Indeks high dividen Bursa Efek Indonesia (BEI) dikocok ulang. Informasi tersebut secara langsung BEI umumkan pada Jumat (27/1/22) lalu.
Terdapat setidaknya empat saham yang menjadi penghuni baru indeks tersebut. Konstituen dalam indeks terbaru itu mulai efektif pada 4 Februari hingga 2 Agustus 2022.
Baca Juga: Saham yang Masuk LQ45 Data Terakhir Melalui Bursa Efek Indonesia
BEI Umumkan Perubahan Indeks High Dividen 20
Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengumumkan perombakan mayor di indeks 20 high dividen mereka. Indeks yang terkenal dengan nama IDX HIDIV20 ini menambah empat anggota baru.
Sebelumnya, indeks 2020 high dividen adalah sebuah pengukur kinerja harga saham dalam tiga tahun terakhir.
Saham dalam indeks ini adalah mereka yang tercatat membagikan dividen tunai dan memiliki dividend yield tinggi.
Pada akhir Januari 2022 lalu, BEI mengkaji ulang indeks dividen tersebut. Mereka memasukkan empat saham baru ke dalam indeks.
Keempat saham tersebut adalah milik PT Aneka Tambah Tbk (ANTM), PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA), dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).
Dalam evaluasinya, BEI menemukan bahwa keempat saham tersebut memiliki catatan yang baik dari sisi pembagian dividen.
Karena jumlah dari IDX High Dividend hanya 20, maka menyusul masuknya keempat saham terbaru tersebut ada empat saham lainnya yang keluar. Tentunya empat saham yang keluar ini mengalami penurunan dari sebelumnya.
Adapun saham yang BEI keluarkan dari indeks adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Puradelta LEstari Tbk (DMAS), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Baca Juga: Investasi Fintech di Indonesia dengan 3 Pilihan Jenisnya
Akibat Terhadap Trend Saham
Analis dari Sekuritas MNC, Aqil Triyadi mengatakan bahwa hasil evaluasi Indeks High Dividend ini bisa menjadi sentimen positif terhadap saham penghuni terbaru. Sebab, indeks ini akan menjadi acuan para investor dalam mencari keuntungan yang besar.
Para investor akan cenderung melakukan aksi akumulasi beli bersama target jangka panjang. Sebaliknya, indeks ini berdampak negatif bagi saham yang terdepak.
Meski begitu, saham yang keluar tidak akan serta-merta mengalami tekanan. Buktinya masih ada saham keluar yang masih bergerak naik. Seperti saham PGAS yang masih betah dalam pola uptrend.
Hal itu membuktikan bahwa pergerakan harga saham dipengaruhi oleh sentimen bisnis dan kinerja perusahaan. IDX HIDIV20 terlihat menghijau cukup kuat sejak awal tahun.
Baca Juga: Hak Pemegang Saham yang Ada di Dalam Undang-Undang
Penguatan itu juga karena sebagian besar konstituen dihuni oleh saham berkapitalisasi besar atau big caps. Sektor perbankan adalah contoh big caps yang memiliki porsi cukup besar dalam IDX HIDIV20.
Bahkan IHSG hari ini naik sebesar 0,52 persen atau 34,35 poin menjadi 6.611,16 dengan indeks IDX High Dividen 2020 yang menguat 0,32%. Itu menjadikan kenaikan indeks sudah mencapai 3,52 persen sepanjang 2022.
Pembaruan indeks high dividen 20 mulai berlaku pada 4 Februari 2022 mendatang. Pada 2 Agustus BEI akan mengevaluasi ulang saham-saham di dalam daftar ini. (R10/HR-Online)