Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejumlah warga di Lingkungan Parunglesang, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, mengaku telah didata oleh petugas dari kelurahan untuk mendapatkan bantuan dari program Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Padahal, pendataan tersebut dilakukan untuk kebutuhan Pendataan Program Layanan Sosial (PPLS) tahun 2011, dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar.
Akibat kesimpangsiuran informasi yang diterima, sebagian warga di lingkungan tersebut, maka mereka menjadi punya harapan akan mendapatkan BLT seperti dulu. Bahkan, menurut pengakuan beberapa warga, bahwa program BLT kali ini didanai langsung oleh Bank Dunia.
Seperti diungkapkan Rohaedi (42), pada HR, Jumâat (12/8). Dia mengaku mendapatkan informasi itu dari petugas kelurahan saat melakukan pendataan langsung sekitar akhir Juli lalu.
“Katanya sih akan ada BLT lagi, tapi mengenai berapa besaran dan kapan waktu pembagiannya belum dipastikan. Kalau bohong, masa petugas yang mendatanya juga masih sama petugas yang dulu saat mendata untuk BLT. Dan program BLT yang sekarang mah dananya juga bukan dari pemerintah, tapi dari Bank Dunia,” kata Rohaedi dengan nada penuh keyakinan.
Hal serupa juga dikatakan Wati (37). Dia berharap penyaluran bantuan tersebut secepatnya dilakukan. Dan bantuan itu akan digunakan untuk menambah-nambah biaya kebutuhan sekolah anaknya.
“Ya tentu saja kabar itu menjadi sebuah harapan buat saya, karena dulu juga saya sekeluarga merasa terbantu sekali oleh program BLT. Mudah-mudahan ini juga benar, piraku petugas bohong,” tuturnya.
Lain halnya dengan Dede (34), dia mengaku jengkel, karena dengan tersebarnya kabar akan ada bantuan semacam BLT, istrinya sudah merencanakan akan menebus sepeda motor yang sudah lama digadaikan.
“Terus terang saja saya merasa jengkel pada istri saya yang sudah berharap besar, padahal informasi itu belum tentu benar. Disaat perekonomian masyarakat sedang terpuruk, apalagi masyarakat kurang mampu seperti saya, tentu saja mendengar kabar seperti itu langsung percaya dan pasti menunggu-nunggu waktu pembagiannya,” tutur Dede.
Untuk mengkonfirmasikan mengenai kebenaran informasi tersebut kepada pihak Kelurahan Banjar, Kepala Kelurahan Banjar, Nenta, S.Sos., Senin (16/8), menjelaskan, bahwa petugas kelurahan ditunjuk oleh BPS untuk melakukan pendataan bagi kebutuhan PPLS tahun 2011.
Hasil dari pendataan akan digunakan untuk mencocokan data tingkat status ekonomi masyarakat yang sudah ada, apakah menurun atau mengalami kenaikan.
“Dalam pendataan tersebut, pihak BPS melibatkan aparatur kelurahan/desa, dan masyarakat. Banyaknya petugas pendata tergantung jumlah penduduk yang ada di masing-masing kelurahan/desa. Kalau di sini hanya melibatkan tiga orang, diantaranya dua orang dari pegawai kelurahan dan satu orang dari masyarakat. Mereka juga sebelumnya diberi pelatihan dulu oleh pihak BPS,” jelasnya.
Lebih lanjut Nenta menjelaskan, pendataan dilakukan langsung ke masyarakat menengah ke bawah, dan itu merupakan program dari BPS yang sudah rutin dilakukan setiap 3 tahun sekali.
Pendataan PPLS tahun 2011 serempak dilaksanakan di seluruh Indonesia dari tanggal 14 Juli sampai 14 Agustus kemarin. (Eva)