Sabtu, Juni 7, 2025
BerandaBerita TerbaruPercobaan Pembunuhan Ketua Pemuda Ansor Jawa Timur 1965, Ada Campur Tangan PKI?

Percobaan Pembunuhan Ketua Pemuda Ansor Jawa Timur 1965, Ada Campur Tangan PKI?

Pada tanggal 19 Februari 1965 ketua pemuda Ansor Jawa Timur, Moh. Said mengalami upaya pembunuhan oleh orang tak dikenal. Walaupun demikian banyak pihak yang menduga peristiwa tersebut disinyalir ada campur tangan simpatisan PKI.

Pada awal tahun 1965 keadaan politik di Indonesia sedang mengalami sentimen yang tinggi. Persinggungan politik praktis NU dengan PKI sering terjadi di desa-desa Jawa Timur. Para pemuda Ansor dan PKI sering melakukan konfrontasi akibat perbedaan pendapat dalam hal ideologi politik.

Kejadian yang menimpa Moh. Said diduga adanya peran simpatisan PKI. Sebab selama hidup dan aktif dalam organisasi kepemudaan Ansor, Moh. Said terkenal sebagai pribadi yang konfrontatif. Pemikiran-pemikirannya selalu berseberangan dengan orang-orang kiri alias PKI.

Oleh sebab itu besar kemungkinan adanya upaya pembunuhan terhadap tokoh penting Pemuda Ansor Jawa Timur karena sentimen politik kiri terhadap golongan agamis. Menariknya peristiwa ini tidak terjadi di Jawa Timur saja.

Baca Juga: Peristiwa Tiga Daerah di Karesidenan Pekalongan, Ada Campur Tangan PKI

Belakangan pada bulan Januari 1965 dalam Majalah Suara Muhammadiyah dimuat berita terkait kejadian yang sama menimpa pemuda organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta. Korbannya sampai meninggal bernama Moch. Moehri. Pelakunya diketahui simpatisan PKI.

Korban Ketua Pemuda Ansor di Jawa Timur Selamat

Menurut surat kabar Duta Masjarakat yang terbit pada Rabu, 24 Februari 1965 bertajuk, “Ketua Gerakan Pemuda Ansor Mangonti Ditjoba Mau Dibunuh“, korban Ketua Pemuda Ansor atas nama Moh. Said selamat dari percobaan pembunuhan.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi dengan kejam. Sebagaimana diuraikan dalam pernyataan suratkabar Duta Masjarakat (1965) berikut ini.

“Pertjobaan pemboenoehan itu dilakukan dengan sendjata tadjam, sehingga ketua Ansor tersebut menderita luka dibagian peroetnja”. Perut Moh. Said robek sehingga menyebabkan usunya keluar.

Walaupun dalam keadaan yang kacau dan berlumuran darah, Moh. Said tetap merangkak meminta pertolongan warga. Namun tak ada satu pun warga yang menolongnya.

Di detik-detik nyawa si korban terancam, baru ada satu warga datang dan mengangkutnya ke Rumah Sakit terdekat. Nyawa Moh. Said pun terselamatkan.

Pengalaman buruk yang menimpanya membuat kader Ansor ngamuk. Ratusan anggota Pemuda Ansor cabang Mongonti, Jawa Timur mencari pelaku upaya pembunuhan pada Moh. Said. Karena ada provokator yang menyebut pelakunya adalah pemuda PKI, maka mereka menyerbu kantor partai tersebut menggunakan batu.

Baca Juga: Lafran Pane Pendiri HMI, Anti Komunis tapi Dekat dengan Aidit

Kejadian Malam Hari Pasca Moh. Said Selesai Pimpin Rapat Ganyang Malaysia

Korban Ketua Pemuda Ansor, Moh. Said pada wartawan Duta Masjarakat (1965) menuturkan peristiwa itu terjadi pada malam hari pasca ia pimpin rapat Ganyang Malaysia di kantor Pemuda Ansor.

Kala itu Pemuda Ansor memang mendukung Sukarno untuk berkonfrontasi dengan Malaysia akibat negara tersebut menerima kerjasama dengan Belanda.

Namun entah apa yang menjadi persoalan sehingga menyebabkan ia dihajar orang tak dikenal, yang jelas posisinya sebagai pemimpin rapat patut dipertanyakan.

Adapun peristiwa ini dinyatakan dalam surat kabar Obor Revolusi (1965) sebagai berikut, “Peristiwa telah terjadi pada tengah malam setelah ketua Ansor tersebut selesai memimpin rapat dalam rangka memperkuat persatuan Nasional dan mempertinggi kewaspadaan Nasional untuk mengganjang projek Nekolim Malaysia.”

