Minggu, Mei 11, 2025
BerandaBerita TerbaruSmokkel, Bajak Laut Penyelundup Senjata Api di Hindia Belanda 1922

Smokkel, Bajak Laut Penyelundup Senjata Api di Hindia Belanda 1922

Pada tahun 1922 surat kabar kolonial digegerkan oleh fenomena smokkel atau peristiwa penyelundupan senjata api oleh pasukan bajak laut. Konon bajak laut penyelundup tersebut memasok senjata api kepada bandit-bandit di daratan Jawa.

Mereka (bandit-bandit) sudah terbiasa berlangganan belanja senjata pada para perompak. Karena dengan jadi pelanggannya, para bandit bisa mendapatkan potongan harga yang murah untuk setiap pucuk revolvernya.

Para bandit-bandit desa menggunakan revolver dari perompak untuk menghabisi nyawa musuh-musuhnya.

Lantas siapa saja yang termasuk musuh si perompak tadi, menurut beberapa literasi yang ada musuh para perompak terdiri dari, elit tradisional Jawa (priyayi), para pengusaha swasta Belanda, dan jagoan-jagoan pembela kebenaran.

Kendati begitu ada satu hal yang unik dari peristiwa penyelundupan senjata pada bandit-bandit ini. Ternyata pemasok revolver untuk bandit berasal dari komplotan bajak laut Belanda.

Mereka tidak peka terhadap rasa persatuan dan kesatuan negaranya. Walaupun senjata itu ternyata digunakan untuk menghabisi bangsanya sendiri mereka tak pernah peduli. Bagi komplotan bajak laut yang penting uang, ia mendapatkan uang dari hasil smokkel yang menguntungkan.

Baca Juga: Kisah Bupati Trenggalek Adipati Bratakusuma Tumpas Warok dengan Perkawinan

Bajak Laut Penyelundup Senjata Api: Perompak Berkebangsaan Belanda

Menurut surat kabar Sin Po yang terbit pada hari Sabtu, 1 Juli 1922 berjudul, “Maen Smokkel” bajak laut penyelundup revolver dari Belanda untuk bandit-bandit di daratan Jawa mengandung unsur politik.

Konon komplotan perompak ini berasal dari golongan Belanda yang sakit hati atas kebijakan-kebijakan di negaranya. Maka dari itu mereka yang dahulu berprofesi sebagai pegawai pemerintah, tentara, dan pegawai swasta beralih menjadi pemberontak.

Selain ingin membuat onar dan merusak citra negaranya sendiri para perompak ini juga berupaya mencari uang sebanyak-banyaknya. Sebab bisnis revolver untuk bangsa asing sangat menguntungkan sekali.

Mereka bisa mendapat laba berpuluh-puluh lipat daripada mengandalkan pekerjaan lama dulu di negaranya sendiri.

Adapun peristiwa penyelundupan revolver oleh perompak Belanda tergambar dalam surat kabar Sin Po (1922) berikut ini:

“Ini kali soedah ditahan bebrapa toekang smokkel revolver jaitoe, tiga orang kapal bangsa Duitcsch (Belanda) dari kapal api Altona jang tjoba bawa masoek satoe djoembla patron dengen tidak ada idzinnja. Sementara sala satoe ternjata ada membawa ampat revolver”.

Baca Juga: Kisah Pensiunan Pegawai Negeri Kota Banjar Dipasung Anak Tiri

Satu Kapal Bajak Laut Belanda Berhasil Meloloskan Diri

Salah satu kapal bajak laut Belanda yang memasok revolver ke komplotan bandit-bandit di daratan Jawa berhasil meloloskan diri.

Sebelumnya kapal-kapal perompak ini berada di tempat pengamanan polisi kolonial Hindia Belanda. Namun karena penjagaannya kurang ketat mereka bisa lolos dari jeratan hukum kolonial.

Menurut surat kabar Sin Po (1922) sebelum satu kapal bajak laut Belanda itu kabur, mereka sempat mengeluarkan barang-barang berat untuk meringankan laju kapal.

Barang-barang yang mereka buang terdiri dari beberapa peti kemas berisi revolver sitaan dan barang-barang teknis perkapalan yang tidak terlalu penting.

Satu kapal bajak laut asal Belanda tersebut melarikan diri pada malam hari, mereka bergerak tanpa suara mengeluarkan kapal yang telah terikat kencang di dermaga laut Selatan Jawa.

