Rabu, Mei 7, 2025
BerandaBerita PangandaranAPM Pendidikan di Pangandaran Masih Rendah

APM Pendidikan di Pangandaran Masih Rendah

Foto: Ilustrasi

Cijulang, (harapanrakyat.com),-

Keberhasilan pembangunan di bidang pendidikan ditentukan seberapa besar angka partisipasi masyarakat, seperti meningkatnya peran pemerintah, masyarakat dan orang tua. ketiga komponen tersebut sebagai jalan keberhasilan atau tidaknya bidang pendidikan di suatu daerah.

Di Kabupaten Pangandaran, Angka Partisipasi Kasar (APK) sampai saat ini belum terdata lantaran masih menunggu dari BPN/BPS. Sedangkan untuk Angka Partisipasi Murni (APM) baru mencapai 19 persen, lantaran masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menyekolahkan anaknya tepat waktu.

Hal itu dikatakan Kabid. Pendidikan Non Formal dan Formal Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disdikbudpora) Kab. Pangandaran, Drs. Tata, M.Pd., kepada HR, Senin (15/09/2014).

“Angka Partisipasi Kasar bisa lebih dari 100 persen sebab ada tambahan dari jenjang  yang seharusnya. Misal, ada siswa di atas 12 tahun masih sekolah di tingkat SD,” katanya.

Padahal idealnya, kalau melihat usia sekolah umur 0-2 tahun di kelas Taman Penitipan Anak atau TPA, usia 3-4 tahun masuk kelompok bersama atau Kober, 5-6 tahun masuk TK atau RA, 7-12 tahun SD, 13-15 tahun SLTP, dan usia 16-18 tahun di SLTA.

“Jadi rumusnya untuk mengetahui APK itu yakni, dari jumlah penduduk yang sekolah dibagi jumlah penduduk usia sekolah, dikali 100,” jelasnya.

Lebih lanjut Tata mengatakan, TPA dan Kober merupakan pra sekolah yang biayanya besar karena belum ada biaya subsidi dari pemerintah. Sehingga, perlu adanya kesadaran dari masyarakatnya itu sendiri.

Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah dapat memanfaatkan fasilitas pendidikan di suatu jenjang pendidikan tertentu, tanpa melihat berapa usianya, dihitung menggunakan APK.

Sedangkan APM untuk mengukur proporsi anak yang sekolah tepat waktu, Kab. Pangandaran baru mencapai angka 19 persen, yaitu penduduk berusia 7-12 tahun yang bersekolah di tingkat SD.

Bila dilihat dari usia produktif anak sekolah bisa mencapai 80 persen. Karena, usia 46-70 tahun merupakan usia tidak produktif sehingga untuk pedidikan diarahkan ke Parenting. Kecuali pemkab menyediakan dana untuk program pendidikan Keaksaraan Fungsional (KF), Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) dan Kelompok Usaha Bersama(KUBe). “Untuk program pendidikan usia tidak produktif baru akan digulirkan,” katanya.

Tata menambahkan, pihaknya berharap ketiga komponen pendukung tersebut di atas dapat saling bekerjasama, sehingga out put pelayanan terhadap masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dinikmati oleh semua masyarakat. (Mad/Koran-HR)

Mobil Terperosok ke Jurang di Panawangan Ciamis, Diduga Sopir Mengantuk

Mobil Terperosok ke Jurang di Panawangan Ciamis, Diduga Sopir Mengantuk

harapanrakyat.com,- Mobil bak terbuka terperosok ke jurang di perbatasan Desa Sagalaherang dan Desa Nagara Pageuh, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (7/5/2025). Kecelakaan tunggal...
Fakta Mengejutkan Pembunuhan Perempuan di Ciamis, Pelaku Tidur Bersama Jenazah Selama 2 Malam di Kamar Kos Setelah Kejadian

Fakta Mengejutkan Pembunuhan Perempuan di Ciamis, Pelaku Tidur Bersama Jenazah Selama 2 Malam di Kamar Kos Setelah Kejadian

harapanrakyat.com,- Pembunuhan perempuan perempuan berinisial WML (22) di kamar kosan mengguncang Ciamis, Jawa Barat. Kasus pembunuhan tersebut ternyata ada fakta mengejutkan yang terungkap seharian....
Jalan Angsana Gunung Kelir Ciamis Kembali Longsor, Akses Pamarican-Langkaplancar Ditutup Sementara

Jalan Angsana Gunung Kelir Ciamis Kembali Longsor, Akses Pamarican-Langkaplancar Ditutup Sementara

harapanrakyat.com,- Jalan raya Angsana Gunung Kelir di Dusun Angsana, Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, Ciamis, Jawa Barat, kembali longsor akibat pergerakan tanah. Longsor di jalan...
Seorang Anak Diduga Jadi Korban Asusila Ayah Kandungnya di Tasikmalaya

Kejam! Seorang Anak Diduga Jadi Korban Asusila Ayah Kandungnya di Tasikmalaya

harapanrakyat.com,- Malang nian nasib seorang anak di Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, menjadi korban tindak kekerasan asusila oleh ayah kandungnya. Pelaku inisial D...
Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Indekos Ciamis, Pelaku Peragakan 52 Adegan

Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Indekos Ciamis, Pelaku Peragakan 52 Adegan

harapanrakyat.com,- Polres Ciamis, Jawa Barat, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan WML (22), wanita muda yang meninggal di kamar indekos di Lingkungan Pabuaran, Kecamatan Ciamis, Rabu...
Andai Dedi Mulyadi Gubernur Jakarta

Andai Dedi Mulyadi Gubernur Jakarta, Bakal Bagi Rp10 Juta Per KK?

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyebut ia akan membagi uang Rp10 juta per Kepala Keluarga (KK) jika menjadi Gubernur Jakarta. Hal itu disampaikan...