninggal. Selain itu, bisa juga terjadi ada orang yang menyaksikan Henhen tengah sekarat, tapi mereka melakukan pembiaran. Kemungkinan-kemungkinan itu harus diselidiki oleh pihak kepolisian, “ ujarnya.

Tim Pencari Fakta (TPF) yang dibentuk KNPI, lanjut Budi, hingga saat ini masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi terkait penyebab kematian Henhen. “ 5 orang tim TPF ini masih terus bekerja untuk membantu kepolisian mengungkap kasus ini, “ katanya.

Menurut Budi, pihaknya bersama pengurus DPD KNPI Jabar akan terus mengawal penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian hingga kasus kematian Henhen ini benar-benar terungkap. “ Misteri ini harus terungkap, agar tidak menimbulkan kecurigaan dan keresahan di masyarakat, terutama di pihak keluarga almarhum, “ ungkapnya.

Sementara itu, Dosen Fakultas Hukum Universitas Galuh, Dudung Mulyadi, mengatakan, apabila pihak keluarga ataupun rekan Henhen masih penasaran terkait sebab kematian, langkah terbaik adalah dilakukan otopsi.

“Pemeriksaan visum hanya akan mendeteksi luka dari luar, tetapi kalau dilakukan otopsi, dokter forensik bisa mengetahui penyebab kematian Henhen dari dalam, “ ujarnya, kepada HR, Selasa (27/05/2014).

Namun, apabila dugaan sementara Henhen meninggal akibat jantung setelah adanya intimidasi dari seseorang, lanjut Dudung, juga perlu adanya bukti lain bahwa telah terjadinya intimidasi. “ Jadi, untuk mengungkap misteri ini, harus ada dua bukti pendukung yang kuat. Pertama, harus dipastikan penyebab kematiannya melalui otopsi. Yang kedua, harus didukung adanya bukti bahwa telah terjadi intimidasi yang dilakukan seseorang atau kelompak, “ terangnya.

Menurut Dudung, apabila merujuk terhadap dugaan sementara, Henhen meninggal setelah didatangi beberapa orang tak dikenal, bisa juga terjadi tindak pidana dalam kontek tersebut. “Tetapi, harus dibuktikan dulu, apakah ada saksi yang melihat bahwa tamu tak dikenal itu melakukan pembiaran ketika Henhen tengah sekarat? Kalau tidak ada, tampaknya sulit untuk diusut,” ujarnya.

Sebelumnya, Henhen, meninggal misterius setelah bertemu dengan 4 orang tamunya, di kantor Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Minggu (14/05/2014), sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah berbincang dengan tamu tak dikenal itu, Henhen kemudian ditemukan sudah tak bernyawa.

Sementara 4 orang tamu tak dikenal itu, sudah pergi dengan menggunakan mobil Avanza ketika warga menemukan Henhen sudah meninggal. Kini, misteri kematian aktivis pemuda Ciamis ini, mengundang misteri dan tanya sejumlah pihak. (es/Koran-HR)

Ribuan Rumah Terendam Banjir

Ribuan Rumah Terendam Banjir di Tasikmalaya,Ketinggian Air Hingga 2 Meter

harapanrakyat.com,- Hujan deras melanda sebabkan ribuan rumah terendam Banjir langganan akibat luapan Sungai Citanduy dan Cikidang di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Tasikmalaya, Jawa Barat,...
Debit Air Sungai Citanduy Naik, Ratusan Rumah di Kertaharja Ciamis Terendam Banjir

Debit Air Sungai Citanduy Naik, Ratusan Rumah di Kertaharja Ciamis Terendam Banjir

harapanrakyat.com,- Ratusan rumah di tiga Dusun di Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terendam banjir luapan Sungai Citanduy, Rabu (21/5/2025). Sungai Citanduy...
184 Kepala Sekolah SD dan SMP di Ciamis Dilantik, Bupati Herdiat Minta BPKD Tingkatkan Tunjangannya

184 Kepala Sekolah SD dan SMP di Ciamis Dilantik, Bupati Herdiat Minta BPKD Tingkatkan Tunjangannya

harapanrakyat.com,- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menekankan guru yang diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah itu memegang peran penting dalam hal memajukan pendidikan. Herdiat pun...
Musrenbang RPJMD Bupati Herdiat Tegaskan Pembangunan Ciamis Harus Terarah, Terukur, dan Berkelanjutan

Musrenbang RPJMD: Bupati Herdiat Tegaskan Pembangunan Ciamis Harus Terarah, Terukur, dan Berkelanjutan

harapanrakyat.com,- Pemkab Ciamis, Jawa Barat, menyusun arah pembangunan 5 tahun kedepan di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029....
Innalillahi, Lansia di Tasikmalaya Ditemukan Tewas Tenggelam di Sawah yang Kebanjiran

Innalillahi, Lansia di Tasikmalaya Ditemukan Tewas Tenggelam di Sawah yang Kebanjiran

harapanrakyat.com,- Seorang lansia bernama Siti Aminah (75) ditemukan tewas usai tenggelam saat mencari ikan di sawah yang terendam banjir. Musibah tersebut terjadi di Kampung...
Sungai Citanduy Meluap Rendam 1,5 Hektare Area Persawahan di Cihaurbeuti Ciamis

Sungai Citanduy Meluap Rendam 1,5 Hektare Area Persawahan di Cihaurbeuti Ciamis

harapanrakyat.com,- Hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menyebabkan Sungai Citanduy meluap, Rabu (21/5/2025). Akibatnya, 1,5 hektare lebih...