Berita Jabar (Harapanrakyat.com),- Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja hadiri peluncuran Kompetisi Inovasi Jawa Barat (KIJB) 2022. Kegiatan tersebut digelar di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Jumat (10/6/2022).
Dalam kesempatan ini, Setiawan menyebut rancangan inovasi pelayanan publik harus terukur. Sehingga inovasi tersebut dapat terasa kebermanfaatannya. Pelayanan publik bisa menjadi lebih efektif, efisien, murah dan akurat.
“Beberapa hal ini harus menjadi pegangan salam inovasi tersebut, apabila ingin lebih masif,” ujar Setiawan.
Menurutnya, inovasi pun sudah identik dengan Pemprov Jabar yang kini menjalankan visi Juara Lahir Batin dengan Inovatif dan Kolaboratif. Jabar pun memiliki potensi untuk inovasi tersebut, baik dari sumber daya manusia maupun obyeknya.
Baca juga: Gubernur Jabar Dukung Inovasi Toilet Daur Ulang, Bisa Kurangi Pencemaran
Pemprov Jabar pun kedepankan Team of Team (ToTs). Sistem ini membuat pekerjaan dan inovasi bisa secara bersama-sama dan lintas sektoral. Jabar pun berpotensi menyumbang nilai inovasi bagi tingkat pemerintahan lain hingga nasional.
Bahkan kurang dari 5 tahun dari periode 2018-2023, Jabar mampu melahirkan 600 lebih inovasi.
Dalam rangkaian Kompetisi Inovasi Jawa Barat ada 7 tahapan, yaitu:
10 Juni 2022 Peluncuran serta sosok sosialisasi.
11 Juni-31 Agustus 2022 Input Proposal.
1 September-31 Agustus 2022 Seleksi Administrasi.
1-14 September 2022 Penilaian Proposal.
15-30 November 2022 Penilaian Presentasi dan Wawancara.
1-16 Desember 2022 Penilaian Verifikasi.
19 Desember 2022 Awarding.
Setelah Awarding Kompetisi Inovasi Jawa Barat, Setiawan pun berharap adanya diseminasi, penelitian, replikasi serta pengembangan. Ada juga yang tak kalah penting adalah penerapan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk setiap inovasi.
Ada pun 6 kategori dalam kompetisi inovasi tersebut, yakni Kepemudaan, Olahraga, Lingkungan, Penanganan Kemiskinan Kesejahteraan Sosial, Kesehatan Pendidikan Budaya dan Pembangunan Ekonomi.
“Harus melakukan replikasi. Kemudian inovator pun jangan takut ketika penemuannya jadi bahan replikasi, karena semua sudah ada aturan mainnya. Orisinalitas tetap terjamin,” pungkasnya. (R9/HR-Online/Editor-Dadang)