Kamis, Mei 8, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Pasukan Gerilya di Sokaraja Mengamuk, Puluhan Motor Tentara Belanda Ditembaki

Kisah Pasukan Gerilya di Sokaraja Mengamuk, Puluhan Motor Tentara Belanda Ditembaki

Pada tahun 1949 telah terjadi serangan mendadak pasukan gerilya pada prajurit bermotor tentara Belanda di daerah Sokaraja, Banjarsari Klahang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Puluhan motor tentara Belanda ditembaki oleh pasukan gerilyawan. Akibatnya motor-motor tersebut rusak membuat pengemudi lari tunggang langgang karena takut jadi sasaran selanjutnya dari amuk pasukan gerilya.

Keadaan menjadi kacau dengan hadirnya beberapa pasukan gerilyawan bantuan yang memiliki bom lempar (granat). Mereka melempar granat nanas itu ke beberapa titik tepat motor-motor tentara Belanda berkonvoi menuju kota Purbalingga.

Akibat peristiwa ini pasukan Belanda yang berada di markas kota Purbalingga naik pitam. Mereka ingin membalas dendam pada gerilyawan di daerah Sokaraja yang telah mengambil motor pasukan tentara Belanda saat berpatroli.

Baca Juga: Sejarah Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan, Usaha Daendels Perbaiki Administrasi di Jawa

Bahkan tentara Belanda sempat membuka sayembara, bagi siapapun yang bisa menangkap gerilyawan akan diberikan imbalan sejumlah uang yang banyak.

Hal ini membuat goyah pertahanan kaum republik yang lemah iman. Beberapa dari mereka ada yang menjadi pembelot (berkhianat) membocorkan tempat persembunyian gerilyawan.

Tentara Belanda Lari Tunggang Langgang, Motor Direbut Pasukan Gerilya di Sokaraja

Menurut surat kabar Sin Po yang terbit pada hari Selasa, 12 April 1949 bertajuk, “Kandaraan-kandaraan Motor Ditembaki”, ketika pasukan gerilyawan mengamuk pada tentara Belanda yang sedang konvoi menggunakan motor membuat gempar prajurit yang lain di belakangnya.

Mereka (tentara Belanda) lari tunggang langgang meninggalkan kendaraan roda duanya setelah ditembaki oleh pasukan gerilya. Peristiwa ini sebagaimana dikutip dari pernyataan Sin Po (1949) berikut:

Semoa kendaraan motor jang maoe liwat terpaksa balik boeat loepoetkan dari tembakan. Pasukan motor-motor Belanda itoe kemoedian lari toenggang langgang tanpa membawa roda dua yang telah rusak akibat ditembaki pasukan gerilyawan”.

Setelah pasukan Belanda lari meninggalkan roda duanya, para gerilyawan turun dari tempat persembunyian untuk membawa motor-motor perang tersebut.

Walaupun dalam keadaan rusak akibat letupan peluru, motor yang ditinggalkan itu masih bisa hidup. Maka dari itu pasukan gerilya memanfaatkannya untuk kepentingan transportasi perang.

Baca Juga: Smokkel, Bajak Laut Penyelundup Senjata Api di Hindia Belanda 1922

Serangan yang Sudah Direncanakan Gerilyawan

Penyerangan terhadap pasukan bermotor Belanda sebetulnya telah direncanakan oleh para Gerilyawan di Purbalingga. Mereka menyasar pasukan bermotor Belanda agar jumlah transportasi mereka semakin hari semakin berkurang.

Dengan kata lain para gerilyawan di Purbalingga mengadakan sabotase pada tentara Belanda. Pemotongan jumlah kendaraan secara paksa oleh para gerilyawan republik di Sokaraja telah menunjukan jika tentara Nasional kita masih ada dan terus melakukan perlawanan.

Setelah peristiwa ini terjadi pasukan Belanda semakin hati-hati saat melakukan perjalanan operasional militernya.

Komandan mereka menambah jumlah pasukan untuk mendampingi para pasukan bermotor yang melakukan operasi lingkungan menggunakan truk dan mobil jeep atap terbuka.

Penyerangan gerilyawan republik atas pasukan bermotor Belanda di Sokaraja mendapat penghargaan dari komando pimpinan gerilya di Jawa Tengah.

