Kalapas Kota Banjar, Drs. Dadang Sudrajat, M.Si., didampingi Wawan, salah seorang warga binaan, menunjukkan keberadaan goa yang ada di dekat ruang tahanan Blok D. Photo: Hermanto/HR
Banjar, (harapanrakyat.com),-
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kota Banjar, yang terletak di kawasan Bukit Puteri, Kel/Kec. Pataruman, masih menyimpan secuil cerita mistis. Dimana di lokasi tersebut terdapat sebuah goa, tepatnya di belakang ruang tahanan Blok D.
Konon, jika hari mulai petang atau sebutan dalam bahsa Sunda sareupna, di dalam goa tersebut kerap terdengar seperti ada orang yang sedang menangis. Walau pun mulut goa itu hanya berdiameter 2 meter, namun di dalamnya cukup luas dan bisa menampung 40 orang lebih.
Guna memastikannya, pada hari Senin (15/12/2014), sekitar jam 15.00 WIB, HR ditemani Kepala Lapas Kota Banjar, Drs. Dadang Sudrajat, M.Si., memasuki goa tersebut. Aura mistis dan aroma wangi kemenyan pun mulai terasa ketika HR sudah berada di depan mulut goa. Meski hari masih sore, tapi keadaan di lokasi itu cukup membuat bulu kuduk berdiri.
Menurut Dadang, keanehan kerap terjadi di sekitar goa. Dirinya mengaku, pernah suatu waktu meminta bantuan kepada empat orang warga binaan untuk menutup dan menimbun goa. Karena, jika tidak ditimbun atau ditutup, Dadang khawatir goa tersebut akan ambruk.
Namun apa yang terjadi, keempat orang yang menutup dan menimbun goa itu, pada malam harinya langsung jatuh sakit. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kemudian Dadang pun memerintahkan lagi kepada warga binaan lainnya untuk membuka tanah yang telah ditimbunkan ke goa itu.
“Di Lapas Banjar ini memang kerap terjadi hal-hal yang aneh, seperti bau kemenyan, penampakan pocong, dan saya pun pernah melihat ada keranda mayat yang terbang dari Gunung Sangkur dan jatuh persis di belakang ruang sel Blok D,” tuturnya.
Wawan (46), salah seorang warga binaan penghuni ruang tahanan di Blok D yang sedang menjalani tahap asimilasi, juga menyebutkan, setiap malam Selasa dan malam Jum’at, dirinya kerap mendengar seperti orang yang sedang menangis dari dalam goa tersebut.
Saking penasarannya, Wawan pernah masuk ke dalam goa untuk mencari sumber suara itu. Tapi setelah di dalam, dia tidak menemukan apa-apa. “Ya karena saking penasarannya saya masuk ke dalam goa ini,” tutur Wawan.
Sementara itu, Aco Karso, dari Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Kota Banjar, mengatakan, mengenai percaya atau tidak terhadap keanehan-keanehan yang terjadi di Lapas Banjar, itu dikembalikan lagi kepada keyakinan masing-masing. Apakah itu benar-benar ada atau hanya sebuah ilusi.
“Terlepas percaya atau tidak, kita kembalikan kepada diri kita masing-masing, sebab bisa saja itu hanya sebuah ilusi. Namun, saya pun tidak menampik bahwa keberadaan makhluk halus memang benar adanya,” ujar Aco.
Di tempat terpisah, Ketua Harian MUI Kota Banjar, H. Muchtar Gozali, menyebutkan, bahwa keberadaan makhluk halus/ghaib memang ada, dan mereka pun sama dengan manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Sebelum manusia diciptakan, Allah SWT menciptakan Jin terlebih dahulu, sehingga manusia tidak perlu takut dengan keberadaan mereka. Bahkan, manusia harus lebih meningkatkan keimanan kepada sang Kholik.
“Keberadaan mereka memang ada, namun sebagai manusia yang muslim, kita tetap harus beriman kepada Allah SWT, dengan begitu maka Insya Allah kita tidak akan diganggu oleh mereka,” tegas Muchtar. (Hermanto/Koran-HR)