Jumat, Mei 9, 2025
BerandaBerita BanjarFenomena Nikah Siri di Kota Banjar

Fenomena Nikah Siri di Kota Banjar

Berita Banjar (harapanrakyat.com),-

Fenomena nikah siri ternyata masih menjadi polemik dan perlu disikapi dengan suatu kebijakan. Maraknya nikah siri ini memerlukan penelaahan yang seksama, sebab masalah tersebut dapat menibulkan terjadinya benturan antara aturan agama dengan perundang-undangan yang ada.

Nikah siri memang menurut agama bisa disyahkan atau dibenarkan. Namun, menurut perundang-undangan negara, pernikahan seperti ini belum dikatakan syah dan dibenarkan, karena bertentangan dengan aturan, yakni berupa persyaratan prosesi pernikahan yang harus dilakukan di depan petugas pencatat pernikahan, untuk mendapatkan bukti keabsahan yang diakui oleh negara.

Dalam hal ini, memang banyak faktor yang melandasi kerap terjadinya nikah siri, seperti ketidaktahuan masyarakat tentang pentingnya pencatatan pernikahan, adanya pasangan yang tidak ingin mencatatkan karena takut ketahuan menikah lagi, atau bahkan pejabat Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berpoligami, tapi tidak ingin ketahuan akibat larangan bagi PNS untuk berpoligami.

Selain dari faktor tersebut, bagi kaum perempuan juga harus lebih cerdas, jangan hanya melihat laki-lakinya berharta banyak, dan sebagainya. Karena, dalam hal ini perempuan yang dinikah siri sering kali mendapat ketidakadilan, sehingga kerap menimbulkan kasus-kasus seperti perceraian, penelantaran, dan pembiaran.

Seperti dikatakan salah seorang ibu rumah tangga, Nuri (35), warga Kel/Kec. Banjar, Kota Banjar. Menurutnya, perempuan yang dinikah siri rentan mengalami kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga.

“Banyak dampak dari nikah siri itu, seperti anak dari pasangan nikah siri nantinya akan mengalami kesulitan saat mengurus administrasi dan secara hukum, serta nantinya si anak akan mengalami beban psikologis,” kata Nuri, kepada HR, Senin (16/03/2015). (Hermanto/Koran-HR)

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

Gubernur Jabar Beri Hadiah Seekor Kuda kepada Siswa di Barak Pembinaan Kodim 0610 Sumedang, Ini Alasannya!

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan memberikan seekor kuda kepada salah seorang siswa yang tengah menjalani pembinaan di barak militer Kodim 0610 Sumedang...
Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

Program Pembinaan Karakter di Sumedang Beri Solusi bagi Remaja Bermasalah

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, mengunjungi kegiatan program pembinaan karakter dan wawasan kebangsaan untuk anak remaja. Program tersebut berpusat di Kodim 0610 Sumedang,...
Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

Penghancuran Tugu Batas Desa di Tasikmalaya Ini Jadi Sorotan, Pemdes Sukaraharja Sebut Tanpa Ada Musyawarah

harapanrakyat.com,- Pemdes Sukaraharja, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya menyayangkan penghancuran tugu batas dengan Desa Jatihurip yang diduga oleh pengembang PT UMI. Bahkan sebelum penghancuran tersebut...
Laga Kualifikasi Piala Dunia

Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia, Media Asing Sentil Timnas Indonesia Mengandalkan Naturalisasi

Timnas Indonesia mendapat kritikan pedas dari media asing karena gencarnya naturalisasi belakangan ini untuk bisa membela Tim Merah Putih. Sindiran tersebut mencuat menjelang laga...
KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis

KPAID Jabar Soroti Kasus Asusila Anak di Bawah Umur oleh Pria di Ciamis: Konsen Pemulihan Kondisi Korban

harapanrakyat.com,- Ketua Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Jawa Barat, Anto Rianto, mengaku prihatin dengan peristiwa yang terjadi yaitu kasus tindakan asusila terhadap...
Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

Motif Dendam ke Kades, Preman Kampung di Garut Malah Bacok Ustad yang Lagi Sholat, Polisi Ancam Tersangka 10 Tahun Penjara

harapanrakyat.com,- Preman kampung yang membacok ustadz dan merusak rumah Kepala Desa Karang Agung, Kecamatan Singajaya, Garut akhirnya menjadi tersangka. Ternyata pelaku mengaku aksinya itu...