Setelah berjibaku dengan tali yang sulit lepas, akhirnya puluhan perompak masuk ke kapal dan menakhodainya, lalu kabur ke arah Barat.

Keberhasilan para perompak meloloskan diri dari jeratan hukum pemerintah kolonial membuat bajak laut komplotannya merasa iri.

Untuk membalas perilaku pecundang bajak laut yang berhasil kabur itu mereka yang masih tertahan bersedia menjadi antek pemerintah kolonial untuk mengawal penangkapannya.

Baca Juga: Organisasi Pergerakan Budi Utomo, Penanda Lahirnya Kebangkitan Nasional

Pemerintah Kolonial Menahan Ratusan Pucuk Revolver

Peristiwa smokkel yang terjadi di sepanjang pesisir Selatan pulau Jawa membuat pemerintah kolonial berhasil menahan ratusan pucuk revolver yang mematikan.

Selain itu mereka juga sukses membongkar sindikat buruk antara perompak dan bandit-bandit di daratan Jawa.

Akibatnya tidak hanya komplotan bajak laut yang jadi sasaran pemerintah kolonial untuk dihukum, begitu juga gerombolan bandit dari golongan pribumi. Veld Politie memburu bandit-bandit yang jadi pelanggan senjata api bajak laut tanpa pandang bulu.

Setelah tertangkap, Veld Politie membawa para bandit ke kantor polisi untuk dipenjarakan bersama para perompak Belanda.

Entah berapa lama mereka terjerat hukum penjara, yang jelas para bandit dan perompak itu masih ada di sel penjara yang sama pada tahun 1925-an.

Fenomena smokkel membuat pemerintah kolonial mengembangkan teknis kerja-kerja kelautan. Maka sejak saat itu pemerintah Hindia Belanda mulai membentuk korps-korps kelautan modern yang bertugas memeriksa setiap kegiatan yang terjadi di dermaga-dermaga besar Jawa. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Spesifikasi Asus ExpertBook BG1409CVA, Laptop Ringan Berkelas

Spesifikasi Asus ExpertBook BG1409CVA, Laptop Ringan Berkelas

Asus ExpertBook BG1409CVA jadi andalan para pekerja dengan mobilitas tinggi. Hal ini karena laptop Asus tersebut memiliki spesifikasi unggulan. Selain membantu penggunanya, spesifikasi laptop...
Beckham Putra

Tampil Impresif dan Melejit di Musim ini, Berapa Gaji Beckham Putra di Persib Bandung?

Kemenangan Persib Bandung di Liga 1 2024/2025 tentu atas kerja keras para pemain yang tampil konsisten dan gemilang di setiap pertandingan. Beckham Putra menjadi...
Cara Mengaktifkan Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android

Cara Mengaktifkan Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android

Peringatan Pelacak Tak Dikenal Android merupakan salah satu fitur penting yang bisa pengguna manfaatkan sebaik mungkin. Fitur HP ini sendiri bisa membantu pengguna untuk...
Anggota TNI Inspiratif Ini Latih Fisik Pemuda Kota Banjar yang Ingin Daftar Tentara tanpa Dipungut Biaya, Begini Kisahnya

Anggota TNI Inspiratif Ini Latih Fisik Pemuda Kota Banjar yang Ingin Daftar Tentara tanpa Dipungut Biaya, Begini Kisahnya

harapanrakyat.com,- Seorang anggota TNI dari Koramil 1318/Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat sangat inspiratif. Pasalnya, prajurit TNI tersebut rela meluangkan waktunya untuk mendidik para pemuda...
Piala AFF U-23

Hadapi Piala AFF U-23, Tiga Bek Keturunan Ini Bisa Dipanggil ke Timnas Indonesia, Siapa Saja?

Timnas Indonesia U-23 memang tengah mempersiapkan diri menghadapi sejumlah agenda di musim ini. Salah satu pertandingan terdekat yang akan berlangsung pada 15-31 Juni 2025...
Penanganan Dugaan Korupsi Tunjangan

Kejari Kota Banjar Dinilai Tak Terbuka soal Penanganan Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD

harapanrakyat.com,- Pembina Poros Sahabat Nusantara (POSNU) Kota Banjar, Jawa Barat, Muhlison, mengkritisi penanganan dugaan korupsi tunjangan rumdin dan transportasi Anggaran Sekretariat DPRD oleh Kejaksaan...