Guru bule SMA 1 Pangandaran, saat berfoto bersama wartawan HR Entang Saeful Rachman dan warga Pangandaran, beberapa waktu lalu. Foto: Dokumentasi HR
Pangandaran, (harapanrakyat.com),-
Jones Kiplyn Lewise (24), warga negara Amerika Serikat yang kini mengajar sebagai guru relawan di SMA Negeri 1 Pangandaran, tampaknya tengah menyita perhatian publik Pangandaran. Selain parasnya yang cantik, Kiplyn pun dikenal ramah dan mudah bergaul dengan semua orang yang dikenalnya.
Setelah HR mengulas sosok guru bule ini pada 2 edisi sebelumnya, kini Wartawan Koran HR Entang Saeful Rachman, berhasil mewawancari Kiplyn dalam suasana santai di Kampus SMA Negeri 1 Pangandaran. Berikut ini petikan wawancaranya;
HR: Kenapa memilih menjadi seorang guru?
KIPLYN: Menjadi seorang guru merupakan cita-cita saya sejak kecil. Dan saat ini saya sudah menjadi guru dalam misi relawan di Indonesia. Terus terang, sangat senang, karena bisa berbagi ilmu dan pengetahuan. Selain itu, saya juga bisa banyak belajar tentang budaya. Terlebih, di pangandaran ini banyak sekali budaya yang bagus dan belum saya temukan budaya sebagus ini di negeri saya.
HR: Kenapa tidak memilih menjadi ilmuan seperti kedua orang tua?
KIPLYN: Saya ingin sesuatu yang bereda dengan orang tua. Saya pun sudah bilang kepada kedua orang tua bahwa saya ingin menjadi seorang guru. Orang tua pun menyetujui keinginan saya. Bahkan, mereka sangat mendukung pilihan saya menjadi guru.
HR: Dimana Anda kuliah dan apa yang Anda ketahui tentang dunia pendidikan di Indonesia?
KIPLYN: Saya kuliah di salah satu Perguruan Tinggi di Boston Amerika. Jurusan yang diambil, yaitu jurusan ilmu keguruan pada bidang studi Bahasa Inggris. Saya mempelajari Bahasa Inggris, karena memang antara Bahasa Inggris yang dijadikan bahasa dunia dengan bahasa Amerika berbeda, meski banyak kesamaannya. Perbedaannya ada pada pengucapannya.
Sementara mengenai dunia pendidikan di Indonesia, sangat menyenangkan. Semua warga sekolah, mulai dari siswa, guru dan kepala sekolahnya baik. Tidak ada perbedaan di sini. Semuanya diperlakukan sama. Dunia pendidikan di Indonesia saat ini ada kemajuan, terbukti ada beberapa pelajar asal Indonesia yang berprestasi di tingkat internasional, seperti di Olimpiade Saint dan lainya. Saya bisa katakan dunia pendidikan di Indonesia is verygood (sangat bagus). Apalagi jika ditunjang dengan sarana dan prasarana yang memadai.
HR: Kenapa Anda mau ditempatkan oleh Usaid Peace Corps di Indonesia dan ada berapa banyak tenaga guru relawan asal Amerika yang menjadi relawan?
KIPLYN: Saya tidak pernah memilih dimana ditugaskan. Karena saya siap mengajar di negara mana saja. Namun, kebetulan saja semua relawan asal Amerika yang menjadi guru relawan semuanya disebar di wilayah Jawa Barat. Semuanya ada 25 guru relawan yang bertugas di Jawa Barat.
HR: Apakah Anda berniat menjadi guru di Indonesia dan berpindah kewarganegaraan Indonesia?
KIPLYN: Saya belum punya pikiran ke arah situ. Mengenai tugas mengajar saya tidak dibayar, karena saya adalah seorang relawan yang mesti mengikuti aturan yang digariskan oleh Usaid Peace Corps. Saya tidak mau melanggar aturan. Jika melanggar, tentunya Peace Corps akan mengembalikan saya secara tidak hormat ke Amerika.
HR: Kenapa tidak boleh berpergian sendiri dan tidak boleh naik sepeda motor?
KIPLYN: Bukan saya takut naik motor ataupun pergi jalan-jalan sendiri. Justru sebenarnya saya suka traveling. Namun, karena aturan Peace Corps seperti itu, jadi saya harus mengikutinya. Saya tidak mau melanggar aturan Peace Corps. Dan keberadaan saya di sini juga diawasi oleh semua pihak, termasuk Anda (HR) seorang jurnalis.
HR: Apa makanan favorit Anda selama berada di Pangandaran?
KIPLYN: Saya suka sekali karedok. Saya juga suka pindang gunung, pepes ikan dan pepes jamur. Makanan sunda dan asli Pangandaran itu memang enak sekali.
HR: Apa yang akan Anda sampaikan bila sudah selesai mengajar Di Sma 1 Pangandaran ini?
KIPLYN: Tentunya saya tidak akan melupakan semua orang yang ada di sekolah ini. Saya sangat mencintai mereka. Banyak hal yang saya dapatkan di sekolah ini, mulai dari belajar kesopanan sampai keanekaragaman budaya. Saya juga suka belajar menari. Yang jelas, saya tidak akan melupakan sekolah ini. Banyak kenangan yang sulit dilupakan tentunya. Jika sudah selesai nanti, jika saya panjang umur dan ada bekal, pasti saya suatu waktu mengunjungi sekolah ini lagi.
Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih kepada lembaga Peace Corps yang telah menjadikan saya sebagai guru relawan. Banyak hal saya dapat selama menjadi guru relawan di sini. Tak lupa juga saya ingin mengucapkan I love You Indonesia!
Sementara itu, masa tugas Kiplyn di Indonesia tinggal 6 bulan lagi. Dia pun menyatakan bersedia diperpanjang masa tugasnya di SMA Negeri 1 Pangandaran, jika pihak Peace Corps masih mempercayainya. (Entang Saeful Rachman/Koran-HR/Habis