Konon pasukan gerilya pelaku sabotase ini dijadikan sebagai pasukan elit. Tugas pasukan tersebut antara lain meneror tentara Belanda di berbagai wilayah yang ada di Jawa Tengah.

Baca Juga: Sejarah Kecu, Rampok Sadis di Hutan Purworedjo Tahun 1922

Tentara Belanda Membalas Dendam

Ketika pasukan bermotor militer Belanda tunggang langgang balik ke markas, komandan pasukan mereka marah. Akibatnya seluruh militer Belanda di markas Sokaraja ditugaskan untuk membalas dendam perlakuan-perlakuan para gerilyawan.

Akhirnya pasukan Belanda dengan persenjataan lengkap mendatangi tempat kejadian perkara. Dengan bantuan tank penghancur militer Belanda optimis bisa menghabisi gerombolan gerilya.

Namun setelah tiba di lokasi kejadian tentara Belanda tidak mendapati bekas-bekas peperangan. Puluhan motor yang ditembaki gerombolan gerilya tiba-tiba hilang tidak ada jejaknya sama sekali. Nampaknya para gerilyawan memindahkan motor-motor tersebut ke markas pusat persembunyiannya yang sangat rahasia.

Adapun peristiwa ini sebagaimana tergambar dalam suratkabar Sin Po (1949) berikut: “Koetika militair datang di tempat itoe, ternjata pengatjau soeda tida keliatan bajangan-bajangannja. Mereka lari begitoe cepet sehingga tak diketahoei kemana perginja. Gerombolan gerilja itoe lari bawa motor-motor perang milik militair Nederlandsch”.

Upaya balas dendam tentara Belanda pada pasukan gerilya di Sokaraja gagal. Akibatnya mereka kehilangan puluhan motor perangnya di tengah-tengah hutan.

Kendati begitu surat kabar di atas menerangkan bahwa komandan pasukan bermotor Belanda akan terus mencari ke mana para gerilyawan itu pergi. (Erik/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Pedagang di Obyek Wisata Karangkamulyan Ciamis Kini Menempati Kios Baru

Pedagang di Obyek Wisata Karangkamulyan Ciamis Kini Menempati Kios Baru

harapanrakyat.com,- Para pedagang yang berada di area obyek wisata budaya Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis akhirnya sudah pindah ke tempat baru di Rest Area...
Jadi Saksi Pernikahan Luna Maya, Raffi Ahmad Aku Merasa Terhormat

Jadi Saksi Pernikahan Luna Maya, Raffi Ahmad: Aku Merasa Terhormat

Raffi Ahmad berhasil menjadi sorotan publik karena menjadi saksi pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier di Bali pada Rabu, (7/5/2025). Suami Nagita Slavina itu...
Pengurus Koperasi Merah Putih

Cara Warga Banjar Menjadi Pengurus Koperasi Merah Putih, Bakal Dapat Gaji?

harapanrakyat.com,- Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Kota Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan prosedur dan persyaratan menjadi anggota dan pengurus Koperasi Merah Putih. Lantas,...
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi di Musrenbang 2025

Musrenbang Jabar 2025, Dedi Mulyadi: APBD untuk Infrastruktur dan Program Warga Kurang Mampu

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat akan difokuskan untuk pembangunan infrastruktur dan program untuk meningkatkan...
Mahar Maxime Bouttier untuk Luna Maya dan Makna di Baliknya

Mahar Maxime Bouttier untuk Luna Maya dan Makna di Baliknya

Mahar Maxime Bouttier untuk Luna Maya di hari bahagia pasangan artis Indonesia tersebut bikin netizen penasaran. Maxime Bouttier dan Luna Maya akhirnya resmi menikah....
Kuasa Hukum Keluarga Korban Tidak Puas dengan Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Ciamis

Kuasa Hukum Keluarga Korban Tidak Puas dengan Hasil Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Muda di Ciamis

harapanrakyat.com,- Kuasa hukum keluarga korban pembunuhan wanita muda di kamar kosan daerah Ciamis, Jawa Barat, Galih Hidayat, mengaku tidak puas dengan hasil rekonstruksi. Satreskrim...