Kepala Dinas Pariwisata, Perindagkop dan UKM, Kabupaten Pangandaran, Drs. Suheryana,
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Pemerintah Kabupaten Pangandaran masih terbilang miskin even dengan skala bulanan ataupun mingguan. Selama ini, Pangandaran masih mengandalkan even tahunan untuk menarik pengunjung atau wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata, Perindagkop dan UKM, Kabupaten Pangandaran, Drs. Suheryana, Jum`at (23/5/2014), mengatakan, Pangandaran mempunyai ciri yang khas dari sisi keindahan lautnya. Tidak heran, Pemerintah Propinsi dan Pusat meliriknya, dan menjadikan Pangandaran sebagai kawasan strategis.
Bahkan, kata Suheryana, Destination Management Organization (DMO) menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata andalan di tingkat regional, nasional dan bahkan internasional.
Suheryana menuturkan, saat ini sudah ada keselarasan antara instansi dalam melakukan pengembangan dan penataan kawasan wisata. Semuanya diberi peranan dan sama-sama memiliki fungsi di dalam pengembangan dan penataan wisata.
Diakui Suheryana, Imej atau branding Pangandaran masih tetap di laut. Tetapi sekarang sudah mulai berkembang destinasi wisata lainnya, seperti Geowisata goa-goa, bodyrafting, surfing, serta beberapa lokasi cagar budaya siap kunjung.
“Memang pangandaran miskin even. Baru masih seputar agenda tahunan. Sekarang kita usahakan setiap bulan ada even-event untuk menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara,” katanya.
Pihaknya berencana untuk menjalin kerjasama dengan sejumlah pihak untuk menyusun even bulanan. Diantaranya seperti panglawungan jawara pencak silat, ikatan speda sport, surfing, orari, dan lain-lainnya.
“Saat ini kita mengandalkan Ronggeng Gunung sebagai andalan wisata budaya di Pangandaran,” kata Suheryana.
Suheryana berharap, setelah ada perpanjangan run way (landasan) Bandara Nusawiru, bisa mempermudah akses tarnsportasi bagi wisatawan. Dengan begitu, wisatawan tidak hanya akan berkunjung ke Pangandaran pada akhir pekan saja, melainkan dapat berkunjung di hari-hari biasa.
Pihaknya juga akan memanfaatkan keberadaan pondok seni, mencari konsep, melibatkan sanggar dan siswa sekolah untuk membuat konsep even yang bisa dilakukan atau diselenggarakan secara rutin (bulanan).
Selain itu, pemerintahan tingkat desa juga akan difasilitasi untuk mengembangkan potensi wisata yang ada di desa. Dengan begitu juga, pengembangan potensi wisata pendidikan akan menjadi garapan Dinas Pariwisata. (Mad/Koran-HR)