Capres nomor urut 2, Ir. H. Joko Widodo, saat kunjungan kampanyenya ke Kabupaten Ciamis, Kamis sore tadi (12/06). Photo: Dian Sholeh/HR.
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Terkait adanya isu sara, akan dihapuskannya bantuan raskin dan sertifikasi ke Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, itu merupakan fitnah untuk mencari kesalahan dalam menghadapi panggung demokrasi yang akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang.
Hal tersebut dikatakan Capres nomor urut 2, Ir. H. Joko Widodo, saat kunjungan kampanyenya ke Kabupaten Ciamis, Kamis sore tadi (12/06/2014).
“Setiap kali saya turun kampanye ke daerah, hal ini saya bahas agar isu seperti itu tidak banyak berkembang. Bahkan isu saya keturunan dari Singapura juga sudah mulai marak. Padahal ke dua orang tua saya berasal dari wong ndeso. Bapak saya dari Karanganyar dan ibu saya asli Boyolali,” ujarnya.
Sedangkan, terkait akan dihapuskannya sertifikasi, lanjut dia, hal itu juga merupakan isu yang tidak benar. Menurut Jokowi, justru bukan dihapus, namun yang ada harus ditambah.
“Ada dua pekerjaan menghadapi tanggal 9 Juli nanti. Pertama, yang hadir disini harus bisa menepis isu yang sudah marak berkembang, dan yang ke dua, bekerja dari pintu ke pintu,” pungkas Jokwi. (DSW/R3/HR-Online)