Minggu, Mei 4, 2025
BerandaBerita TasikmalayaTasikmalaya Usik, Ulama Tunggu Arahan MUI terkait Pesantren Al Zaytun

Tasikmalaya Usik, Ulama Tunggu Arahan MUI terkait Pesantren Al Zaytun

harapanrakyat.com,- Sejumlah ulama di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menunggu arahan MUI terkait Pesantren Al Zaytun.

Sebelumnya, pesantren yang ada di Indramayu tersebut menjadi sorotan publik. Sejumlah video yang memperlihatkan pimpinan pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang pun beredar di masyarakat. 

Dari cuplikan video yang beredar, diduga pesantren Al Zaytun sesat dan menyimpang. Karena itu, sejumlah pihak mendesak untuk membubarkan pesantren Al Zaytun.

Ulama, kiai, tokoh masyarakat, dan ormas Islam di Tasikmalaya pun berkumpul di pesantren Al Muzanni, Kelurahan Panyingkiran, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Rabu (21/6/2023) untuk membahas pesantren Al Zaytun. 

Salah seorang ulama di Tasikmalaya, KH Miftah Farid mengatakan, beberapa ormas Islam dengan mudah dibubarkan. Namun, pesantren Al Zaytun seolah kebal hukum.

“Terkhusus untuk pemangku kebijakan, bagaimana menyikapi ini tidak terjadi, ada pandangan masyarakat, seolah-olah ada ketimpangan hukum dalam penegakan hukum. Kenapa kok itu (pesantren Al Zaytun) bertele-tele?” katanya.

Ulama Tasikmalaya Sepakat Laporkan Pimpinan Pesantren Al Zaytun Indramayu

KH Miftah Farid menegaskan, ulama Kota Tasikmalaya sepakat melaporkan Panji Gumilang ke Polda Jabar, lantaran sudah memenuhi unsur delik pidana.

“Kami para ulama bersepakat akan melaporkan Panji Gumilang ke Polda Jabar, karena sudah memenuhi unsur, ada 15 delik unsur yang sudah dikumpulkan oleh para ulama, dari speak up oleh Panji Gumilang,” tegasnya.

Meskipun begitu, KH Miftah Farid akan menunggu instruksi dari MUI. Apabila diminta untuk aksi ke Indramayu, ulama di Tasikmalaya siap berangkat.

“Kami juga minta dipandu oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), termasuk kalau dibutuhkan aksi ke Indramayu. Bersama-sama menyikapi persoalan ini. Para ulama di Tasik bersepakat ribuan pun, ketika MUI mengatakan turun bersama, ayo kita akan turun bersama-sama. Tapi sekali lagi dalam koridor yang tidak anarkis, tetap rasional, ini persoalan biologis tapi kepala tetap harus dingin menyikapi ini,” ujarnya.

Baca Juga: Sejarah Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Pondok Salafiyah Terbesar di Tasikmalaya

KH Miftah Farid pun mengaku masih menaruh kepercayaan terhadap aparat penegak hukum. Ia menegaskan, pihaknya percaya pemerintah bisa menyelesaikan kasus pesantren Al Zaytun dengan tegas.

“Jadi saya punya harapan, punya kepercayaan besar terhadap pak Kapolri, Kejaksaan Agung selaku pemegang mandat kekuasaan dalam soal pakem dan aliran. Kami masih husnudzon kepada Negeri ini kepada Pemerintah, kepada para Pejabat. Kami yakin mereka sama kok ingin menegakan hukum setegak-tegaknya, kami yakin dan masih percaya kepada Pemerintah,” katanya.

Tak Akan Aksi ke Indramayu Tanpa Izin MUI

KH Miftah Farid pun menegaskan, pihaknya akan berkonsolidasi dengan MUI jika harus melakukan aksi ke Indramayu. Namun sementara, para ulama sepakat untuk melakukan aksi di Kota Tasikmalaya terlebih dahulu.

“Tadi para ulama bersepakat aksi pertama akan dilakukan di Kota Tasikmalaya, kalau dibutuhkan oleh MUI, ribuan umat Islam saya pikir akan bisa dikonsolidasi ke Indramayu. Sekali lagi kalau diinstruksikan konsolidasi oleh MUI, tanpa konsolidasi MUI kami amat menghormati, tentu kami tidak akan lakukan tanpa izin sesepuh dari MUI,” tegasnya.

Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak berbuat anarkis dan menyerahkan masalah pesantren Al Zaytun kepada ahlinya, yakni para ulama.

“Mengimbau kepada seluruh masyarakat, serahkan kepada ahlinya. Pada persoalan ini, yang jelas para ulama, kaum pendidik, intelektual, tokoh juga tidak diam ikut memikirkan kelangsungan daripada pendidikan pesantren. Agar tidak ternodai dalam tanda petik oleh segelintir pesantren yang ada di Indramayu itu. Serahkan kepada alim ulama, sekeras-kerasnya ulama bicara tidak akan bertindak anarkis. Percayalah tidak akan bertindak anarkis,” pungkasnya. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)

Ratusan Ikhwan TQN Suryalaya Sirnarasa Ikuti Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris Ciamis

Ratusan Ikhwan TQN Suryalaya Sirnarasa Ikuti Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris Ciamis

harapanrakyat.com,- Ratusan ikhwan TQN Ma’had Suryalaya Sirnarasa PPKN mengikuti kegiatan Manaqib di Agrowisata Cibungureun Leuwi Keris, Dusun Guha, Desa Handapherang, Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Minggu...
Doa Bulan Dzulqa dah, Penuh Kemuliaan Diapit 2 Hari Raya

Doa Bulan Dzulqa dah, Penuh Kemuliaan Diapit 2 Hari Raya

Doa bulan Dzulqa dah perlu umat muslim panjatkan. Hal ini karena bulan tersebut termasuk penuh kemuliaan. Dalam kalender Hijriyah, Dzulqa dah adalah bulan ke...
Mengenal Beberapa Jenis Kupu- Kupu Beracun di Dunia yang Berakibat Fatal

Mengenal Beberapa Jenis Kupu-Kupu Beracun di Dunia yang Berakibat Fatal

Apa yang muncul di benak Anda saat melihat kupu-kupu? Pastinya sebagian besar orang menganggap kupu-kupu merupakan hewan yang cantik dan menawan yang terbang di...
Cara Pin Video TikTok Supaya Posisinya Teratas

Cara Pin Video Tiktok Supaya Posisinya Teratas

Cara pin video TikTok mungkin sedang Anda butuhkan saat ini. Aplikasi media sosial TikTok terus melakukan inovasi untuk meningkatkan pengalaman pengguna, khususnya saat menonton...
CMF Phone 2 Pro Resmi Rilis dengan Desain Ramping dan Harga Terjangkau

CMF Phone 2 Pro Resmi Rilis dengan Desain Ramping dan Harga Terjangkau

Sub-merek Nothing, CMF, secara resmi telah meluncurkan CMF Phone 2 Pro secara global dalam sebuah acara besar di India. Produk tersebut adalah ponsel pintar...
Sejarah Kue Apem Putih, Sudah Ada dari Zaman Kerajaan Banten

Sejarah Kue Apem Putih, Sudah Ada dari Zaman Kerajaan Banten

Sejarah kue apem putih sangat menarik. Keberadaan apem putih ini cukup familiar untuk warga Pandeglang, Banten. Selain itu, makanan tradisional ini juga memang sudah...