Foto : Ilustrasi
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, mengungkapkan, sebanyak 11 desa/kelurahan di 3 wilayah kecamatan berpotensi rawan bencana kekeringan. Kekeringan paling banyak terjadi di wilayah Kecamatan Banjar, dimana ada 13 dusun/lingkungan yang tersebar di 5 desa/kelurahan.
Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Kota Banjar, S. Eman Suratman, S.IP., didampingi Kasi. Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Asep Setiadi,saat ditemui HR, Senin (29/09/2014).
Adapun daerah yang berpotensi rawan kekeringan di wilayah Kec. Banjar itu meliputi, Dusun Warungbuah, Desa Neglasari, Dusun Cijambu, Babakan, Pasirnagara, Cipantaran dan Dusun Cibodas, Desa Cibeuteum.
Kemudian, Dusun Karangpucung, Desa Jajawar, Dusun Parung, Karangpucung dan Dusun Karangtengah, Desa Balokang, serta Lingk. Cisauheun, Awiluar dan Lingk. Bojong, Kel. Situbatu.
Untuk wilayah Kec. Pataruman meliputi Lingk. Pangadegan, Kel. Hegarsari, Dusun Sukaharja dan Pabuaran, Desa Karyamukti, Dusun Karangsari, Tundagan, Desa Batulawang, Dusun Priagung, Desa Binangun, dan Dusun Tembungkerta, Desa Sukamukti.
“Sedangkan, wilayah Kecamatan Purwaharja yaitu di daerah Cipadung, Kelurahan Purwaharja,” kata Eman.
Semua wilayah tersebut dinyatakan rawan kekeringan, karena secara geografis daerah tersebut berada pada dataran tinggi. Sehingga, ketika tidak turun hujan selama satu bulan saja warga di daerah itu sudah kesulitan air bersih.
Kasi. Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Banjar, Asep Setiadi, menambahkan, guna mengantisipasi permasalahan tersebut, saat ini pihaknya mengupayakan bantuan sumur bor dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Namun, untuk bisa mendapatkan bantuan tersebut harus ada SK pernyataan siaga kekeringan dari kepala daerah setempat, dalam hal ini walikota. Adapun permohonan bantuan sumur bor yang akan diajukan itu untuk di tempatkan di 21 titik tersebar di 11 desa/kelurahan.
“Dasar hukumnya seperti itu. Jadi sekarang ini kami masih menunggu SK pernyataan siaga kekeringan dari walikota. Di Kota Banjar ini kan statusnya masih siaga kekeringan, bukan darurat kekeringan, jadi kita mengajukan permohonan bantuan berupa sumur bor untuk ketersediaan air bersih,” pungkas Asep. (Eva L/Koran-HR)