Selasa, Mei 6, 2025
BerandaBerita TerbaruJebakan Gaya Hidup Berkedok Self Reward, Bikin Kantong Jebol

Jebakan Gaya Hidup Berkedok Self Reward, Bikin Kantong Jebol

Jebakan gaya hidup berkedok self reward ini seringkali menjadi perilaku yang menghabiskan banyak uang. Kalau dilakukan sesekali mungkin tidak masalah. Akan tetapi, kebiasaan ini bisa bikin boros bahkan menghabiskan gaji sebelum akhir bulan.

Self reward adalah memberikan penghargaan kepada diri sendiri. Biasanya, self reward mengacu pada hal-hal yang membahagiakan diri sendiri. Banyak orang tergerak untuk melakukan self reward terutama di saat kesadaran akan mental health semakin meningkat. 

Baca Juga: Tanda Pikiran Toksik, Bikin Susah Bahagia

Namun, kamu perlu waspada akan jebakan gaya hidup yang muncul karena tuntutan sosial media. Bukannya membahagiakan diri sendiri, yang ada malah memusingkan!

Alasannya karena beberapa jenis orang terkadang mengambil jenis self reward yang mahal bahkan sampai berhutang.

Waspada Jebakan Gaya Hidup Berikut

Ada beberapa perilaku self reward yang sebaiknya tidak kita ikuti. Jika tidak berhati-hati, kebiasaan-kebiasaan ini bisa membuat keuangan jadi tidak sehat.

Terlalu Sering Nongkrong

Mengutip laman Mayo Clinic, bersosialisasi dengan orang lain bisa meredakan stres karena pikiran teralihkan dari masalah. Selain itu, curhat kepada sahabat yang bisa memberi dukungan akan membuat permasalahan terasa lebih ringan.

Aktivitas nongkrong sambil ngobrol ini pun selalu berkaitan dengan kafe atau restoran yang mewah.

Selama budget masih bisa terkontrol, sebenarnya nongkrong sesekali di tempat langganan tidak masalah. Namun, hati-hati jika kamu memaksakan diri nongkrong di kafe yang terbilang mahal padahal kondisi keuangan sedang ‘sekarat’.

Membayar makanan atau minuman dengan paylater bisa menjadi jebakan gaya hidup yang merugikan, lho.

Baca Juga: Kerja Tak Kenal Libur, Tanda Work Life Balance Belum terpenuhi

Supaya kegiatan bersosialisasi tetap jalan, ada baiknya kamu merekomendasikan tempat yang lebih hemat. Misalnya, bisnis kafe tetangga yang menawarkan harga bersahabat untuk pelajar. Maka kamu pun bisa melakukan self reward tanpa harus menguras dompet.

Perilaku Belanja Konsumtif

Berkatnya adanya teknologi, belanja apapun jadi terasa lebih mudah. Mulai dari kebutuhan sehari-hari, produk perawatan diri, bahkan barang-barang lucu yang menarik. Membeli barang yang tidak terlalu penting adalah perilaku belanja konsumtif.

Biasanya, orang menjadi konsumtif berbelanja karena jebakan gaya hidup. Tren sosial media yang menebar ‘racun’ melalui influencer seringkali mendorong orang untuk berlomba-lomba check out. Akibatnya, sebagian orang tidak sadar menggunakan kartu kredit sampai batas limit.

Agar keuangan tetap stabil, pisahkan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan barang-barang yang bisa memenuhi kebutuhan, misalnya persediaan makanan dan perlengkapan mandi. Di saat keuangan sedang menipis, sebaiknya tunda dulu barang yang hanya memuaskan keinginan.

Traveling Berkedok Healing

Tak hanya menjadi self reward, sebagian orang juga melakukan traveling berkedok healing. Menurut Cambridge Dictionary, healing adalah istilah populer yang menggambarkan penyembuhan diri dari luka batin, kecemasan, atau trauma. Healing memiliki arti yang luas dan terkadang digambarkan dengan liburan.

