harapanrakyat.com,- Komunitas mobil tua se Jawa Barat, hari ini tengah kumpul di Garut. Ratusan mobil tua jenis Hiace yang saat ini berubah menjadi angkutan pedesaan (Angped) dan kerap digunakan untuk mobil penarik barang material. Namun mereka menyulapnya menjadi mobil tua hedon atau mobil tua bervariasi mahal, Minggu (18/6/23).
Hiace, mobil tua keluaran 1975 – 1985 pabrikan Toyota itu tampak memadati kawasan Garut, Jawa Barat.
Para pemilik mobil terbilang antik ini, menggelar silaturahmi di Situ Bagendit Kecamatan Banyuresmi, dengan rute konvoi dari Jalan Sawah Lega Kecamatan Pangatikan.
Ratusan Anggota Komunitas Mobil Tua Hiace 1975-1985 Kumpul
Koordinator Hiace Garut Ade Said mengaku, ajang silaturahmi mobil yang sudah jarang di jalan raya ini, merupakan mengenang ketangguhan spesifikasi mobil pada masanya.
Pada zamannya, kata Ade, Hiace 1975- 1985 bisa mengangkut orang mencapai 13 orang hingga 15 orang.
“Ini silaturahmi se Jawa Barat. Ada pemilik yang dari Cirebon, Sukabumi, Banten juga ada. Sementara yang datang pagi ini baru 49 mobil. Kita perkirakan sampai siang bisa tembus 100 mobil,” kata Ade.
Ia menjelaskan, Hiace 1975 – 1985 memiliki 2 jenis sistem pembakaran, ada yang menggunakan bensin atau kini istilah Pertalite, dan jenis Diesel.
Sementara besar CC nya mencapai 1600, dan bukan kendaraan cepat, tetapi kendaraan beban. Sehingga banyak yang menganggap tidak nyaman apabila menggunakannya dengan kecepatan tinggi.
Komunitas Hiace tua ini terbilang cukup mewah. Pasalnya, para pemilik mobil melakukan berbagai variasi, seperti dengan mengganti velg, memperbarui cat seperti mobil kekinian, serta melengkapi audio yang cukup lengkap. Sehingga mereka menikmati saat berkendara.
“Ini kan mobil beban, dan produksinya itu untuk mengangkut banyak orang, bukan seperti mobil masa kini yang sedikit penumpang, sehingga bisa nyaman jika ngebut. Nah Hiace ini banyak yang menganggap kendaraan untuk santai saja,” tambahnya.
Ade menambahkan, konsumsi bahan bakar untuk yang jenis bensin terbilang boros, karena pengapian mobil Hiace tahun tua masih menggunakan pengapian platina, dan karburator.
Sementara untuk yang jenis Diesel terbilang irit, karena sistem pembakaran solar menggunakan nozzle.
“Kalau yang jenis bahan bakar bensin ya pasti lah boros, karena kan masih karbu dan pengapian platina. Untuk yang jenis diesel baru irit, apalagi kan jenis solar biasa cuma Rp 5.000 lebih sedikit harga per liternya, apalagi ada sistem nozzle, seperti truk,” rincinya.
Komunitas Hiace 1975-1985 kumpul di Garut, lanjut Ade, menurut para pemilik hanya ingin mengenang kejayaan kendaraan pada masanya. Selain itu, mereka ingin merasakan berkendara dengan santai, sambil menikmati perjalanan. (Pikpik/R6/HR-Online/Editor: Muhafid)