Dengan menutupi wajahnya dengan jaket, Muhammad Iksan Rais, diantar pulang oleh pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat ke rumahnya, di Dusun Ciasar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Rabu (01/04/2015) petang. Foto: Suherman/HR
Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Terduga salah satu dari 16 Warga Negera Indonesia (WNI) yang ditahan oleh otoritas pemerintah Turki, karena diduga akan menyebrang ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS, Muhammad Iksan Rais, diantar pulang oleh pihak Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat ke rumahnya, di Dusun Ciasar, Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Rabu (01/04/2015) petang.
Dengan menggunakan kendaraan milik Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Iksan turun dari mobil menggunakan jaket untuk menutupi wajahnya. Awak media pun dilarang masuk ke dalam rumah Iksan. Pihak keluarga langsung menyambut haru kedatangan Iksan yang lebih dari 3 bulan berada di Turki.
Dibantu oleh petugas dari Dinas Sosial, Polres Ciamis dan Kodim Ciamis, Iksan langsung diberi arahan. tidak banyak hal yang disampaikan oleh Iksan kepada kedua orang tuanya. Iksan terlihat lebih banyak diam dan tidak berkomentar.
Sementara itu, Kepala Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Apan Affandi, mengatakan, warga sekitar khususnya para tetangga tidak keberatan dengan kembalinya Iksan ke kampung Cisaar. Warganya, lanjut dia, tidak mempersoalkan Iksan yang selama ini dikait-kaitkan dengan kelompok ISIS.
“Dia terlibat ISIS atau tidak, kan belum jelas juga. Hingga saat ini belum ada bukti atau keterangan resmi dari pemerintah bahwa dia teribat dengan ISIS,” katanya, Rabu (01/04/2015).
Namun demikian, lanjut Apan, pihaknya meminta Iksan beserta keluarganya agar tidak sungkan untuk berbaur dengan warga setempat. “ Karena selama ini keluarga Iksan dikenal tertutup dengan warga sekitar,” ungkapnya.
Sementara itu, mesti sudah dipulangkan, namun pihak Polres dan Kodim Ciamis, tetap melakukan pemantauan terhadap Iksan dan keluarganya. (Ntang/R2/HR-Online)