Banjar, (harapanrakyat.com),- Awal masuk kerja, pasca libur lebaran, puluhan pencari kerja (pencaker) lulusan setingkat SMA memadati Kantor Dinas Sosial Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) Kota Banjar. Hal itu terjadi lanataran, pencaker memanfaatkan kedatangan kerabat mereka dari luar kota, untuk ikut mengadu nasib di perkotaan dengan memperoleh pekerjaan yang layak.
Sekretaris Dinsosnakertrans Kota Banjar, Saifudin, Rabu (7/9), di kantornya, mengatakan, jumlah pencaker yang menyerbu kantornya terjadi pada hari pertama dan kedua, setelah libur Idul Fitri 1431 H.
“Hari Senin saja, jumlahnya mencapai puluhan, dari wawancara petugas, kebanyakan pencaker beralasan akan mencoba mengadu nasib, dengan bekerja bersama kerabatnya di Kota,” katanya.
Saifudin, mengungkapkan, para pencaker itu mengurus kartu kuning untuk kelengkapan persyaratan bekerja di luar kota. Beberapa kota tujuan para pencaker diantaranya seperti, Karawang, Bekasi dan sejumlah kota besar diwilayan Jababeka.
Meski begitu, kata Saifudin, pihaknya tidak bisa menghalang-halangi niatan pencaker yang akan mengadu nasib di luar daerah. Hanya saja, dia berharap, pencaker harus memiliki bekal keahlian, sehingga mereka bisa langsung mendapatkan pekerjaan di perantauan.
Dia juga menambahkan, sejumlah perusahaan yang ada di Kota Banjar masih membuka lapangan pekerjaan, seperti halnya PT Sun Chang. Dia juga berharap, para pencaker bisa memanfaatkan setiap ada kesempatan/ lowongan kerja.
Menurut pantauan HR, masalah pengangguran atau tuna karya, memang selalu menjadi topik hangat yang diperbincangkan banyak kalangan. Pengangguran umumnya, disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja.
Pada edisi sebelumnya, data kelulusan siswa setara SMA tahun 2011, menyebutkan, siswa-siswi yang selesai studi tingkat SMA/SMK di Kota Banjar mencapai 2643 orang. Dari jumlah tersebut, diperkirakan yang melanjutkan studi ke jenjang perguruan tinggi paling berapa puluh persen saja.
Sementara sisanya belum bisa dipastikan, apakah mereka melanjutkan studi atau malah harus mengadu nasib menjadi seorang pekerja.
Jumlah lulusan tersebut diantaranya dari SMAN 1 Banjar sebanyak 310 orang, SMAN 2 Banjar 141 orang, SMAN 3 Banjar 283 orang, SMA Al-azhar 69 orang, dan SMA Bina Putera 72 orang.
Sementara lulusan SMK, untuk SMKN 1 Banjar berjumlah 389 orang, SMKN 2 Banjar, SMKN 3 Banjar 208 orang, 324 orang, SMK Al-Azhar 41 orang, SMK Bina Putera 353 orang, SMK Hikmah 178 orang, SMK Muhammadiyah 37 orang, SMK Pasundan 1 113 orang, SMK Pasundang 2 89 orang, dan SMK Tek Yaf 36 orang.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, Engkos K, beberapa waktu lalu, mengatakan, bahwa pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian.
Menurut dia, tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran, dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya, yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Dia juga mengatakan, pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan sosial, sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Untuk itu, Engkos kembali menegaskan, pihaknya akan berupaya mencari cara agar lulusan setingkat SMA/SMK yang berasal dari Kota Banjar mendapatkan kesempatan kerja layak, sesuai dengan kemampuan mereka.
“Peran serta instansi/ lembaga yang membidangi masalah kesempatan kerja, bisa melakukan jalinan kerjasama dengan Dunia pendidikan. Jalinan kerjasama ini, diharapkan bisa menjawab kesulitan, dan kekhawatiran meningkatnya jumlah pengangguran,” katanya. (deni)