Berita Banjar, (harapanrakyat.com),- Dua orang remaja laki-laki asal Kota Banjar, Jawa Barat, jadi korban pemukulan salah sasaran di Tasikmalaya. Orang tua korban pun tempuh jalur hukum dan minta keadilan.
Peristiwa salah sasaran itu menimpa FR (14) dan temannya R. Kejadian pada hari Sabtu (22/1/2022), sekitar pukul 23.00 WIB, di Jalan Ahmad Yani, tepatnya sebelum Pasar Pancasila, Tasikmalaya.
Kronologis Warga Kota Banjar Jadi Korban Pemukulan di Tasikmalaya
Berdasarkan informasi, pemicu aksi pemukulan tersebut adalah karena pelaku pemukulan menduga korban merupakan anggota geng motor. Padahal, korban baru pertama kali menginjakan kaki ke Tasikmalaya.
Orang tua dari FR, Enung Sulastri mengatakan, pada waktu itu anaknya meminta izin untuk pergi main. Kemudian, pulang ke rumah dan meminta izin untuk menginap di rumah temannya.
“Karena orang tuanya pada pergi ke luar kota,” kata Enung Sulastri kepada HR Online, Sabtu (29/1/2022).
Baca Juga : Dikira Geng Motor, Bocah SMP di Tasikmalaya Dikeroyok Hingga Tewas
Namun sekitar pukul 24.00 WIB, kakak dari FR menerima pesan melalui Instagram dari teman adiknya, bahwa FR menjadi korban pemukulan.
“Dari pesan yang diterima itu minta tolong FR lagi ada di Tasik. Akhirnya saya bangun dan saat itu juga berangkat ke Tasik,” tambahnya.
Selanjutnya, ketika baru saja sampai di Ciamis saat dalam perjalanan menuju Tasikmalaya, Enung mendapat telepon dari kepolisian. Pihak kepolisian menginformasikan bahwa anaknya sedang berada di rumah sakit.
“Pikiran saya waktu itu apakah ke rumah sakit harus mengambil jasad. Karena saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” papar Enung.
Sesampainya di Rumah Sakit dr Soekardjo, ia merasa bahagia. Lantaran anaknya yang jadi korban pemukulan masih hidup, meskipun dengan kondisi penuh luka terutama pada bagian wajah dan kepala.
“Alhamdulillah anak saya masih hidup, walaupun kondisinya babak belur penuh luka,” ucapnya.
“Kemudian, sekitar pukul 02.00 WIB, kami ke Polres untuk membuat laporan,” lanjutnya.
Korban Pemukulan Alami Trauma
Selain kondisinya penuh luka, motor Yamaha Aerox yang korban kendarai tersebut juga rusak oleh para pelaku.
Lebih lanjut Enung menuturkan, bahwa dari keterangan anaknya, puluhan orang yang memukul dan menyiksa kedua korban.
Selain itu, para pelaku juga menyiram baju dan celananya menggunakan oli dan bensin. “Terus kondisi motor yang baru 6 bulan juga rusak parah,” tutur Enung.
Bukan hanya itu, Enung menyebut ada beberapa barang milik anaknya hilang setelah dari kejadian pemukulan tersebut.
“Adapun yang hilang 1 buah handphone sama casannya. Kemudian, jaket, topi, terus HP punya temannya juga hilang,” imbuhnya.
Enung menjelaskan, bahwa saat ini kondisi FR yang jadi korban pemukulan salah sasaran ini mengalami trauma yang mendalam.
“Kalau cerita tentang kejadian itu, anak saya jadi trauma. Barusan juga kan jendela sama gorden langsung ditutup semua,” jelasnya.
Sebagai orang tua yang anaknya menjadi korban pemukulan salah sasaran oleh orang tak dikenal, Enung pun berharap keadilan.
“Selain itu, saya akan tetap menempuh jalur hukum kepada yang sudah menyiksa anak saya. Intinya anak saya itu bukan anggota geng motor,” pungkasnya. (Sandi/R5/HR-Online/Editor-Adi)