Contoh galaksi spiral berpalang memberikan gambaran struktur yang indah dan menakjubkan. Galaksi spiral berpalang yang lebih muda, biasanya tidak memiliki bilah terang di tengahnya.
Namun para astronom yakin jika seiring bertambahnya usia galaksi spiral, maka gas pembentuk bintang akan tertarik ke pusat. Gas-gas tersebut bergabung menjadi bintang.
Baca Juga: Badai Lubang Hitam Kolosal yang Kuat Pada Semesta Alam, Ini Infonya
Galaksi spiral berpalang bukanlah hal yang langka. Pasalnya, Hubble dan teleskop lain telah mencitrakan selama bertahun-tahun beberapa dari mereka. Galaksi Bima Sakti termasuk klasifikasi sebagai galaksi spiral berpalang.
Mengenal Contoh Galaksi Spiral Berpalang yang Indah
Galaksi spiral berpalang merupakan galaksi yang memiliki struktur pusat berbentuk batang dan terbuat dari bintang. Kemudian galaksi spiral ini mempengaruhi gerakan bintang, debu, dan gas.
Batang diyakini bertindak seperti corong yang menarik materi ke dalam tonjolan. Ini menyebabkan bintang-bintang terbentuk dalam ledakan di pusat.
Para astronom juga mengamati contoh galaksi spiral berpalang dari berbagai titik waktu. Semakin jauh ke belakang, maka spiral berpalang yang mereka lihat kian sedikit.
Hal ini menunjukkan jika batang tersebut terbentuk seiring bertambahnya usia galaksi. Kemungkinan ini hanya fase dalam kehidupan galaksi spiral saja. Karena suatu saat batangnya akan memudar.
Lalu meninggalkan inti besar di pusat galaksi dengan piringan yang lebih kecil. Proses ini kemungkinan menjadi transisi dari spiral ke elips.
Melihat bentuk sebenarnya dari galaksi kita sendiri sangat sulit. Namun dengan mengukur pergerakan bintang di langit malam, astronom menyimpulkan jika Bima Sakti merupakan contoh galaksi spiral berpalang.
Klasifikasi Galaksi Spiral Berbatang
Hubble memperkenalkan skema tuning fork untuk menggambarkan bentuk galaksi. Dalam hal ini, kedua lengan garpu tala adalah spiral berpalang (dari SBa ke SBc) dan spiral tanpa palang (dari Sa ke Sc).
Baca Juga: Bintang Terbesar di Alam Semesta, Kalahkan Raksasa Matahari Kita
Dalam contoh galaksi spiral berpalang, S merupakan kepanjangan dari Spiral. Sedangkan B adalah Bared atau palang. Sementara itu, a/b/c untuk tipe erat lilitan lengan spiral.
Ini kemudian mereka perluas ke tipe keempat SBm dan Sm. Untuk galaksi spiral berpalang tidak beraturan yang tidak mempunyai tonjolan.
Pada tahun 1959, Gerad de Vaucouleurs memperluas skema. Skema paling umum ini digunakan para astronom hingga sekarang.
Dalam skema tersebut, spiral tanpa batang adalah SA, SB untuk spiral berpalang, dan yang mempunyai batang sangat lemah yaitu SAB. Hal lain yang ia tambahkan adalah d (SAd, SBd) dan beberapa hal lain seperti cincin.
Contoh galaksi spiral berpalang antara lain M58 (SBc), M61 (SABbc), dan Awan Magellan Besar (LMC, Sm). Selain itu, juga termasuk galaksi kita sendiri, Bima Sakti.
Sebagian besar batangnya biasanya berupa bintang. Jadi, tidak seperti lengan spiral yang umumnya mempunyai banyak gas dan debu.
Pembentukan dan evolusi batang menjadi bidang penelitian paling aktif untuk astronomi hingga saat ini.
Mereka kemungkinan terbentuk dari tabrakan dekat galaksi dan gas corong tonjolan pusat. Bahkan gelombang kepadatan yang sama menopangnya dan menjaga lengan hidup.
Galaksi Spiral Berpalang Bima Sakti
Contoh galaksi spiral berpalang salah satunya adalah galaksi Bima Sakti. Pada tahun 1960-an, kita ketahui jika Bima Sakti merupakan galaksi spiral. Kemudian mulai ada kecurigaan jika itu adalah spiral berpalang.
Lalu pada tahun 1975, peneliti WL Peters mengembangkan model spiral berpalang dari Bima Sakti. Ia menjelaskan terkait fitur menonjol di bagian lengan spiral galaksi dalam sebuah makalah berjudul Models For The Inner Regions Of The Galaxy.
Baca Juga: Peluncuran Pertama Roket Astra Gagal Buat Satelit Penting Mengorbit
Pada tahun 1980-an, teleskop radio yang mendeteksi Bima Sakti mengisyaratkan keberadaan batang tersebut.
Lalu tahun 1990-an menambah banyak bukti untuk bar dengan pengamatan 2-Micron All-Sky Survey (2MASS).
Pengamatan NASA berlanjut dengan meluncurkan Spitzer Space Telescope pada tahun 2003. Teleskop dengan infrared yang kuat ini dapat mengintip ke dalam jantung galaksi.
Churchwell, profesor astronomi UW-Madison sekaligus penulis di Astrophysical Journal Letters, menyatakan jika terdapat bar pusat yang panjang di galaksi kita.
Pada tahun 2005, Churchwell juga memberikan pernyataan jika batang kemungkinan membawa materi ke pusat galaksi dan mengisi lubang hitam.
Dari tahun 2005 hingga sekarang, para astronom telah mempelajari banyak hal. Contoh galaksi spiral berpalang bisa saja kehilangan struktur batang seiring berjalannya waktu. Kemudian massa dan lengannya bisa saja menjadi lebih besar. (R10/HR-Online/Editor-Ndu)