Kebutuhan lahan parkir di Kota Banjar meningkat saat Ramadhan, seperti terlihat deretan kendaraan yang diparkir di kawasan Jl. Letjen. Soewarto.
Foto: Eva Latifah/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Saat Ramadhan, kebutuhan lahan parkir di Kota Banjar meningkat dari hari biasanya. Namun, peningkatan tersebut tidak mempengaruhi terhadap pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran.
Hal itu dikatakan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Parkir Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjar, Cecep Kusnadi, SIP., kepada HR, Kamis (10/07/2014).
“Memang bisa dikatakan kurang, bisa pula dikatakan tidak kurang, tergantung situasi. Terkadang waktu tertentu permintaan parkir meningkat. Contohnya di bulan Ramadhan, terjadi peningkatan hampir merata di pusat keramaian,” jelasnya.
Menurut Cecep, meningkatnya parkir selama Ramadhan akibat meningkatnya aktivitas masyarakat, khususnya pengguna kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat di sejumlah titik keramaian. Sehingga diperlukan lahan parkir yang lebih luas.
Lebih lanjut dia menyebutkan, untuk mensiasatinya, maka setiap kendaraan harus diparkir di tempat yang sudah ditentukan pada satuan ruang parkir (SRP). Selain itu, para petugas parkir tidak boleh memberikan izin kepada masyarakat yang memarkir kendaraan bukan pada tempatnya.
“Meningkatnya permintaan parkir biasanya terjadi di sejumlah pusat perbelanjaan, seperti di Jalan Letjen. Soewarto, Jalan Hamara Effendi, kawasan Pasar Banjar, Jalan Kantor Pos, serta di kawasan Alun-alun Banjar. Meski begitu, namun tidak ngefek terhadap pemasukan PAD,” ujar Cecep.
Sebab, kata dia, jumlah setoran retribusi dari setiap juru parkir tidak mengalami kenaikkan, walaupun dilihat secara kasat mata memang telah terjadi peningkatan kendaraan pada sektor perparkiran.
Alasan tidak dinaikkannya jumlah setoran dari para juru parkir lantaran pihaknya tidak bisa seenaknya menaikkan jumlah setoran, karena sebelumnya perlu diadakan sosialisasi. Terlebih peningkatan ini sifatnya hanya sementara.
“Mungkin kalau untuk menambah pemasukan PAD, kita harus mencari lahan lain yang berpotensi menghasilkan retribusi parkir,” pungkasnya. (Eva Latifah/Koran-HR)