Senin, Mei 26, 2025
BerandaHeadlineSejarah dan Budaya Minum Kopi Masyarakat Kab. Ciamis

Sejarah dan Budaya Minum Kopi Masyarakat Kab. Ciamis

Dicky Haryanto Adjid

Sejarah kopi telah dicatat pada abad ke-9, dimana pertama kali, kopi hanya ada di warga Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, seiring perluasana kawasan perdagangan bangsa-bangsa, biji kopi mulai dikenal sampai ke Afrika Utara, ke Eropa dan Asia.

Namun, Bangsa Belanda berhasil menjadi salah satu negara Eropa pertama yang membudidayakan kopi pada tahun 1616. Kemudian, sekitar tahun 1690, ketika indonesia masih jajahan Belanda, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa, untuk di-kultivasi (pengolahan lahan)secara besar-besaran.

Sementara menurut buku sejarah Kab. Ciamis, karya Prof. Dr. H. Dadan Wildan, M. Hum, dan Hj. Nina Herlina Lubis, menyebutkan, budidaya tanaman kopi di Kab. Ciamis mulai diperkenalkan pada tahun 1720, atau pada era bupati R. Adipati Kusumadinata I.

Pada saat itu, masyarakat di lereng gunung sawal dan Ciremai diperintahkan untuk menanam kopi, dengan jumlah produksi mencapai 375 ton. Meski kala itu, lahan di Tatar Galuh dianggap belum cocok untuk ditanamai kopi.

Masih dari sumber yang sama, budidaya tanaman kopi hanya bertahan hingga abad ke 18. Karena, pada tahun 1819, budidaya tanaman Nila dan Tarum kembang (untuk bahan pewarna), mulai diterapkan, untuk kebutuhan pasar Eropa. Bahkan, di Distrik Panjalu, Kab. Galuh, lahan untuk tanaman Nila dan Tarum Kembang mencapai 101,2 hektar.

Seorang Budayawan Ciamis, Aip, Minggu (7/8), membenarkan cerita dalam buku sejarah Kab. Ciamis/ Galuh tersebut, yang menyatakan bahwa kopi pertama kali dibawa oleh Belanda ke Galuh sekitar abad 17.

Pada saat itu, kata Aip, komoditas kopi sedang booming di kawasan Eropa. Tapi kopi yang ditanam di Kab. Galuh tersebut bukan untuk dikonsumsi masyarakat sendiri, melainkan untuk keperluan perdagangan rempah Eropa.

Aip menambahkan, seharusnya waga Ciamis bersyukur, karena potensi kopi Indonesia, termasuk Ciamis, menjadi kopi kedua setelah Brazil. Pasalnya, kopi di Indonesia banyak mengandalkan dari perkebunan kopi di Lampung. Padahal, banyak warga Rajadesa selain menanam kopi di Rajadesa juga turut menaman kopi di Lampung.

“Malahan saya baru-baru ini mendengar kabar, petani kopi di Lampung sering berkomunikasi dengan petani kopi di Rajadesa, untuk persoalan peningkatan kualitas kopi,” katanya.

Lebih jauhnya, Aip menambahkan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kab. Ciamis memberikan perhatian lebih kepada petani kopi di wilayah Ciamis, khusunya soal peningkatan kesejahteraan Petani kopi.

Di tempat terpisah, Yuda, mahasiswa asal Langkap Lancar Kab. Ciamis, mengatakan, bahwa secara sosiobudaya, hampir semua kalangan, mulai dari rakyat biasa hingga kalangan elit, selalu disuguhi minuman kopi, ketika mengadakan acara.

Ironisnya, budaya minum kopi ini, belum dimanfaatkan sebagai peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi. Misalnya, dengan membangun kedai kopi tradisional di kawasan strategis di Kab. Ciamis.

Tidak hanya itu, kebiasaan di masyarakat Langkaplancar, setiap kali mengadakan tahlilan, selalu diselingi dengan minum kopi hasil olahan sendiri, yang dinamai kopi kampung. Budi, warga Rancah, mengaku sering meminum kopi giling/ tumbuk asli, pada saat acara gotong royong, seperti membangun jalan, hajatan dan kegiatan lainnya di kampung. ***

Longsor dan Pergerakan Tanah Terjang Tiga Lokasi di Kabupaten Tasikmalaya, Sejumlah Rumah Rusak Berat

Longsor dan Pergerakan Tanah Terjang Tiga Lokasi di Kabupaten Tasikmalaya, Sejumlah Rumah Rusak Berat

harapanrakyat.com,- Bencana tanah longsor dan pergerakan tanah terjadi di tiga lokasi berbeda di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (25/5/2025). Hujan deras yang...
Banjir di Paledah dan Maruyungsari Pangandaran

Solusi Banjir di Paledah dan Maruyungsari, Ini Kata Anggota DPRD Pangandaran

harapanrakyat.com,- Sudah puluhan tahun banjir kerap menggenangi lahan pesawahan seluas 900 hektar di wilayah Desa Paledah dan Maruyungsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat....
Kabar Duka, Ayah Kristina Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Kabar Duka, Ayah Kristina Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun

Ayah Kristina meninggal dunia jadi kabar duka di jelang akhir Mei 2025 ini. Kristina itu sendiri merupakan pedangdut senior di Tanah Air. Kiprah sang...
Pemain Kunci Timnas China

Angin Segar untuk Timnas Indonesia, Tiga Pemain Kunci Timnas China Dipastikan Absen

Menjelang laga kontra China pada Matchday kesembilan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, tiga pemain kunci Timnas China dipastikan absen. Kabar tersebut...
Dipanggil untuk Timnas Indonesia

Pemain Persib Tak Ada yang Dipanggil untuk Timnas Indonesia, Kenapa?

Sebanyak 32 pemain telah dipanggil untuk Timnas Indonesia menjelang hadapi China dan Jepang pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Namun, dari jumlah sebanyak...
Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

Nelayan Batukaras Pangandaran Keluhkan Abrasi Pantai

harapanrakyat.com,- Nelayan di Batukaras, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan abrasi yang terjadi di sepanjang pantai. Mereka mengaku, akibat abrasi tersebut membuat kesulitan...