Pjs. Kepala Desa Kertaharja Otong Dudi, saat menunjukan sungai yang tercemar limbah pabrik tepung aren. Foto: Heri Herdianto/HR
Ciamis, (harapanrakyat.com
Akibat limbah pabrik pengolahan tepung aren, Sungai Ciseupeut yang berada di Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, tercemar. Akibatnya, air sungai yang biasanya digunakan warga untuk keperluan MCK di saat kemarau, kini sudah tidak bisa dipergunakan. Hal itu pun mengundang gelombang protes dari warga setempat.
Pjs. Kepala Desa Kertaharja Otong Dudi, mengatakan, di musim kemarau ini warga setempat meanfaatkan sungai tersebut untuk keperluan MCK. Namun, setelah tercemar limbah, lantas warga tidak mau lagi memanfaatkan air sungai tersebut.
“ Karena air menjadi bau akibat tercemar limbah,” imbuhnya, Jum’at (03/10/2014).
Sementara itu, warga Dusun Sarayuda Desa Kertaharja, Dera Putri (35), mengaku kelakaban setelah air sungai tercemar limbah. Menurutnya, ketika musim kemarau seperti saat ini, sumur di permukiman warga mengalami kekeringan. Biasanya, lanjut dia, warga beralih menggunakan air sungai untuk keperluan MCK.
“Tapi, sekarang air sungai pun sudah tidak bisa dipakai karena tercemar limbah. Bayangkan saja, belum mendekati sungai pun sudah tercium bau busuk limbah. Apalagi air itu kami pergunakan untuk MCK,” ungkapnya.
Sementara itu, Camat Cijeungjing, Gustimawati, mengatakan, pihaknya akan segera memanggil pengusaha tepung aren untuk diajak musyawarah guna menyelesaikan pencemaran limbah tersebut.”Pabrik itu belum memiliki ijin opersional dari dinas terkait. Makanya, hal itu pun akan kami pertanyakan,” ungkapnya.
Kantor Desa Dilempar Limbah Tepung
Akibat sungai tercemar limbah, mengundang polemik di tengah-tengah warga Desa Kertaharja. Kantor kepala Desa Kertaharja Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis, Rabu (01/09/2014) malam, dilempari limbah tepung aren oleh sekelompok orang tidak dikenal.
Aksi pelemparan itu diduga buntut dari permasalahan pencemaran limbah pabrik tepung aren. Diduga warga marah karena pihak pemerintahan desa setempat dinilai tidak bisa mengatasi persoalan tersebut.
Pj. Kepala Desa Kertaharja, Otong Dadi, mengaku belum mengetahui siapa saja sekelompok orang yang melakukan pelemparan ke kantor kepala desa.
“Kalau aksi pelamparan ini butut dari pencemaran limbah, sebenarnya kami sudah berusaha melakukan pertemuan untuk mencari solusi dengan pihak pengusaha. Bahkan, si pengusaha sudah membuat kesepakatan dengan kami terkait penanggulangan limbah mencemari air sungai,” katanya.
Namun, lanjut Otong, akibat instalasi pengolah limbah tidak memenuhi syarat teknis, akibatnya cairan limbah masih mengalir ke sungai. “Entah bak penampungannya adanya yang bocor, sehingga cairan limbah masih mengali ke sungai,” pungkasnya. (Her/R2/HR-Online)