Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarAngka Pengangguran Masih Tinggi, Tapi Konveksi Kembar Jaya Sulit Cari Naker

Angka Pengangguran Masih Tinggi, Tapi Konveksi Kembar Jaya Sulit Cari Naker

Banjar, (harapanrakyat.com),- Perusahaan Konveksi Kembar Jaya di Desa Rejasari, Kec. Langensari, Kota Banjar, yang bergerak di bidang jasa maklun konveksi kesulitan mencari calon tenaga kerja. Padahal, perusahaan ini mendapatkan pesanan dari kantor pusat per-hari mencapai 200 lusin.

Fenomena ini sungguh mengkagetkan, dimana angka pengangguran di kota terbungsu, di selatan Jawa Barat ini masih cukup tinggi. Demikian pula, dengan angka tenaga kerja yang merantau tiap tahunnya bertambah, akibat daerah pemekaran baru ini, masih minimnya lapangan pekerjaan.

Dayat, pemilik konveksi Kembar Jaya kepada HR, Senin (11/7), mengungkapkan fakta lainnya yang tak kalah mengejutkan. Menurutnya, Pemerintah Kota Banjar, melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), acapkali memberikan pelatihan menjahit kepada masyarakat. Bahkan, setelah dibekali keahlian masyarakat pun diberikan bantuan berupa mesin jahit.

Akan tetapi, berdasarkan temuannya dilapangan, usaha pihak Dinsosnakertrans terkesan kurang tepat sasaran dan tidak efisien. Betapa tidak, kata Dayat, banyak masyarakat yang telah menerima pelatihan dan bantuan mesin jahit, tak dapat bertahan atas keahliannya.

“Pembinaan berkelanjutan serta pengawasan yang lemah, menyebabkan penerima bantuan malah menjual mesin jahitnya. Hal itu akibat, merubah pola konsumtif menjadi produktif pada pelaksanaannya sangat sulit. Dan kebanyakan memilih jalan singkat,” ungkapnya.

Jadi menurut Dayat, lebih baik pemerintah memberikan pelatihan kepada masyarakat dan pihaknya siap menampung tenaga kerja terlatih. “Pemerintah melatih, saya menampung tenaga kerjanya. Selain lebih efisien buat pemerintah, sekaligus membantu usaha kami dalam pemenuhan tenaga kerja terlatih,” tambahnya.

Harapan dan permintaannya itu bukan tak berdasar. Dayat mengaku pernah membuka cabang usaha di beberapa daerah di kota Banjar, seperti di lingkungan Randegan dan lingkungan Lemburbalong, Kel. Pataruman.

Akan tetapi, kedua cabang barunya tersebut, Dayat sangat kesulitan mencari tenaga kerja untuk mengoperasikan mesin jahit miliknya dapat berproduksi.

“Tadinya mau buka diwilayah perkotaan, cuma sampai saat ini tidak ada peminat. Memang bekerja di konveksi harus punya keahlian, kalau ada masyarakat yang berminat, sebetulnya kami siap memberi pelatihan dulu. Tapi mungkin orang Banjar lebih tertarik bekerja diluar kota,” ujarnya.

Akibat kekurangan pekerja, dalam satu hari Konveksi Kembar Jaya hanya mampu menyelesaikan 100-120 lusin. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja, Dayat mengharapkan adanya kerjasama dengan pihak pemerintah.

Upaya tersebut tentu akan menguntungkan bagi semua pihak, baik pemerintah, masyarakat peserta pelatihan maupun pemilik usaha jasa konveksi. Selain itu, bertujuan untuk mendidik masyarakat konsumtif menjadi produktif.

Berusaha di bidang jasa maklun konveksi tidak akan rugi. Sebab, bagi pemilik usaha seperti Dayat, hanya sebatas menyediakan tempat dan tenaga kerja. Sedangkan bahan dan peralatan disediakan oleh pihak perusahaan. Bahkan, usaha konveksi maklun telah memiliki pangsa pasar yang tetap yaitu mensuplai kebutuhan pabrik pusat.

Akhirnya Dayat memutuskan membuka cabang diluar kota Banjar yaitu di Panulisan, Kab. Cilacap Jawa Tengah dan di Sapuangin, Kec. Lakbok, Kab.Ciamis.

“Langkah itu dilakukan karena saya dikejar target oleh kantor pusat. Di Panulisan saya pasang sebanyak 30 unit mesin jahit, dan di Sapuangin bahkan hingga 50 unit. Malah minggu ini akan ditambah lagi sebanyak 30 unit,” tandasnya.

Melihat angka penambahan tersebut, maka kota Banjar telah kehilangan lapangan pekerjaan bagi 110 orang warga. Dan angka pengangguran tak beranjak menurun.

Dinsosnakertrans Sambut Baik Keinginan Kembar Jaya

Menanggapi permasalahan tersebut, Sekretaris Dinsosnakertrans Kota Banjar, Saefudin, mangaku, pihaknya menyambut baik mengenai keinginan pemilik usaha Konveksi Kembar Jaya.

Dikatakannya, saat ini Dinsosnakertrans tengah mendata dan mengumpulkan kembali para alumni yang telah mengikuti pelatihan, baik menjahit maupun pelatihan lainnya. Namun, yang jadi permasalahannya adalah, apakah masyarakat tersebut berminat atau tidak bekerja di jasa maklun.

“Masalah tersebut merupakan tanggung jawab kita, bagaimana caranya supaya mereka tertarik dan mau memanfaatkan ilmu yang telah didapat dari pelatihan. Saya kira kalau mengerjakan secara maklun, itu sangat menguntungkan, apalagi Konveksi Kembar Jaya sudah jelas pasarnya. Kami menyambut baik keinginan itu,” ucapnya Selasa (12/7).

Saefudin menambahkan, untuk membicarakan lebih jauh tentang bagaimana aturan mainnya, maka alangkah lebih baiknya diadakan musyawarah antara pihak Konveksi Kembar Jaya dengan para alumni yang telah mengikuti pelatihan, sedangkan Dinsosnakertrans sebagai fasilitatornya.

Dengan demikian, pihaknya menyarankan agar pemilik Konveksi Kembar Jaya mengajukan surat rekomendasi mengenai berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan, atau datang langsung ke Dinsosnakertrans. (Eva)

Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis

Polres Pangandaran Ungkap Kasus Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis, Dua Orang Diamankan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan penganiayaan di Kampung Turis, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, berhasil diungkap Satreskrim Polres Pangandaran, Polda Jabar dalam kegiatan Operasi Pekat...
Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kades di Kota Banjar Respon Pembentukan Koperasi Merah Putih, Singgung soal BUMDes

harapanrakyat.com,- Sejumlah kepala desa di Kota Banjar, Jawa Barat, merespon soal keharusan pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan yang harus sudah terbentuk pada Juni mendatang. Sejumlah...
Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...
Rumah Warga di Karangkamulyan

Satu Rumah Warga di Karangkamulyan Ciamis Ambruk Akibat Tanah Longsor, 8 Jiwa Harus Mengungsi

harapanrakyat.com,- Satu rumah warga di Karangkamulyan, tepatnya di RT 10, RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk akibat tanah longsor...
Timnas Indonesia di Piala Dunia

Ini Kata Shin Tae-yong soal Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Singgung Para Pemain

Sosok mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memang selalu jadi pusat perhatian publik. Kali ini, pria asal Korea Selatan itu membahas secara terbuka peluang...