Padahal, healing tidak selalu harus liburan, lho. Mengunjungi tempat wisata dengan pemandangan alam yang indah juga tidak mengharuskan kamu menghabiskan banyak uang. Apalagi saat ini ada banyak pegunungan dan pantai yang menawarkan paket wisata murah.

Untuk menghindari jebakan gaya hidup, ada baiknya melakukan healing dengan meditasi, menulis jurnal, atau berkonsultasi ke psikolog.

Meluangkan me time dengan perawatan diri di rumah juga bisa menjadi self reward sekaligus healing yang jauh lebih efisien. Alhasil, kamu pun akan menjadi pribadi yang lebih mencintai diri sendiri.

Baca Juga: Waspada Gaya Hidup Hedonisme, Kesenangan Tiada Batas

Bergonta Ganti Gadget

Memiliki gadget terbaru dengan fitur yang semakin canggih memang menyenangkan rasanya. Apalagi jika gadget itu bisa membuat kamu lebih produktif, tentu rasanya ingin beli. Sayangnya, beberapa orang sampai rela mengambil kredit tanpa agunan demi mendapatkan gadget yang lebih baru.

Keputusan membeli gadget baru butuh beberapa pertimbangan. Apakah gadget yang saat ini dimiliki sudah tidak relevan dengan aktivitas?

Jika seandainya beli baru, barang lama harus diapakan? Selalu ajukan pertanyaan kritis terhadap diri sendiri, terutama menyangkut pengeluaran yang tidak kecil.

Selama masih tetap aman dari segi budget, membeli gadget model terbaru bisa menjadi bentuk penghargaan terhadap diri sendiri.

Tidak perlu terbawa arus hedonisme yang berujung pada jebakan gaya hidup. Menyesuaikan jenis gadget dengan kebutuhan dan kesanggupan adakalanya merupakan jenis self reward terbaik. (R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pemain Timnas Naturalisasi

PSSI Tegaskan Tidak Mau Menambah Pemain Timnas Naturalisasi Jelang Piala Dunia 2026, Ini Alasannya

PSSI baru saja menyampaikan kabar mengejutkan jelang laga Timnas Indonesia melawan China dalam babak Kualifikasi Piala Dunia 2026. PSSI mengambil keputusan tegas bahwa tidak...
Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Perplexity AI di Whatsapp, Ini Cara Kerjanya

Kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) kini semakin mudah diakses, salah satunya melalui integrasi Perplexity AI di WhatsApp. Perplexity atau yang terkenal sebagai platform pencarian...
Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Istri Setelah Sempat Ditolak Hakim

Andre Taulany kembali gugat cerai istri membuktikan bahwa ia mantap berpisah. Sebelumnya hakim menolak gugatan dari Andre. Tidak menyerah, komedian kondang tersebut memilih mengajukan...
Pertumbuhan Ekonomi

DPRD Kota Banjar Minta Pemkot Genjot Pertumbuhan Ekonomi

harapanrakyat.com,- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Banjar, Jawa Barat, melaksanakan rapat paripurna penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Rancangan Awal RPJMD Kota Banjar tahun 2025-2029,...
Marselino Ferdinan dan Maarten Paes

Marselino Ferdinan dan Maarten Paes Dicoret dari Daftar Pemain Timnas pada Laga Kontra China di Kualifikasi Piala Dunia

Patrick Kluivert resmi mencoret dua pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dan Maarten Paes pada laga kontra China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Timnas...
Program TMMD ke-124 Resmi Dibuka di Desa Pamulihan Sumedang, Wujud Sinergi TNI dan Masyarakat untuk Pembangunan Merata

Program TMMD ke-124 Resmi Dibuka di Desa Pamulihan Sumedang, Wujud Sinergi TNI dan Masyarakat untuk Pembangunan Merata

harapanrakyat.com, - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 Tahun Anggaran 2025 resmi berlangsung di Desa Pamulihan, Kecamatan Situraja, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa...