Lokasi tempat pemilahan sampah di TPS Karangpanimbal belum dilengkapi atap sebagi penutup. Akibatnya, saat hujan sampah yang terguyur hujan menimbulkan aroma tak sedap hingga ke komplek perumahan warga sekitar. Photo: Eva Latifah/HR.
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Sejak musim hujan tiba, sejumlah warga perumahan Bumi Indah Purwaharja, Kelurahan/Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, mengeluhkan aroma tak sedap dari lokasi Tempat Pembuangan sampah Sementara (TPS) Karangpanimbal yang letaknya tidak jauh dari perumahan.
Menurut warga, bau tak sedap itu biasanya mulai tercium dari sore hingga malam hari. Mereka menduga, bau sampah timbul akibat sampah di TPS yang belum terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terguyur hujan.
“Selama musim kemarau tidak pernah tercium bau sampah. Tapi setelah musim hujan aroma tak sedap itu baru tercium sampai ke komplek perumahan. Untuk itu, saya atas nama warga perumahan Bumi Indah Purwaharja, meminta kepada instansi terkait, supaya mencarikan solusi terbaiknya agar sampah-sampah tersebut tidak sampai menimbulkan bau,” tutur Dindin, salah seorang warga, saat ditemui HR, Senin (08/12/2014).
Dia juga mengaku, bahwa warga perumahan sangat merespon dengan diaktifkannya kembali TPS di lokasi tersebut. Terlebih keberadaan bangunan TPS itu sudah ada sebelum perumahan Bumi Indah Purwaharja dibangun.
“Saya sendiri sangat respon dengan adanya TPS di dekat perumahan. Apalagi sekarang ini katanya Pemkot Banjar mengaktifkan Bank Sampah, khususnya di setiap TPS. Hal itu sangat positif lantaran banyak melibatkan kalangan ibu-ibu warga setempat, sehingga mereka punya penghasilan,” kata Dindin.
Namun dalam masalah yang timbul saat ini, dimana aroma bau sampah tercium ketika hujan turun, maka warga meminta supaya pemerintah kota melalui instansi terkaitnya, memperhatikan kelengkapan fasilitas di TPS tersebut. Seperti misalnya membangun atap di bagian tempat pembuangan. Tujuannya agar sampah yang ada tidak terguyur air ketika hujan turun.
Di tempat terpisah, Kabid. Kebersihan Dinas Cipta Karya, Kebersihan, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup (DCKTLH) Kota Banjar, Asno Sutarno, SP., MP., mengakui, bahwa yang namanya sampah pasti menimbulkan bau tak sedap.
“Tidak dipungkiri memang sampah pasti bau, apalagi kalau kondisinya basah, seperti sekarang ini terguyur hujan, dan memang tempat pemilahan sampah di TPS itu belum pakai atap. Kami sebetulnya sudah mengajukan di APBD murni 2015 untuk pembangunan atap di sejumlah TPS, tapi pengajuan itu dicoret,” terang Asno, saat ditemui HR, Selasa (09/12/2014).
Menurutnya, permasalahan tersebut merupakan salah satu tantangan bagi pihaknya untuk mencarikan solusi, bagaiman caranya supaya sampah-sampah di TPS yang belum terangkut ke TPA tidak lagi menimbulkan bau tak sedap hingga ke komplek pemukiman warga sekitar.
Asno juga sependapat dengan warga, bahwa tempat pemilahan sampah yang ada TPS tersebut perlu ditutupi supaya saat hujan turun terlidung dari air. Hal itu dapat meminimalisir timbulnya bau sampah akibat pembusukan.
“Sebetulnya bila kontainer sampahnya sudah penuh, biasanya langsung diangkut oleh petugas truk sampah ke TPA. Nanti kami akan cek ke sana, kalau-kalau ada sampah yang tercecer sehingga menimbulkan bau. Hal itu perlu dievaluasi juga,” kata Asno.
Dalam masalah pengelolaan persampahan, sudah seyogyanya Pemerintah Kota Banjar memperhatikan kelengkapan sejumlah fasilitas penunjang lainnya di setiap TPS. (Eva/Koran-HR)