Bagian dinding dan ubin Mesjid Jami Al Hidayah di Dusun Girimekarharja, Desa Sukaharja, Rajadesa mengalami kerusakan paska peristiwa pergeseran tanah. Photo : Eji Darsono/ HR
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Warga Dusun Girimekarharja, Desa Sukaharja, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, mengkhawatirkan peristiwa pergeseran tanah kembali terjadi di wilayah itu. Pasalnya, sebulan lalu pergeseran tanah mengakibatkan lima rumah warga nyaris ambruk.
Kepala Dusun Girimekarharja, Solihin, kepada Koran HR Minggu (1/3/2015) lalu, membenarkan peristiwa pergeseran tanah yang terjadi di wilayahnya. Menurut dia, diameter retakan paska pergeseran tersebut mencapai kedalaman satu meter.
Solihin juga menyebutkan, selain mengancam rumah warga, pergeseran tanah yang melanda wilayah itupun membuat bangunan Mesjid Jami Alhidayah mengalami kerusakan. Hal itu terlihat jelas karena sebagian dinding mengalami retak dan ubin amburadul.
“Kini, bangunan Mesjid itu kondisinya mengkhwatirkan. Meski nyaris ambruk, warga masih tetap menggunakannya. Warga yang beribadat seringkali merasa takut kalau tiba-tiba bangunan tempat mereka beribadah roboh dan menimpanya,” kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Senada dengan itu, Kaur Ekbang Desa Sukaharja, Jaja, mengatakan, kedalaman tanah yang mengalami pergeseran mencapai ukuran 0,5 sampai 1 meter. Dia memprediksi, pergeseran tanah akan terus terjadi. Alasannya, karena intensitas hujan di wilayah itu belakangan ini terus meningkat.
“Terlebih, kondisi tanah sangat labil. Kami sudah menginstruksikan warga yang berada di daerah rawan untuk mengungsi ke tempat lain,” ucapnya. (dji/Koran-HR)