Kamis, Mei 22, 2025
BerandaBerita BanjarPasien BPJS Kesehatan Keluhkan Kelangkaan Obat di RSUD Kota Banjar

Pasien BPJS Kesehatan Keluhkan Kelangkaan Obat di RSUD Kota Banjar

Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Salah seorang pasien BPJS Kesehatan keluhkan sulitnya mendapatkan obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Banjar, Jawa Barat.

Hal tersebut diungkapkan Karminah (58), pasien asal Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Rabu (10/11/2021).

Karminah mengaku setiap kontrol rutin ke RSUD Kota Banjar ia harus menebus resep obat dari dokter ke apotek dengan pembayaran umum. Padahal ia terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.

“Saya kan masuk kedalam kepesertaan BPJS Kesehatan itu tidak gratis tapi berbayar, namun obatnya kadang-kadang harus beli,” ungkap Karminah.

Sebagai peserta BPJS Kesehatan dirinya masuk kedalam kelas 3 sesuai dengan kemampuannya, dan sudah berjalan selama lebih 8 tahun.

Sedangkan, setiap melakukan kontrol rutin Karminah hanya bisa menebus setengahnya resep obat yang dokter berikan untuk penyakit dalam.

Dalam satu kali membeli obat, ia bisa mengeluarkan uang sebesar Rp 55 ribu, bahkan bisa mencapai jutaan rupiah.

“Paling resep obat yang bisa saya beli di apotek itu cuma setengah saja. Karena nggak punya uang kalau harus semuanya. Itu juga sampai ratusan ribu, kalau semuanya bisa sampai 1,2 juta rupiah,” kata Karminah.

Baca Juga : RSUD Kota Banjar Mulai Menyesuaikan Tarif Tes Swab PCR

RSUD Banjar Tanggapi Keluhan Pasien BPJS Kesehatan

Menanggapi adanya keluhan dari pasien BPJS Kesehatan tersebut, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Kota Banjar, Purkon membenarkan kondisi kelangkaan beberapa jenis obat yang sekarang terjadi.

Ia menjelaskan, kelangkaan tersebut disebabkan oleh kondisi pandemi, yang mana jumlah pasien umum yang berobat ke RSUD Kota Banjar berkurang.

“Disebabkan efek domino dari kondisi pandemi, dimana pasien umum berkurang. Hal ini sudah terjadi selama tiga bulan terakhir ini sehingga otomatis pendapatan RSUD juga turun. Jujur banyak obat-obatan yang belum terbayarkan oleh rumah sakit karena hal itu. Jadi dampaknya pihak ketiga mengurangi stok obat-obatan,” terang Purkon.

Lebih lanjut ia mengatakan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Banjar memiliki tunggakan kepada pihak ketiga sebesar Rp 25 miliar. Tunggakan sebesar itu terhitung sejak tahun 2020 hingga sekarang.

Akan tetapi hal itu bisa saja kami lunasi jika tunggakan Kementerian Kesehatan kepada rumah sakit untuk klaim pelayanan Covid-19 sudah cair.

“Kalau klaim pelayanan Covid-19 dari Kementerian Kesehatan sebesar 60 miliar rupiah itu bisa cair, mungkin kita juga bisa membayar tunggakan kepada pihak ketiga,” ungkap Purkon.

Ia menyebutkan, obat yang mengalami kelangkaan itu antara lain obat lambung, obat sesak nafas dan beberapa jenis obat lainnya.

Namun, pihaknya tidak bisa memaksakan untuk mengisi ketersediaan obat yang mengalami kelangkaan tersebut dengan membelinya dari apotek.

“Harganya kan pasti beda antara rekanan atau pihak ketiga dan obat yang ada di apotik. Kita tidak bisa memaksakan untuk mengisi ketersediaan obat yang kosong itu. Karena nantinya jadi temuan ketika ada pemeriksaan dari BPK. Tapi obat untuk pasien kita tetap upayakan,” tandas Purkon. (Sandi/R3/HR-Online)

Editor : Eva

Toyota Hiace Premio Luxury 2025, Kendaraan Super Premium untuk Keluarga

Toyota Hiace Premio Luxury 2025, Kendaraan Super Premium untuk Keluarga

Toyota Hiace Premio Luxury 2025 merupakan solusi transportasi modern yang mengedepankan kenyamanan serta fleksibilitas dalam setiap perjalanan. Mobil Toyota ini dirancang tidak hanya untuk...
Penipuan Petani

Hati-hati Penipuan Berkedok Bantuan, Dadang Naser Imbau Petani di Kabupaten Bandung dan KBB Lebih Waspada!

harapanrakyat.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar Dadang M. Naser mengimbau petani di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat, lebih waspada terhadap...
Dinas Pertanian Data Lahan yang Terendam Banjir di Panumbangan dan Cihaurbeuti

Dinas Pertanian Ciamis Data Lahan yang Terendam Banjir di Panumbangan dan Cihaurbeuti

harapanrakyat.com,- Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,  terus melakukan pendataan terkait dampak luapan Sungai Citanduy yang merendam beberapa lahan pertanian...
BPBD Ciamis Terjunkan Personel Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Cisepet

BPBD Ciamis Terjunkan Personel Lakukan Pencarian Orang Hilang di Sungai Cisepet

harapanrakyat.com,- Kiso Solihin (83) warga Dusun Pasirkadu, RT 001/005, Desa Petir Hilir, Kecamatan Baregbeg, kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dilaporkan hilang hanyut di Sungai Cisepet....
Sejarah Vihara Buddhagaya Watugong, Bermula dari Runtuhnya Majapahit

Sejarah Vihara Buddhagaya Watugong Semarang, Bermula dari Runtuhnya Majapahit

Vihara Buddhagaya Watugong adalah salah satu ikon wisata religi di Semarang, Jawa Tengah. Tempat ibadah umat Buddha ini tidak hanya populer karena arsitekturnya yang...
Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Dokter RSUD Pandega Pangandaran Ingatkan Hal Berikut

Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan, Dokter RSUD Pandega Pangandaran Ingatkan Hal Berikut

harapanrakyat.com,- Dokter Umum RSUD Pandega Pangandaran, Jawa Barat, Rasyid Luhur Hutama, mengimbau kepada masyarakat untuk waspada penyakit demam berdarah dengue (DBD). Terlebih saat ini...