Sementara dugaan tim penyelidik dari keamanan setempat, pelaku bukan dilatarbelakangi oleh kepentingan ekonomi (rampok, jambret, pencuri, dst), melainkan karena faktor politis. Tim penyelidik menduga ada campur tangan partai komunis dalam upaya pembunuhan terhadap ketua Pemuda Gerakan Ansor, Moh. Said.

Malam hari dipilih untuk melakukan aksinya karena keadaan sepi, tidak ada lalu lalang orang. Para pelaku kejahatan yang bersifat politis biasanya akan menghilangkan jejak sampai ke akar-akarnya. Mereka sengaja melakukan ini supaya mengadu domba.

Baca Juga: Sejarah Grup Musik Dialita, Penampung Mantan Tahanan Politik 1965

Menyebar Poster Berita untuk Memburu Pelaku

Polisi yang menyelidiki kasus ini hampir menyerah. Sudah hampir 3 bulan lamanya belum bisa ditangkap pula siapa pelaku upaya pembunuhan kepada Moh. Said.

Tanpa kehilangan akal dan strategi, polisi kemudian menyiapkan cara menangkap pelaku. Satu di antaranya menyebarkan poster berita untuk memburu pelaku. Polisi membuat selebaran bergambar. Gambar tersebut dibuat berdasarkan identifikasi visual si korban.

Namun hingga visual itu disebar polisi ke berbagai daerah, si pelaku tetap lolos tak tertangkap. Hal ini sebagaimana diungkap dalam kutipan surat kabar Duta Masjarakat (1965) berikut ini:

“Sampai berita ini ditulis oleh pihak jang berwadjib sedang giat melakukan pengusutan untuk mentjari biang keladi dari peristiwa berdarah tersebut”.

Poster ini tidak hanya dibuat dan disebarkan oleh polisi. Tetapi juga oleh anggota Ansor. Mereka menempelkan ratusan poster ke kota dan desa-desa.

Semangat pemuda Ansor membuat solidaritas antar anggota begitu kuat. Apalagi yang jadi korbannya yaitu ketua cabang Ansor di Mangonti, Jawa Timur. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Retrim Dashboard Mobil Tingkatkan Gaya Interior di dalam Kabin

Retrim Dashboard Mobil Tingkatkan Gaya Interior di dalam Kabin

Dashboard merupakan salah satu fitur yang sangat mempengaruhi estetika di dalam area kabin mobil. Selain sebagai pusat kontrol berbagai instrumen kendaraan, keberadaan fitur ini...
Sejarah Leuwigajah Cimahi dan Kaitannya dengan Sultan Palembang

Sejarah Leuwigajah Cimahi dan Kaitannya dengan Sultan Palembang

Penamaan suatu kawasan di Indonesia sering kali sarat akan makna, bahkan tak jarang berkaitan dengan peristiwa penting hingga tokoh legendaris. Di Cimahi misalnya, kita...
Ribuan Warga di Sumedang Berdesakan Antre Saat Pembagian Daging Kurban

Ribuan Warga di Sumedang Berdesakan Antre Saat Pembagian Daging Kurban

harapanrakyat.com,- Ribuan warga sembari membawa anak-anak mereka rela antre dan berdesakan berjam-jam, demi mendapatkan satu kantong plastik berisi daging kurban. Pembagian daging kurban tersebut...
Pemain Naturalisasi Main di Liga

Kabar Baik, PSSI Bolehkan Pemain Naturalisasi Main di Liga 1 Indonesia

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir baru saja mengumumkan kabar yang menggembirakan. Pasalnya kini PSSI sudah merestui pemain naturalisasi main di Liga 1 Indonesia. Bukan tanpa...
Pelatih Bojan Hodak

Baru Raih Gelar Juara, Pelatih Bojan Hodak Langsung Buat Rencana Persib untuk Liga 1 Musim Depan

Sukses meraih gelar juara Liga 1 2024-2025, Persib Bandung tak mau terlena. Persaingan yang semakin ketat untuk mempertahankan gelar juara membuat pelatih Bojan Hodak...
Dukung Dieng Caldera Race 2025, bank bjb Hadirkan Promo Eksklusif

Menabung di bank bjb Bisa Ikut Ajang Dieng Caldera Race 2025

harapanrakyat.com,- Dieng Caldera Race 2025 menjadi ajang yang paling banyak dinantikan oleh para pelari trail. Sebab, ajang yang berlangsung dari 20-21 Juni 2025 ini,...