Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Gusdur Berkunjung ke Israel yang Mengegerkan

Kisah Gusdur Berkunjung ke Israel yang Mengegerkan

Abdurrahman Wahid alias Gusdur merupakan Kyai NU sekaligus Ulama kharismatik yang pernah membuat sebagian masyarakat di Indonesia “geger” akibat perhelatan politiknya dengan berkunjung ke Israel dan Palestina.

Mantan Presiden RI ke-4 menggantikan B. J. Habibie setelah terpilih oleh MPR melalui Pemilu tahun 1999 ini mengundang banyak perhatian publik. Mulai dari menyangka Gusdur pro dengan Israel dan wacana perdamaian Israel Palestina.

Terlepas dari dugaan di atas, ketika masih “sugeng”, mendiang Gusdur memang terkenal sebagai tokoh agama yang sering melontarkan kelakar candaan.

Baca Juga: Moh Natsir: Gemar Merokok, Kerap Bertengkar dengan Sukarno

Semua persoalan hebat negara terlihat biasa-biasa saja karena acap kali Gusdur menyelesaikannya dengan cara yang santai dan statement-statement menyejukan hati.

Salah satu persoalan politik yang pernah Gusdur hadapi adalah ketika beberapa media Nasional mengabarkan Gusdur menghadiri perhelatan politik ke Israel dan Palestina pada tahun 1985.

Tentu hal ini menggegerkan sejumlah umat Islam di Indonesia. Sebagian ada yang berpendapat positif tapi sebagian banyak berpendapat negatif.

Positifnya ada wacana publik yang membentuk kepercayaan Gusdur jadi juru selamat dari dua konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina, sedangkan negatifnya Gusdur mempunyai citra buruk karena pernah berkunjung ke Israel untuk kepentingan politik. Bagaimana Gusdur menanggapi pernyataan negatif tersebut berikut penjelasannya .

Kisah Gusdur Berkunjung ke Israel untuk Hadiri Seminar

Menurut Berita Nasional dalam Majalah Gatra, 28 Januari 1995 berjudul, “Giliran Gus Dur Bicara”, kedatangan Gusdur di Israel pada tahun 1985 itu untuk menjadi pembicara dalam salah satu Seminar Internasional.

Ketika wartawan Gatra menanyakan Gusdur dengan pertanyaan, “Kabarnya Anda sering ke negara zionis Israel?”

Gus Dur menjawab, “Tidak. Pernah sekali tahun 1985. Itu tak hanya ke Israel melainkan juga ke Palestina menemui orang-orang PLO”.

Gusdur juga meneruskan jawabannya, “Saya diundang sebagai pembicara dalam seminar tentang responsi terhadap pengaruh tantangan-tantangan kontemporer, suatu studi perbandingan antara agama Yahudi di Israel sekarang dengan Islam di Indonesia. Begitu ceritanya. Lalu mereka menghubungi saya melalui kedutaannya di Singapura. Katanya perlu dua orang lagi“.

Ia juga membantah tuduhan negatif yang selama ini menyudutkan isu Gusdur Pro-Israel. Sebab tak lama setelah berkunjung ke Israel untuk menghadiri seminar Internasional, Gusdur pun mengatur perhelatan politiknya ke Palestina.

Baca Juga: Idham Chalid: Perdana Menteri Indonesia, Dekat dengan Raja Arab

Selama di Palestina, Gusdur mempelajari banyak strategi dan terobosan untuk menciptakan alternatif perdamaian konflik dengan Israel. Namun hingga wafat, Israel dan Palestina tak bisa menerima usulan tersebut.

Sempat Menjadwalkan Gusdur ke Roma, Jepang, dan Belanda

Sebelum Gusdur memutuskan berangkat menghadiri seminar Internasional di Israel, tokoh NU kharismatik ini sempat mempunyai jadwal untuk acara seminar Internasional lainnya di Roma, Jepang dan Belanda.

Sebetulnya acara ini pemberian dari Soetjipto Wirosardjono (Pengarang Budaya). Ia berhalangan hadir ketiga tempat tersebut hingga akhirnya mengundang Gusdur dan Habib Chirzin untuk jadi penggantinya.

