Berita Ciamis (Harapanrakyat.com),- Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Ciamis sarankan peternak ikan gunakan magot sebagai pakan alternatif ketika harga pakan ikan atau pelet mahal.
Kabid PDPSP Disnakkan Ciamis Yanti Herayani mengatakan Pemkab Ciamis saat ini sedang fokus Budi daya ikan nila. Tahun 2021 lalu, Pemkab Ciamis memberikan hibah sebanyak 4,8 juta ekor ikan nila kepada kelompok tani.
Namun saat ini para peternak menyampaikan keluhan mahalnya harga pakan ikan. Untuk mensiasati hal itu, Yanti menyarankan peternak mencari alternatif pakan lain.
“Kami menyarankan magot bisa menjadi alternatif untuk pakan Ikan. Magot juga mengadung protein tinggi,” ujar Yanti, Selasa (13/8/2022).
Yanti pun mengaku telah melakukan pengecekan ke beberapa peternak ikan nila. Mereka sudah mencoba melakukan pencampuran pakan antara pelet dan magot. Tujuannya untuk mengurangi biaya produksi.
“Sudah ada beberapa peternak ikan nila menjadikan magot sebagai pelet. Biayanya juga lebih murah dan harganya terjangkau,” katanya.
Menurut Yanti, budi daya magot cukup mudah dan murah. Cukup menggunakan sampah rumah tangga, setiap peternak ikan bisa budi daya magot yang merupakan larva dari lalat tentara hitam.
“Bakal terjadi simbiosis mutualisme yang baik antara sampah untuk magot dan magot untuk pakan ikan,” ungkapnya.
Menurut Yanti, peternak dulu biasanya langsung memberikan sampah rumah tangga untuk ikan. Padahal pihaknya tidak menganjurkan pola tersebut. Malah ikan berpotensi terserang penyakit.
“Maka dari itu alternatifnya sampah berikan dulu untuk magot. Kemudian magotnya untuk pakan ikan,” terangnya.
Yanti pun menambahkan, pada tahun 2022 ini sebanyak 6 kelompok pembudidaya ikan mendapat hibah mesin pakan ikan. Harapannya, para peternak ikan bisa membuat pakan sendiri untuk menekan biaya produksi.
“Insya Alloh ada 6 kelompok yang akan mendapat mesin pakan. Rencana akhir tahun 2022,” pungkasnya. (Fahmi/R9/HR-Online/Editor-Dadang)