Calon Presiden, Joko Widodo (Jokowi), saat menyapa ribuan pendukung di Gedung Islamic Center Ciamis, Kamis (12/06/2014) sore. Foto: Eli Suherli/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Calon Presiden, Joko Widodo (Jokowi), menegaskan, dirinya mendengar saat ini di Ciamis tengah beredar isu miring yang menyudutkan pribadinya. Isu tersebut beredar setelah sebuah tabloid yang bernama Obor Rakyat memberitakan sejumlah fitnah untuk menjatuhkan nama baiknya.
” Saya mendapat laporan bahwa di Ciamis beredar kampanye hitam yang memfitnah saya yang disebar melalui sebuah tabloid. Dalam tabloid itu disebutkan, kalau saya terpilih jadi Presiden akan menghilangkan sertifikasi guru dan menghilangkan program beras raskin,” tegasnya, saat berorasi di hadapan massa pendukungnya, di Gedung Islamic Center Ciamis, Kamis (12/06/2014) sore.
Menurut Jokowi, kabar yang menyebutkan dirinya akan menghilangkan program sertifikasi guru dan raskin, itu merupakan bohong besar. ” Itu adalah fitnah yang sengaja disebar untuk menjatuhkan saya. Kalau saya jadi Presiden, sertifikasi guru dan rasikin bukan saya hapus, tapi akan saya tambah lebih besar,” katanya, langsung disambut tepuk tangan pendukungnya.
Jokowi juga mengaku prihatin dengan munculnya kampanye hitam yang menyerang dirinya di saat jelang pelaksanaan Pilpres. ” Saya prihatin dengan kondisi demokrasi di Indonesia yang sudah seperti ini. Tentunya hal ini merupakan preseden buruk bagi keberlangsungan masa depan demokrasi di negara kita,” ucapnya.
Jokowi menjelaskan, saat dirinya menyatakan siap maju dalam pertarungan Pilpres, memang banyak orang yang mencari-cari kesalahannya. Bahkan, kata dia, ada tim yang beranggotakan 10 orang sengaja datang ke Solo hanya untuk mencari kesalahannya. “Begitu juga mereka mencari-cari kesalahan ketika saya sudah menjabat Gubernur Jakarta,” terangnya
Menurut Jokowi, ketika mereka tidak menemukan kesalahannya, baik di Solo maupun di Jakarta, kemudian menyerang dengan menggunakan cara menyebar isu pribadi. ” Mereka itu bingung, karena saat saya menjabat Walikota Solo dan Gubernur Jakarta, tidak ada kesalahan (korupsi). Makanya, mereka menyebar fitnah yang menyerang pribadi saya,” jelasnya.
Jokowi mengatakan, serangan yang dialamatkan pada pribadinya adalah fitnah yang menyebutkan bahwa dirinya seorang keturunan Cina asal Singapura. Fitnah itu pun menyebut bahwa gelar H pada nama depannya bukan Haji, tetapi Harbetus. “ Saya ini sudah menjadi Haji pada tahun 2003. Kemudian dilanjutkan dengan melaksanakan ibadah umrah sebanyak 5 kali. Lantas, muncul fitnah yang tidak kreatif, bahwa katanya hurup H di depan nama saya, bukan haji,” katanya sembari tersenyum.
” Terus ada fitnah yang lucu lagi, masih sih wajah saya yang ndeso begini dituding keturunan Singapura. Sangat keterlaluan itu fitnah. Bapak dan ibu saya itu asli orang desa. Bapak saya asli Karanganyar dan Ibu saya asli Boyolali,” katanya.
Jokowi menegaskan, dirinya sengaja mengklarifiasi hal itu karena banyak rakyat yang termakan oleh fitnah tersebut. ” Asalnya saya gak mau ngomong. Tapi karena banyak rakyat, khususnya di Ciamis, termakan isu tersebut, makanya terpaksa saya harus meluruskan. Saya tegaskan isu itu adalah fitnah,” tandasnya.
Sementara itu, untuk mengcounter pemberitaan kampanye hitam yang dimuat di Tabloid Obor Rakyat, tim sukses Jokowi menyebar tabloid Pelayan Rakyat saat kunjungannya ke Ciamis.
Tabloid itu berisi bantahan-bantahan kampanye hitam yang ditujukan kepada Jokowi. Pada tabloid dengan cover bergambarkan sosok Jokowi yang tengah memakai kemeja putih itu, salah satu konten beritanya memuat bantahan terkait isu yang menyebut Jokowi keturunan Cina asal Singapura. Isu ini dibantah dengan artikel berjudul ‘Jokowi Anak Tukang Kayu’. (Bgj/R2/HR-Online)