Alhasil mereka berdua mempersiapkan pengurusan administrasi keberangkatan tour-nya ke Eropa dan Jepang. Ketika Gusdur mengurus keberangkatan ke Belanda bermasa Habib Chirzin terbesit pikiran mengajaknya menghadiri seminar lain di Israel.

Kebetulan Gusdur jadi pembicaranya. Berikut keterangan mendiang Gusdur, “Habib Chirzin saya ajak juga ke Israel. Lha kok mau. Jadi, dari Belanda saya sama-sama Habib“.

Sebetulnya yang mengundang Gusdur menjadi pembicara Seminar Internasional di Israel adalah seorang WNI pengajar di Australia bernama Ismet Fanani. Ia yang menjalin kontak dengan pihak Israel, Harry Truman Institute di Universitas Hebrew, Yerusalem.

Ismet juga tak hanya menghubungi Gusdur untuk berhelat ke Israel, sebab ada Lukman Harun yang lebih dulu menjalin kerjasama tersebut.

Artinya Gusdur tidak punya niat buruk apa-apa terkait kedatangannya di Israel. Ia hanya datang menghadiri undangan seminar, karena merasa dari golongan intelektual maka Gusdur pun hadir tanpa menolak.

Baca Juga: Bangsawan Madura Abad 19, Senang Pesta dan Poligami

Gusdur Menanggapi Isu Perhelatan ke Israel dengan Santai

Sebagaimana kebiasaan Gusdur yang sering berkelakar, isu-isu miring pada dirinya akan peristiwa perhelatan ke Israel tersampaikan oleh dialog yang santai.

Gusdur beranggapan kehadirannya di Israel dan bertemu dengan perwakilan PLO lebih penting daripada bertatap muka dengan para pemimpin Israel itu sendiri.

Artinya Gusdur datang ke Israel untuk bertemu dengan PLO yaitu Organisasi Pembebasan Palestina. Dalam pertemuannya dengan PLO Gusdur aktif menyindir Israel dan mengusulkan negara Palestina untuk merdeka.

Sebagaimana isu-isu perdamaian yang kerap Gusdur usung melalui kerja-kerja toleransinya, mantan presiden RI ke-4 ini ingin ikut memberikan sumbangsih pada dua negara yang sedang konflik tersebut.

Gusdur menginginkan agar Israel dan Palestina bisa menyelesaikan sengketa perang secepatnya. Sebab telah banyak warga sipil yang menjadi korban. Gusdur juga sempat menawarkan bantuan hubungan diplomatik dengan Indonesia sebagaimana kutipan berikut ini.

Saya menganggap ada persamaan tentang masalah keanekaragaman etnis antara Indonesia dan Israel. Di sana bukan hanya Yahudi melainkan Yahudi keturunan Arab, Yahudi Timur Tengah dan Yahudi Eropa itu sekuler. Lain dengan Yahudi Timur Tengah yang Ortodoks, masih memegang nilai-nilai Ketimuran”. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

BKPSDM Ciamis Umumkan Jadwal Terbaru Tes Seleksi PPPK Tahap II

BKPSDM Ciamis Umumkan Jadwal Terbaru Tes Seleksi PPPK Tahap II

harapanrakyat.com,- Pemkab Ciamis melalui Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Ciamis mengumumkan penyesuaian jadwal tes seleksi PPPK formasi tahun 2024 tahap...
Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis

Polres Pangandaran Ungkap Kasus Dugaan Penganiayaan di Kampung Turis, Dua Orang Diamankan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan penganiayaan di Kampung Turis, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, berhasil diungkap Satreskrim Polres Pangandaran, Polda Jabar dalam kegiatan Operasi Pekat...
Pembentukan Koperasi Merah Putih

Kades di Kota Banjar Respon Pembentukan Koperasi Merah Putih, Singgung soal BUMDes

harapanrakyat.com,- Sejumlah kepala desa di Kota Banjar, Jawa Barat, merespon soal keharusan pembentukan Koperasi Merah Putih Desa/Kelurahan yang harus sudah terbentuk pada Juni mendatang. Sejumlah...
Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...
Rumah Warga di Karangkamulyan

Satu Rumah Warga di Karangkamulyan Ciamis Ambruk Akibat Tanah Longsor, 8 Jiwa Harus Mengungsi

harapanrakyat.com,- Satu rumah warga di Karangkamulyan, tepatnya di RT 10, RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk akibat tanah longsor...